Kenyataan

39 40 252
                                    

Semenjak kejadian tadi  yang dimana Jaehyun membentak Jaemin untuk kesekian kalinya , Jaemin dilanda kegelisahan karna panggilan teleponnya tidak kunjung diangkat oleh Jaehyun.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk. cobalah beberapa saat lagi" pemberitahuan sang operator

"Ayolah kak angkat ini udah ke 15 kali kaka matiin panggilan telepon aku" nada Jaemin dengan frustrasi.

Ini sudah ke 15 kali Jaemin berusaha me-telepon Jaehyun, 15 kali juga Jaehyun menolak panggilan telepon dari Jaemin.

"Oke, tenang Jaemin. mari kita coba lagi" Jaemin bermonolog

"Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif" pemberitahuan operator lagi

"Tck. sekarang handphonenya ga diaktifin" Jaemin mengacak rambutnya sendiri dengan frustrasi, Jaemin menangis ia merasa khawatir takut hal buruk yang terjadi kepada Jaehyun namun Jaemin juga merasa sesak dihatinya saat mengingat kembali dimana Jaehyun membentak dirinya.

Jari imut Jaemin dengan gesit mencari kontak dengan nama Haechan, mata cantik Jaemin menemukan nama kontak yang ia cari, tanpa basa-basi ia langsung menekan tombol telepon berwarna hijau itu, Jaemin menempelkan telpon genggamnya pada telinganya menunggu panggilan telepon darinya diangkat oleh Haechan.

"hello, Haechan.. hikss"  Jaemin memulai percakapan.

"Jaemin, lu kenapa?" tanya haechan dibalik telpon.

"Echan, Gua berantem sama kak Jaehyun, hiks" adu Jaemin pada Haechan.

"Kok bisa, gimana ceritanya?" Haechan yang mulai panik.

Jaemin menjelaskan insiden tadi dimana dirinya dan Jaehyun tengah bertengkar dan menceritakan bahwa panggilan telponnya tidak di angkat sebanyak 15 kali, sesak. itu yang di rasakan Jaemin sekarang.

"Ga waras anying Jaehyun, ga ada otak" Haechan dengan nada emosinya ga terima kalo temennya di perlakuan seperti itu.

"Echaannn, guaa harus apaa hiks" tanya Jaemin yang tangisnya makin kenceng.

"yaudah gini, gua lagi dicafe.. bareng Somi, Ryujin, Mark, Lucas, kalo lu mau kesini aja, jangan dirumah terus yang ada lu makin galau" penjelasan Haechan.

"Tumben gaada si Jeno? " kepo Jaemin.

"Ciee nanyain Jeno, ekhhm. Dah sana siap-siap bentar di jemput" goda Haechan kepada Jaemin.

"Najis!,. Ya ya ya, oke gua tutup teleponnya, thank you, Echan" Jaemin memutuskan sambungan teleponnya dengan Haechan.

Jaemin bergegas bersiap diri untuk pergi keluar bertemu dengan teman-temannya, Jaemin sudah rapih dari dari 30 menit yang lalu dan 30 menit juga Jaemin menunggu temannya datang menjemput dirinya namun tak kunjung datang juga, Jaemin sudah ga mood sudah kepalang kesal.. gatau diri memang Jaemin sudah minta jemput tapi dia yang kesal.

Jaemin sedang memainkan handphone cuma scrolling somsed saja tanpa sengaja Indra pendengaran Jaemin menangkap suara motor yang berhenti didepan pintu gerbang rumahnya,Jaemin fikir itu Haechan atau kedua temannya, tanpa basa - basi Jaemin langsung melangkahkan kakinya bergegas keluar dari kamar indra penglihatan Jaemin mencari mamanya untuk berpamitan meminta izin berkumpul dengan temannya.

Jaemin membuka pintu rumahnya dan melihat seseorang yang ternyata bukan temannya karna motornya berbeda, oh mungkin Haechan mengirimkannya ojek online, Jaemin membuka pagar lalu menghampiri seseorang tersebut.

" Permisi mas, mas ojek online yang dipesan oleh teman saya?" tanya Jaemin dengan sopan.

"Pala lo tukang ojek" bantah seseorang tersebut dengan membuka helm fullfacenya.

YOUR HEART FIGHTERS - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang