Empat

8.5K 493 2
                                    

#Minggu_Terakhir
#Eps_04

Jangan lupa tinggalkan jejak, kawan!

•••

Entah karena apa, Kayla mulai secara terang-terangan menunjukkan perhatiannya pada Varo. Walaupun hal tersebut jarang dilakukan oleh perempuan, tapi ia bersiteguh untuk menjalankan rencananya. Ia hanya ingin Varo melihat betapa tulusnya perasaannya.

Pagi ini Kayla bangun lebih awal. Walaupun semalam ia kurang tidur, tapi ia tetap memaksakan diri untuk bangun lebih awal.

Ia menyiapkan bekal dengan bahan seadanya di rumahnya. Ia memasak nasi goreng untuk Varo makan saat istirahat nanti.

Tak peduli diterima ataupun tidak, setidaknya ia sudah menunjukkan tanggungjawab nya sebagai seorang pacar.

Ah, mengingat kata pacar, wajah Kayla mulai merona. Ia tak percaya bahwa akhirnya ia bisa berpacaran dengan Varo. Walaupun itu dengan paksaan Tante Gesya.

Kayla tak ingin munafik lalu mengatakan bahwa ia tak bahagia bisa berpacaran dengan Varo. Setidaknya, sudah ada tali tak terlihat yang mengikat mereka, walaupun kapanpun bisa saja terputus.

"Ngapain sih Lo bawa bekal segala buat Varo? Mending buat gue," ujar Nuri yang mengetahui niat Kayla.

"Besok aku bakal buatin buat kamu juga. Spesial buat kamu," sahut Kayla sambil tersenyum.

"Kalo boleh tahu, apa isinya bekal gue nanti?"

"Nasi sama tempe aja."

"Ah nggak seru ah! Giliran Varo aja bekalnya spesial. Nasi goreng ada sosisnya, ada nugget nya, ada ayamnya. Giliran gue, cuman nasi sama tempe. Temen apaan loh, Kay!"

"Aku becanda, Nuri."

"Hnn, iyain!"

"Dih, Nuri ngambek?"

"Nggak. Gue nggak ngambek kok."

"Ah, masa?"

"Nggak. Gue nggak ngambek."

"Syukur deh. Jadi besok betulan aku kasih bekal nasi sama tempe aja yah?"

"Tahu ah! Kayla nyebelin!"

"Biarin! Wleee!"  Kayla lalu berlari meninggalkan Nuri yang masih berdecak kesal. Ia lantas mengejar Kayla.

"Kayla! Awas kalo Lo ketangkap sama gue, yah! Gue cincang badan Lo!!"

.....

Seperti biasa, Varo tengah bersama teman-temannya. Mereka sedang ada di kantin. Mereka semua memesan makanan dan memakannya dengan lahap. Kecuali Varo.

Bukan karena ia tak bawa uang. Bukan pula karena uangnya tidak cukup untuk membeli salah satu makanan yang ada di kantin. Hanya saja, lidahnya sedang mengalami masalah.

Susah buatnya untuk menelan makanan hari ini. Sebenarnya ini bukan kejadian aneh. Hal ini sering terjadi. Biasanya karena mood Varo yang terlalu buruk.

Dan sejak Gesya memaksanya untuk berpacaran dengan Kayla, mood nya kala itu langsung hancur. Hal itulah yang membuat nafsu makannya hilang. Yah, walupun jujur perutnya sudah berbunyi dari tadi.

"Makan coba, Var!" perintah Gio

"Malas. Nggak nafsu gue!"

"Jujur ya, Var. Gue sih nggak peduli sama Lo, yah. Mau Lo kelaparan kek, mau Lo mampus, kek. Gue cuman kasihan sama nyokap Lo kalo liat Lo mati gara-gara nggak makan kan, kasian nyokap Lo. Sedih ngeliat anak lucnuct nya mati," sahut Yani.

"Sialan, Lo!"

"Lagian Lo nggak mau makan kenapa sih? Apa harus gue traktir biar Lo mau makan?" sahut Tio.

Minggu terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang