spesial part 2

82 34 103
                                    

Kami duduk di sebuah kursi yang tersedia ditaman bermain. aku memutuskan untuk tidak meneruskan wahana yang lain, aku tertawa kecil melihat betapa takut nya dia tadi ketika menaiki wahana, berteriak dan memegangku dengan erat dan pada akhirnya dia menyerah.

"Ini eskrim nya" yoongi membawakan eskrim rasa coklat.

"gomawo, apa perutmu baik baik saja" tanyaku memastikan keadaan nya.

"Agak mendingan, lain kali aku tidak mau menurutimu lagi untuk menaiki wahana menyeramkan seperti tadi" ucapnya kesal sambil menjilat eskrim yang mau mencair ditangan nya.

"Arassoo lain kali aku akan mengajak Jungkook" tukas ku dengan cepat.

Mendengar ucapanku mata yoongi langsung tertuju padaku dengan sangat tajam.

Aku tertawa keras.

"Jika Jungkook kau sebut lagi, aku akan membunuhnya!"

"Wuahhh seram jugaa" lalu aku mencubit pipi gembulnya dengan gemas.

Sangat lucu pipi nya merah merona karena tersenyum malu, aku suka sekali jika yoongi sedang tersipu seperti ini, rasa ingin mengodanya berkali-kali.

"Yoona..." Panggil lirih nya.

Aku hanya ber~ohh ria.

"Aku sayang kamu" katanya membuatku membeku sekujur tubuh.

"Tiba tiba?"

"Gak boleh? Aku ini pacarmu, kenapa terdengar aneh?"

"bukan seperti itu, kau membuatku berdegup kencang"

Tak sengaja aku merona karenanya, membuat pria pucat itu makin ingin menggoda ku.

Ia mendekatkan wajahnya tepat di hadapanku, hanya beberapa inci saja wajah kami bersentuhan, Ini sangat berbahaya bagi kesehatan jantungku.

"Apa kamu malu?" benar-benar pria yang menyebalkan, bagaimana bisa suara berat nya terlontar ketika wajah kami sangat dekat, nafas nya saja terasa hangat.

Dengan cepat aku mendorong wajah nya dengan tangan ku, sebelum wajahku benar-benar memerah sempurna, aku sangat malu.

Yoongi terkekeh kecil melihat tingkahku yang malu, bak seperti orang yang menang lotre mingguan, ia terlihat senang kegirangan.

"haha lucu sekali" katanya sambil mencubit hidungku.

"Ihh jangan membuatku malu yoongi ini tempat umum"

"Jadii, jika tempat sepi aku bisa melakukan itu? atau bahkan aku akan melakukan lebih?" ia berucap sambil menaikkan sebelah alis nya, seolah memang sengaja untuk memancing nafsu ku.

"Dihh enak banget, gak akan kukasih, tadi pagi saja kamu ga mau" sahutku dengan sebal.

"Kita lihat saja nanti" katanya dengan tenang.

"Tunggu disini"

Secara tiba-tiba meninggalkan aku yang tengah duduk di kursi ini. apa lagi yang akan dia lakukan? aku menunggunya.

Setelah cukup lama aku sendirian disini, kemudian seorang pria berjalan dengan riang, Waktu terasa sangat lambat memperlihatkan pria dengan gummy smile yang membuat gemas sembari membawa sesuatu di balik punggungnya.

Tadaaaa.......

Sebuah boneka Teddy bear kecil diberikan nya kepadaku, katanya hasil dari bermain anak panah. manis sekali.

Aku tersenyum "simpan ini ya jika kangen aku"  yoongi bersikap aneh, sekali lagi. kenapa akhir-akhir ini ucapannya sering melantur?

Kursi kayu ditaman kota?

Kenangan yang indah?

Simpan ini jika kangen?

Jujur aku sedikit tidak nyaman dengan ucapan yoongi yang ambigu, bukan seperti bersikap manis kepadaku, melainkan dia seolah membuat kenangan bersama seperti mau pergi jauh.

"Yoongi.." aku membuka suara.

Yoongi hanya ber-oh ria

"Jika ada yang disembunyikan katakan saja kepadaku, jangan seperti ini" aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap nya. feeling ku mengatakan bahwa kondisi nya tidak baik.

Yoongi sempat tertegun, lalu ia hanya menghela nafas dengan berat. Apa arti dari helaan itu?

Pun aku menatap lekat mata sipit nya, memegang kedua tangan nya yang entah mengapa begitu dingin, tatapan nya pun berubah menjadi sendu, ia menunduk.

"Yoongi ada apa?" Lirihku sekali lagi yang masih memegangi tangan nya yang mulai dingin.

Yoongi hanya terdiam, tanpa sepatah kata apa pun membuatku semakin khawatir akan keadaan hati nya.

"Yoongi, tak apa bicaralah denganku" ucapku kesekian kali mengingat dia tidak merespon ku sama sekali.

"Aniyaa Yoona aku hanya lelah dan sedikit mengantuk, gwenchana" katanya sambil mengusap lembut rambutku.

Wajah pucat, tangan sedingin ini kau bilang baik baik saja, Pembohong!!

"Kita pulang saja" ucapku .

Namun, yoongi menolak ajakanku pulang hanya karena alasan kencan.

"Kita pulang nanti sehabis makan malam saja, jangan menolak" ucap yoongi.
.
.
.
.
.
Setelah aktifitas tadi kami pun beranjak kesebuah restoran untuk makan malam. Pun sehabis di tempat itu dia memutuskan untuk mengajakku pulang menaiki bus umum yang selalu kami pakai.

"Kau tau Yoona menaiki bus dimalam hari bersamamu terasa lebih indah" katanya.

Aku hanya tersenyum kepadanya, selama perjalanan kami menuju apartementku,  dia memegang tanganku dengan erat.

Ada perasaan yang tidak nyaman antara kami berdua, entahlahh aku sendiri tidak mengerti itu apa.

Setelah cukup lama perjalanan menuju apartement kami pun sampai di luar gedung. Yoongi masih memegang tangan ku dengan erat.

"Lepaskan, aku ingin masuk"

Bukannya malah melepas yoongi malah menarikku dalam pelukkan nya yang berakhir dengan ciuman dibibir. Tubuhku membeku sempurna, kupejamkan mataku untuk merasakan sensasi setiap sentuhannya, hingga aku merasakan ada air mengalir di pipinya. yoongi menangis.

Sekali lagi, yoongi menangis

"Kamu kenapa? ada apa?" Tanyaku setelah mengakhiri aktivitas tadi.

"Yoona, maafkan aku kita akhiri saja hubungan ini"

Deg

TBC ,

//Vote sangat mempengaruhi update an cerita selanjutnya//

Jangan lupa untuk vote yaa

Thanks for reading
💜

DEAR LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang