04 : Ruined To Be Antagonist.

59 10 2
                                    

Sudah dua hari sejak kejadian hari itu, Junhoe membolos dari kampus. Ia mengurung diri di kamar sembari terus menatap layar laptopnya. Mungkin sesekali Junhoe keluar dari kamarnya untuk mengambil minuman dingin, tapi itu pun hanya hitungan jari.

TOK TOK TOK

"Ma, Junhoe bilang belum laper kan.."

"EH, KADAL GORENG! Gue bukan emak lo."Junhoe terkejut mendengar suara maut yang biasanya hanya ia dengar di kampus. Ia pun berbalik dan melihat Chanwoo di ambang pintu, "Chanwoo, lo ngapain ke rumah gue?"

Chanwoo mengangkat bahu tidak peduli kemudian duduk di sebelah Junhoe dan menaruh beberapa kantung makanan untuk Junhoe.

"Kata nyokap lo udah dua hari lo belum makan pantesan tambah jelek. Makan noh.. biar gak tambah jelek dan gak jomblo lagi."

Junhoe menatap Chanwoo culas. Pandangannya kemudian beralih pada kantung makanan yang dibawa Chanwoo, "Lo serius bawa makanan sebanyak ini?"

"Dari gue sih cuma satu, sisanya dari penggemar lo tuh yang nanyain lo kemana."Junhoe pun mengangguk mengerti kemudian melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda karena kedatangan Chanwoo.

"Jadi, lo bolos cuma karena galau?"

"Galau apaan sih? Gue tuh lagi ngerjain tugas, tapi gue lupa waktu aja karena keasikan."

"Halah.. ngerjain tugas apa nonton drama? Lagian mana ada orang bolos karena ngerjain tugas, gak ngotak lo bego! Pake nonaktif hape segala lagi,"

Junhoe gak peduli dan lanjut menonton drama yang ada di layar laptopnya. Chanwoo yang geram dengan tingkah laku Junhoe langsung menutup paksa laptop milik Junhoe.

"LAPTOP GUE RUSAK BEGO!"

"Lo yang bego! Mau sampai kapan lo kayak gini?"ujar Chanwoo tak acuh pada raut Junhoe yang kentara kesal itu.

"Nugas? ya sampai selesailah."jawab Junhoe ketus karena masih jengkel dengan perbuatan Chanwoo tadi.

"Lo gak usah pura-pura gak paham ya sama maksud pertanyaan gue. Lo tuh udah dewasa, gak baik ngehindar dari masalah kayak gitu."

Junhoe menaruh tangannya di kening Chanwoo, "LO APAAN SIH?!"seru Chanwoo waspada sekaligus takut kepada Junhoe.

"Sstt, diem! gue mau ngecek lo sakit apa enggak tiba-tiba ngomong bijak kayak gini.."

"Yaelah.. gimana gue gak bijak coba, temen gue aja bego kayak lo."

"Sialan lo!"Junhoe menjitak kepala Chanwoo yang dibalas kekehan oleh sang adik tingkat. "Besok gue mau lihat lo ngampus kayak biasa. Eits.. gue tahu lo mau bilang apa, besok lo ada kelas ya, kadal!"

Junhoe menutup mulutnya kembali kemudian menghela napas tak bisa mengelak. Tatapannya menjadi nanar, rautnya berubah sendu, dadanya kembali sesak. Sejujurnya ia masih enggan untuk kembali ke kampus. Hatinya masih terasa berat untuk mengakui semua perasaannya.

"Kenapa? Muka lo asem banget gue lihat."ujar Chanwoo sedikit khawatir. Namun, Junhoe sama sekali tak acuh dengan perkataan Chanwoo. Dia lebih memilih untuk hanyut dalam pikirannya sendiri.

Chanwoo berdehem, "Hmm.. galau bilang aja bang gak usah gengsi. Gue tahu lo masih sakit hati kan sama kejadian tempo hari di kampus."

"Enggak. Sok tahu lo!"

"Halah gak usah banyak alasan deh. Kalo lo suka, ya lo kejar dong bukannya malah ciut karena sekali ke-gocek sama lawan."ujar Chanwoo jengah melihat tingkah laku Junhoe.

"Ke-gocek.. lo kata bola?"

"Exactly! bahkan lebih dari itu. Nih.."Chanwoo mengeluarkan sebuah amplop berwarna baby blue dari dalam saku,"..cewek lo itu, Choi Yuju, kemarin ngasih umpan buat lo nih boy."kemudian memberikannya pada Junhoe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE SCENARIO | KJH × CYJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang