(4) UZA

6.8K 352 12
                                    

Cup~

Gracia membelalakkan matanya, terkejut karena tiba-tiba shani mencium bibirnya. Shani membawa gracia kepelukannya. Tangan shani kini mengelus perut gracia yang tidak tertutup dressnya itu.

Gracia membalas ciuman shani, perempuan yang lebih tinggi darinya walaupun gracia sudah pakai heels karena shani menggunakan heels juga, gracia masih terlihat lebih pendek.

Sudah jelas, apakah kalian sudah mengerti? Sejak kedatangan gracia di rumah nicholas. Tubuh shani terasa panas, pikiran kotor berputar di otaknya.

Lima menit sudah bibir mereka beradu, lipstick yang gracia pakai kini sudah berantakan. Emm ganas banget ya shan?

Mereka melepaskan ciumannya dan mengambil nafas masing masing. Hidung mereka masih menempel.

"kamu mau ikut aku booking hotel?" tanya shani, wah kesurupan nih anak anjir. Gracia mengangkat alisnya bingung, ini shani atau bukan sih ??

Ini beneran orang yang gracia suka? kenapa hangat banget kaya gini. Karena gracia terpengaruh oleh suara lembut shani yang masih mencari oksigen. Gracia pun mengangguk setuju (Itu shani lagi napsu menggebu gree lu ngapa mau wehh)

Shani menyuruh gracia untuk pamit keteman-temannya lebih dulu. Begitu pun dengan shani, mereka janjian di parkiran mobil shani.

"gue duluan ya" ucap shani kepada ketiga temannya sambil mengambil tas selempangnya di sofa.

"shan mau kemana loo?" ucap aya yang tidak dihiraukan oleh shani.

"gre lipstick kamu kenapa? Ko berantakan gini?" tanya anin disaat gracia menuju kearahnya.

"gapapa tadi gue makan belepotan, terus gue cuci mulut di kamar mandi jadi gini" bohong gracia.

"terus sekarang lo mau kemana?" ucap kevin kali ini.

"gue pamit ya nin, kak. Nyokap nyuruh pulang nih"

"gree kita baru bentar disini?"

"gree" panggil anin lagi, gracia langsung bergegas pergi.

Untungnya gracia kepesta ini bersama anin yang membawa mobil. Jadi jika gracia pulang dengan shani ia tidak repot repot memikirkan kendaraannya yang di tinggali.

"kak?" shani hanya berdehem, gracia melihat wajah shani yang berkeringat, padahal ac di mobil shani dingin.

"Kak Shani kamu jangan ngebut-nebut, aku lumayan mabuk kak" Ucapan gracia dihiraukan Shani.

Shani melajukan mobilnya dengan cepat, yang shani pikirkan ia harus cepat sampai di hotel terdekat.

**

Setelah sampai hotel, shani langsung menuju resepsionis, memberi bukti pembayaran yang ia pesan tadi saat di mobil. Menukarkannya dengan cardlock.

Setelah mendapatkan cardlock, shani menautkan jarinya menggenggam tangan sebelah kiri gracia. Shani membawa gracia dengan jalan cepat.

"lama banget sih" gumam shani pelan saat mereka sedang berada di lift.

Setelah pintu lift terbuka, shani langsung menarik gracia. Menempelkan cardlock di pintu kamar hotel mereka.

Setelah pintu kamar terbuka dan mereka masuk, shani langsung menutup pintu tersebut dengan cepat. Terlihat dari mata shani yang penuh napsu malam ini.

"kak kenapaa??!!"ucap gracia kaget saat shani mendorongnya ke ranjang.

Shani melepas heels yang ia pakai, lalu duduk di pinggir ranjang sambil memainkan rambut gracia.

"kakk!! Lo ga kesurupan kan?"

Bedmate (Greshan) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang