Awal Pertemuan

54 30 138
                                    

Lida terbangun dari tidurnya, ketika ponselnya berbunyi. Dengan sedikit agak malas karena masih mengantuk, sebab tadi malam ia tidur jam 3 pagi. Dia ambil ponsel yang tergeletak di atas meja rias di samping ranjang tidur nya. Kemudian tanpa lebih dulu melihat ke LCD untuk mengetahui siapa yang menghubungi nya, lida langsung meletakan ponsel di telinganya.

" halo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" halo... "
" Eonnie masih tidur?" terdengar suara seorang wanita menyapa.
"Eh ternyata lo nun... "
"Iya, masih tidur ya? sorry kalo ganggu... "
"Iya sans ngga ganggu sama sekali ko"
Lida pun segara bangun dari rebahan nya, mengucak - ngucak kedua matanya dengan tangan kiri, kemudian iya melihat ke arah jam menunjukkan pukul 9 lewat 15 menit.
"Bener ngga ganggu nih? "
"Iya... " Sahut lida, "Oh ya ada apa nun? "
"Tebak gue ada di mana? "
"Belanda"
"Salah"
"Terus di mana?"
"Sekarang sih ada di kota di tempat eonni tinggal"
"Yang bener lo? "
"Iya, masa gue bohong sih sama eonni".
" kalo memang nggak sibuk jemput gue yah"
"Bisa, kapan dan dimana? "
"Jam setengah tigaan di mall matahari , bagaimana? "
"Okey bisa"
"Bye... "
"Bye... "

Lida pun mengakhiri sambungan teleponnya dengan Hanum, meletakkan kembali ponselnya di meja rias, kemudian setelah merenggangkan otot-otot tubuhnya, dia beranjak turun dari ranjang kasurnya untuk mencuci muka lalu sarapan.

***

Lida yang ketiduran setelah habis makan kembali terbangun ketika ponselnya berbunyi berulang kali, Sebagai tanda kalau ada seseorang yang menghubungi-nya. Dan tentunya, orang yang menghubunginya merupakan orang-orang yang punya hubungan khusus dengannya dan sangat penting. Karena jika orang biasa, seperti tetangga atau teman, pasti akan menelepon ke telepon rumah. Dengan agak malas tangannya menggapai ponsel yang tergeletak di meja rias. Kemudian dengan mata masih agak terpejam, dia letakkan ponsel di telinganya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehangat Mentari Pagi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang