[24 November 2021]
Ga vote kita unpren
***
Gadis berseragam putih abu yang sangat mencirikan pakaian khas sekolah SMA Garuda Putih berlari kencang menuju pagar sekolah. Dia melihat sebentar jam yang melingkar di tangan kanannya. Lima menit lagi, maka gerbang itu akan ditutup, dan dia tidak akan mengikuti kegiatan hari ini. Suasana pagi yang seharusnya damai, menjadi panik. Debaran jantungnya menggelora saat dia sudah melihat ke arah lapangan sekolah yang sudah dipenuhi siswa untuk memulai kegiatan upacara.
Dia kembali berlari, tetapi tak sekencang saat dia mencapai pagar sekolahan tadi. Tas yang berada di punggungnya sangat mengganggu. Namun, dia harus menaruhnya terlebih dahulu ke dalam kelas sebelum akhirnya ikut berbaris ke lapangan.
Dia, Gladys Athena Roseller. Si gadis olimpiade yang selalu disebut namanya. Si juara paralel yang bertahan sejak dua tahun terakhir. Menjadi kebanggaan guru, sangat jarang orang membencinya.
Mungkin hari ini bisa dibilang, hari kesialan. Sebab angkot yang tadi dinaikinya mengalami kendala saat di tengah jalan. Keadaan yang sangat tidak stabil, para penumpang begitu saja marah. Namun tidak untuk Athena. Dia tidak marah, tetapi mencemaskan bagaimana membayangkan jika dia tidak mengikuti pelajaran hari ini. Seperti kejadian sekarang yang hampir saja, sesuai dugaannya.
Derap langkah kakinya yang bergemuruh berbelok ke arah koridor sebelah kiri. Mulai mendekati tangga naik ke lantai dua, tempat di mana kelasnya berada. Namun kesialan tetap kesialan. Karena terburu-buru, Athena tidak memperhatikan lagi jalan mana yang ia ambil. Hingga tubuhnya tidak sengaja menabrak seseorang yang baru saja menuruni tangga. Tabrakan yang tidak terlalu keras, tetapi cukup membuat kepala Ahena berkunang karena kepalanya terbentur tepat pada dada bidang sosok itu hingga menimbulkan bunyi gedebug nyaring.
Athena menggelengkan kepalanya, berusaha menetralkan kembali kepalanya yang berkunang. Namun tidak berselang lima detik, tubuhnya limbung ke belakang, jatuh terjengkang membentur lantai yang dingin.
***
Athena sudah menduga jika ia akan berakhir pada ruangan berbau obat-obatan yang berada di sekolah ini. Athena menutup matanya sebentar, lalu membukanya kembali.
"Minyak kayu putih, Kak."
Athena akan berteriak jika saja energi dalam tubuhnya pulih. Tidak dipungkiri, adik kelasnya, salah satu anak PMR yang menjaga UKS hari ini tiba-tiba saja muncul dari balik tirai putih, tangannya diulurkan ke depan membawa botol kecil berisi minyak kayu putih.
"Ehm, maaf." Athena berdeham kecil, berusaha untuk mengkondisikan wajahnya agar terlihat seperti biasa saja. "Terima kasih."
"Kakak lapar? Tadi kata dokter, Kakak pingsan karena kurang energi. Kayaknya, Kakak belum makan."
Athena tersenyum kikuk. Ia akui, pagi tadi memang dirinya belum sempat sarapan, karena beberapa pekerjaan perlu diselesaikan saat itu juga, hingga Athena melupakan sarapan paginya.
"Boleh," ujarnya menjawab pelan. Athena berusaha menegakkan badannya dari tempat tidur. Pusingnya kembali terasa saat tubuhnya sudah dalam posisi duduk di atas ranjang. Namun begitu, tubuh Athena perlu diisi makanan agar tidak pingsan seperti tadi.
Athena mengambil mangkuk berisi bubur yang telah diberikan pada adik kelasnya tadi. Sepertinya, Athena sudah terlalu lama pingsan. Athena tidak tahu jam berapakah saat ini. Apakah upacara telah selesai? Apakah kelas pertama sudah di mulai? Dirinya tidak terlalu memusingkan itu lagi, karena fokus akan tubuhnya yang belum sepenuhnya sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESNIO
Teen FictionAthena tidak menyangka jika pertemuan pertamanya di koridor sekolah ternyata membawa dirinya terjerumus masuk ke dalam kehidupan lelaki yang selalu ditakuti seantero sekolah. Dia, Aresnio Horison sang ketua geng Volcra yang memiliki hobi tawuran da...