Kringggg!!
Bunyi jam berdenting menandakan waktu telah pagi. Matahari mulai Menampakkan diri dan sinarnya masuk melalui celah-celah jendela. Sepertinya cuaca hari ini cukup cerah, tidak seperti kemarin-kemarin yang mendung dan hujan lebat. Namun sepertinya gandis cantik itu masih enggan untuk meninggalkan ranjangnya. Dia masih nyaman setelah semalam marathon drakor kesukaannya. Dia ingin bermalas-malasan hari ini tapi sepertinya sang mama tak memberikan dia kesempatan untuk tertidur dengan tenang.
"Bangun sayang udah pagi siap-siap kita kebandara". Ucap sang mama sembari mengusap surai hitam milik gadis itu dengan lembut.
"Lima menit lagi maa aku masih ngantuk banget". Jawab gadis itu dengan mata yang masih terpejam
"Ayo dong sayang nanti kita ketinggalan pesawat"
"Ma aku ga jadi ikut kesana ya aku disini aja"
"No! disini gak ada yang jagain kamu sayang mama ga akan tenang. Jadi sekarang bangun mandi siap-siap mama tunggu dibawah". Ucap sang mama dengan nada memerintah yang tidak dapat ditolak dan beranjak dari kamar gadis tersebut.
"Hmm oke ma". Jawab gadis itu dengan pasrah
Nitya Swastika Ardhana nama gadis itu. Nama yang cantik secantik wajahnya, namun ada banyak kepalsuan dalam hidupnya. Nitya termenung berkutat dengan pemikirannya mencoba untuk meneguhkan hatinya. Meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja, ketakutannya tidak akan pernah terjadi. Nitya yang sekarang bukan Nitya yang dulu, dia sudah siap kembali ke tempat itu sudah siap menghadapi dengan semuanya.
"Aku pasti bisa, tuhan kuatkan aku kumohon" doa Nitya dalam hati merapalkan kekuatan untuk dirinya
Nitya beranjak dari tempat tidurnya memasuki kamar mandi, membersihkan diri dan akan memulai perjalanan yang baru.
"Dudududu". Nitya yang baru saja selesai mandi bergegas mempersiapkan dirinya.
"Baiklah princess Nitya mari kita buat dirimu secantik mungkin". Ucapnya menghadap cermin dengan kuas yang menyapu wajah cantiknya.
Setelah selesai dengan segala kerepotannya memilih outfit dan make up look hari ini Nitya bergegas turun kebawah menemui keluarganya.
"Selamat pagi kakak cantikku". Sapa sang adik saat melihat Nitya menuruni tangga.
"Pagi sayang duduk sarapan dulu habis itu kita berangkat kebandara". Sapa sang mama melihat anak gadisnya
"Pagi Nitya apa kabar?". Nitya menoleh dan memandang dengan malas orang yang menyapanya.
"Pagi Dean, mama, ngapain ma dia disini? " sapa Nitya dan mempertanyakan keberadaan orang itu ditengah meja makan pagi ini.
"Sayang om Fadli hari ini sarapan bareng kita kamu yang sopan dong". Ucap sang mama dengan pandangan sayu kepada Nitya
"Ogah males banget".
"Nitya yang sopan sama orang tua". Ucap sang mama dengan sedikit membentak.
"Sudah Lin gapapa ayo kita sarapan, kayaknya Nitya udah laper". Ucap orang tersebut dengan tenang.
Nitya membuang muka mencibir dalam hati. Dia tidak suka orang itu datang dalam hidup mamanya. Dia tidak mau memiliki papa tiri. Nitya sudah cukup bahagia hidup dengan mama dan adiknya saja. Dia tidak butuh peran seorang papa dia sudah tumbuh menjadi gadis yang dewasa tanpa adanya sang papa dihidupnya.
✳✳✳✳
Nitya memandangi jalanan melalui kaca mobil. Tak terasa sudah lama dia tidak menginjakkan kaki dikota ini, ternyata sudah empat tahun lamanya. Ada banyak cerita dikota ini ternyata hidup memang sudah banyak berubah sama halnya dengan kota ini. Dulu hanya ada satu dua kendaraan yang berseliweran dijalanan ini, sekarang sudah sangat ramai hingga banyak kendaraan memenuhi jalanan dan para pedagang ditrotoar berbaris dengan rapi. Nitya pikir dia tak akan kembali lagi kekota ini, namun ternyata dia kembali kesini rasanya seperti mengenang masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back
Ficțiune generalăNitya Swastika Ardhana namanya. Nama yang cantik secantik wajahnya, namun ada banyak kepalsuan dalam hidupnya. Nitya termenung berkutat dengan pemikirannya mencoba untuk meneguhkan hatinya. Meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja, ketakutann...