Choosen person

2.5K 300 144
                                    

Halo sorry lama Update hehe

Info: Fantasy sama kekuatan ini sesuai sama fantasi dari author ya, kalau ada yang bertanya tanya "kok gini kok gitu sih" ini sesuai fantasy author :3 jadi tolong pengertiannya, btw jangan lupa di like ya ^^ dan maaf kalau ada typo!

.
.
.

Mata Takemichi terbuka pelan, berusaha untuk membiasakan matanya dengan cahaya yang masuk melalui jendela apartemennya yang sedari malam belum di tutup, pikirannya masih belum bisa memproses apa yang sedang terjadi pada dirinya.

ngingg..

tiba tiba telinganya terasa berdengung dan kepalanya terasa pusing, badannya sedikit lemas tapi dia masih berusaha membangunkan dirinya, telapak kakinya mulai menginjak lantai yang dingin itu dan dengan segenap tenaganya Takemichi berdiri sembari memegangi kepalanya yang pening.

"sial kepalaku sakit sekali, padahal aku harus kerja hari ini" Takemichi mengambil ponselnya "Apa aku izin saja ya?" sungguh ia ingin sekali izin untuk tidak bekerja hari ini, tapi ia tidak mau Yoko-san bekerja sendirian mengurus tokonya, jadi ia mencoba memaksa dirinya untuk bekerja.

sesampainya di kamar mandi Takemichi menatap cermin yang memantulkan dirinya, ia menatap luka bekas gigitan yang masih terpampang jelas di lehernya, ia pun menyentuhnya pelan.s

"shh.. sakit" keluhnya.

"dasar vampir sialan.." Takemichi mengambil sebuah plester di sebuah laci di dalam kamar mandinya.

"hmm siapa yang kau sebut sialan?"

Takemichi tersentak seraya menutup laci tersebut namun naas jarinya terjepit "itte!"

Takemichi menatap takut orang yang sedang berdiri bersender pada pintu kamar mandinya dengan tatapan yang dingin, membuat Takemichi merinding.

"K-kenapa kau bisa ke sini? bukannya vampir tidak bisa kena matahari?" tanya Takemichi tapi dia memundurkan dirinya untuk menjauh dari si vampir itu.

"Hmm, kau terlalu banyak membaca buku fantasi sampai sampai kau tidak sadar kalau kau sedang berada di dunia nyata" Vampir itu melangkah mendekati Takemichi dan memojokannya di dinding kamar mandi tersebut membuat Takemichi terkesiap.

"A-apa yang ingin kau lakukan?" tanya Takemichi yang memalingkan wajahnya dan memejamkan matanya takut

Vampir itu menghela nafas dan mencium luka di leher Takemichi membuatnya terkejut dan wajahnya memerah, namun ia tidak merubah posisinya ia tetap memalingkan wajah.

"Vampir di dunia nyata tidak ada hubungannya dengan matahari, bahkan tidak takut dengan bawang ataupun salib yang sering ada di film film bodoh itu" ucap vampir itu seraya mengenakan plester ke leher kelincinya.

"B-begitu ya? lalu bagaimana aku bisa membunuhmu?" tanya Takemichi polos membuat sang Vampir terkekeh "apa kau tidak terlalu jujur?"

"Apakah kelihatan begitu?" tanya Takemichi lagi membuat vampir itu tersenyum tipis.

"Hanagaki Takemichi" Vampir itu mengusap pipi Takemichi dengan lembut

"K-kenapa kau tau namaku, dan juga aku belum tau namamu siapa" ucap Takemichi membuat Si Vampir menaikan satu alisnya heran, padahal tadi malam ia sudah memberitahu namanya.

"Aku Sano Manjiro panggil aku Mikey, dan aku tau namamu dari itu" Mikey menunjuk nametag yang tersangkut di kemeja kerja Takemichi.

"U-uwahh kemejaku rusak" Takemichi tersentak karena baru sadar kalau kemejanya rusak di tambah ada bekas noda darah di kerahnya.

Mikey natap heran ke arah pemuda itu, sungguh ia seperti anak kecil yang linglung karena orang tuanya meninggalkannya, tapi entah kenapa itu terlihat lucu untuknya.

Mr. Vampire (MaiTake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang