Chapter 5: Hujan.

24 8 0
                                    

Sesampainya di rumah, [your name] pergi kekamarnya. diliat nya luar jendela, turun hujan yang lebat. Sembari duduk di kasur, [your name] merasa sedih Kazutora tidak menepati janjinya, Kazutora tidak pernah seperti ini sebelumnya. Pikir [your name] sih, pasti Kazutora lagi di tempat yang penting. Sehingga lupa dengannya, perlahan kepala [your name] menyentuh kasur, Yap. Posisi nya sekarang sedang berbaring.

"Kazutora, tadinya aku ingin mengajak nya jalan jalan.. mungkin lain kali" Matanya yang perlahan menutup, [your name] hendak tidur. Tetapi..

*NING NONGG, NING NONGG* suara bel yang menandakan ada orang di luar membuat [your name] membatalkan tidurnya, ia bergegas ke bawah dan membukakan pintu.


"Huh?"
"Kazutora..? Apa yang kamu lakukan disini memakai baju basah begitu.."








"Kazu?.. cu.. saya ini kakekmu" beliau melihat tingkah [your name] itu hanya menggeleng-gelengkan kepala, [yourname] yang mendengar suara kakeknya langsung saja mengusap matanya tak percaya, hingga ia baru menyadari bahwa ia salah sangka.
"L-Loh.. kakek.. ah maaf, aku pikir tadi Kazutora.." Ucap [yourname] menyesal, ia merasa tidak enak menganggap kakeknya itu Kazu. Sepertinya [yourname] mengalami halusinasi,
"Tidak apa apa cu, kamu istirahat saja. Kakek mau kekamar" kata kakek memasuki rumah meninggalkan [yourname] di depan pintu

... "ARGHH, APASIH YANG AKU PIKIRIN!" [Yourname] benar-benar kesal dengan dirinya sendiri, disaat ia ingin menutup pintu dan langsung masuk kekamar, ntah kenapa [yourname] merasa bahwa ada yang memeluknya sekarang.

"Maafkan aku, aku terlambat" ucapnya.

Ternyata, Kazutora datang! Melihat pintu rumah [yourname] hampir tertutup, Kazutora bergegas lari ke arah pintu lalu menarik tangan [yourname] kedekapnya dan memeluknya erat.

"Aku benar benar minta maaf, [yourname]" kata Kazu sambil mendongakkan kepalanya menghadap [yourname]
[Yourname] hanya terdiam, ia pikir ia berhalusinasi lagi, tapi pelukan itu serasa nyata dan hangat. Kakek [yourname] tidak pernah memeluk [yourname] sehangat ini, dengan membalas pelukan kazu, [yourname] berkata sambil menatap mata kazu

"Kazuchii.. ini benar Kazu kan?! Aku sangat senang kau datang" senyuman lebar itu membuat kazu merasa lebih bersalah lagi dan menundukkan kepalanya

"AAAA Kazu! Tidak apa apa kok, ayo tatap mataku. Jangan bersedih begitu, aku tidak marah ehehe~ aku sangat senang kau kesini" lalu ia memberikan puk puk di pundak kazu untuk menenangkannya,

Kazutora hanya mengangguk kaku, Kazu lalu melepaskan pelukan nya, [yourname] sempat kaget.

"Maaf, hoodieku basah, kalau terlalu lama berpelukan. Bisa-bisa kamu kedinginan"

[yourname] mengerti, setelah itu [yourname] menyuruh Kazu untuk masuk ke dalam rumah juga sekalian menghangatkan dirinya di depan api unggun, kazutora setuju. Kazu pun duduk di lantai, tepatnya di depan api unggun. Sedangkan [yourname] membuatkan teh untuk Kazu di dapur, merasa bosan. Kazutora menengok ke dapur untuk melihat [yourname] "dia cantik" Kazu pun tersenyum

 Kazutora menengok ke dapur untuk melihat [yourname] "dia cantik" Kazu pun tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr: @pokotoyiruta on Twitter

"Kazu, ini tehnya, diminum ya" kata [yourname] bersamaan dengan Kazutora yang menerima teh pemberiannya. Karena [yourname] tak mau ada kecanggungan di antara mereka, ia membuka pembicaraan dan sebisa mungkin mengajak Kazutora mengobrol dan meyakinkan dia, bahwa sekarang ini [yourname] tidak marah maupun merasa sedih, ia justru senang Kazutora bisa mampir kerumahnya.

"Kamu mengerti, Kazuchii?"
"Iya, aku mengerti!" Kazutora tersenyum
Sepertinya [yourname] berhasil menghangatkan suasana, mereka berdua pun menghabiskan waktunya bersama hingga hujan reda, sungguh hari yang membahagiakan bagi mereka berdua.♡

.
.

To be continued!

Childhood || Kazutora.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang