5 ~Timeless~

1 0 0
                                    

"Doyoung-ssi."

"Ne manager-nim." Ucap Doyoung terkejut begitu namanya dipanggil oleh manajernya.

"Bisa ngomong berdua aja ga di rooftop?" Ujar sang manajer dengan nada suara yang terdengar sedikit tidak nyaman.

"Ne. Setalah kasi barang ini ke Taeyong." Ucap Doyoung sambil mengangkat tangan kanannya yang berisi kopi dan beberapa permen.

Sang manajer pun mengangguk kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Doyoung.

Doyoung tidak pernah mendengar sang manajernya dengan nada bicara seperti itu. Padahal biasanya mereka saling bertukar pikiran dan saling berbagi tawa, mungkin ini berhubungan dengan sesuatu yang sangat penting. Malas berdebat dengan diri sendiri Doyoung pun memutuskan untuk segara memasuki lift untuk memberikan kopi pesanan Taeyong.

"Taeyong-ah," Doyoung memanggil nama Taeyong begitu melihat sosok Taeyong sedang bermain bersama Haechan.

Taeyong yang merasa namanya dipanggil itu pun memalingkan wajahnya dan menoleh ke arah Doyoung. "Oh Doyoung-ah,"

"Nih kopi mu." Ucap Doyoung kemudian menyodorkan kopi yang sedari tadi digenggamnya di tangan kanannya.

"O~ gomawo." Ucap Taeyong lalu mengambil kopi itu dari tangan Doyoung.

"Taeyong-ah,"

"Hm."

"Kamu pernah denger manager-nim ngomongnya rada-rada aneh gitu ngga si?"

Taeyong mengerjitkan dahinya, "Maksud?" Tanyanya tak mengerti.

Doyoung menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Iyaa tadi dia ngomong nyuru aku ke rooftop."

"Heh? Yaudah tunggu apalagi kesana aja dulu. Aku ga ngerti yang kamu omongin." Ucap Taeyong sambil terus mendorong Doyoung untuk memasuki lift dan menuju rooftop.

"Arasseo." Ucap Doyoung dengan nada kesalnya kemudian masuk sendiri kedalam lift.

Dari lantai 4 menuju rooftop di lantai 8 rasanya sangat lama bagi Doyoung. Entah kenapa hatinya berdetak lebih cepat, dan rasa gelisah pun mulai menghampirinya.

"Ck. Ngga bisa cepetan apa." Ucap Doyoung kesal. Untung hanya dirinya saja yang ada di dalam lift.

Tring

Pintu lift terbuka di rooftop dan Doyoung pun buru-buru keluar dan menghampiri sang manajer, ia tidak ingin membuat sang manajer yang sudah dianggapnya seperti kakaknya sendiri itu menunggu lama di rooftop yang panas itu.

"Hyung-nim," Ucap Doyoung begitu melihat sang manajer sedang duduk di bangku taman yang langsung menghadap ke jalanan besar di Seoul.

"O~ Doyoung-ah anja (duduk)." Ucap sang manajer sambil menepuk sisi kosong di sebelahnya.

Doyoung pun duduk di tempat yang sudah disediakan oleh sang manajer.

"Santai aja kali. Jangan tegang-tegang." Ucap sang manajer sambil terkekeh.

"Yaa gemana ngga tegang, ini pertama kali diajak ngomong 4 mata sama hyung-nim."

"Doyoung-ah, disini hyung mau ngasi evaluasi kamu selama jadi trainee." Doyoung mengangguk mendengar ucapan sang manajer, ia memperbaiki posisi duduknya agar dapat mendengar ucapan sang manajer dengan lebih jelas.

"Progres kamu parah banget. Dari yang awal trainee dance nya kaku kayak balok kayu sekarang udah lebih lentur dan kamu terlihat lebih nyaman praktekin setiap gerakannya."

Be My DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang