03 ~Beautiful Time~

2 0 0
                                    

Selesai mandi Yoora penasaran apakah Doyoung sudah sampai dengan selamat di rumahnya.

Yoora
Kak, Udh sampe rumah ?

Doyoung
Baru aja nyampe.

Doyoung
Ra, aku mau ngasi tau sesuatu

"Apa-apaan nih ? Engga terlalu cepet yaa Kak Doyoung nyatain perasaannya ? Hihihi." Yoora terhanyut dalam pikirannya hingga lupa untuk membalas pesan dari Doyoung.

Doyoung
Ra?

Yoora
Ne ? Apa yg mau kk kasi tau ?

Doyoung
Aku mau nyalonin jadi ketos. Menurut kamu gemana ?

Yoora
Jinjja ? DAEBAK!

Doyoung
Kamu seneng ?

Yoora
Ne! Kasi tau aku kalo kk butuh bantuan. Aku bakal bantu kk apapun yg terjadi. Hwaiting !!

Doyoung
Tapi ini juga bikin aku ngga bisa ngajarin kamu ttg PMRnya.

Yoora
Emangnya itu penting? Aku bisa urus urusanku sendiri kak, ngga usah khawatirin aku. Okay ?

Doyoung
Iya deh. Kalo kamu butuh bantuan juga bisa tanya aku ya. Arasseo ?

Yoora
Ne arasseyo!

Doyoung
Tidur sana dah malem.

Yoora
Night!

Yoora meletakkan ponselnya di nakas sebelah kasurnya dan sekarang ia kembali melamun sambil menatap langit-langit kamarnya yang gelap karena lampu sudah dimatikan.

Yoora senang Doyoung akhirnya mencalonkan diri menjadi ketua osis karena Yoora melihat potensi itu pada diri Doyoung. Tapi dia juga sedih karena kemungkinan dia tidak bisa bertemu dengan Doyoung sesering biasanya, karena Doyoung pasti harus menyiapkan visi misi, memilih wakil, dan lain sebagainya. Memikirkan itu saja membuat Yoora lelah hingga akhirnya ia tertidur.

***

Doyoung sudah menunggu di depan rumah tempat ia mengantarkan Yoora pulang kemarin. Namun rumah ini tampak aneh, dari kemarin tidak ada satu pun lampu yang menyala. Doyoung mengangkat kedua bahunya tak peduli. "Mungkin lupa bayar listrik." Pikir Doyoung positif.

"Yoora-ssi." Panggil Doyoung begitu melihat seorang gadis menggendong tas berwarna biru langit dengan menggenggam kotak susu rasa coklat.

Yoora langsung menoleh begitu mendengar ada yang memanggil namanya.

"Heh. Doyoung seonbae."

"Ngapain ?" Tanya Yoora.

"Ayo berangkat bareng, udah telat." Ucap Doyoung langsung menarik lengan Yoora.

Yoora terkejut. Namun ekspresi terkejut itu berubah menjadi senyuman indah. Beberapa kali Yoora melirik ke arah tangannya yang digenggam oleh Doyoung. "Ga bakal cuci tangan kalo kek gini ceritanya." Pikirnya sambil sesekali kembali melirik genggaman itu.

"Ahh~urat tangannya menonjol. Tipe ku bangett!" Seru Yoora dalam hati sambil terus menatap lengan Doyoung yang tengah menggenggam tangannya.

Be My DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang