Sore menjelang senja. Matahari tampak sudah hampir terbenam di belahan langit sebelah Barat. Saat itu tampak sebuah mobil yang di kendarai oleh seorang wanita muda dan cantik jelita, melaju menyusuri jalan di tengah perkebunan yang luas dan sepi. Namun ketika sampai di tengah-tengah perkebunan, entah mengapa mendadak mobil itu berjalan tersendat-sendat, untuk kemudian berhenti, tidak jalan sama sekali.
"Astaga, kenapa lagi mobil ini?!" keluh Lida dengan wajah kesal bercampur kecewa. Dia berusaha menstater kembali mobil nya, namun tetap saja mesin mobil nya tidak mau hidup. Dia coba lagi . Tetap tak mau hidup. Dia coba lagi. Hasilnya sama, mesin mobil nya tidak mau hidup . "Astaga! Kenapa jadi begini?!"
Sial! Sore menjelang senja itu benar-benar terasa sial bagi lida. Di sekeliling nya, tak ada rumah penduduk barang satu pun. Yang ada hanyalah pepohonan tinggi besar yang semakin membuat suasana bertambah menyeramkan. lida benar-benar kesal dan menyesal kenapa dia Melewati tempat itu ? Niatnya hendak melintas jalan pintas agar cepat sampai tujuan eh malah mobil nya mogok di tengah jalan hutan.
Dengan wajah masih menggambarkan kekesalan serta kekecewaan , Lida turun dari dalam mobil. Dia berharap ada orang atau mobil lain lewat , sehingga dia bisa meminta pertolongan. Namun sepertinya, harapan lida sia-sia. Sebab sampai beberapa lama dia menunggu, orang atau mobil lain tetap saja tak ada yang muncul dengan wajah gelisah, kesal, juga cemas, Lida berjalan mondar -mandir di sekitar mobilnya.
Tengah Lida berjalan mondar-mandir di sekitar mobilnya dengan wajah gelisah dari arah depan dan belakang nya, entah darimana datangnya, bermuncullan lima orang yang jika dilihat dari postur tubuhnya, mereka adalah lelaki.
Semula lida bisa menghela napas lega, karena dia berharap bisa meminta pertolongan pada kelima lelaki itu. Namun begitu jarak kelima lelaki itu bertambah dekat, sehingga dia bisa melihat bagaimana tampang kelima lelaki itu, harapan nya pupus. Yang yang muncul dalam hatinya justru rasa takut yang tidak terkira.
Wajah kelima lelaki itu sangat menyeramkan sekaligus juga mengerikan. Hitam kelam, dengan mata merah. Dan tampang mereka semakin tampak menyeramkan, saat mereka menyeringai menunjukkan gigi-giginya yang tak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehangat Mentari Pagi
RomantizmSejak bertemu dengan lida, Guan yang semula pemuda yang tidak ingin tahu tentang agama Islam berubah. Diapun berusaha untuk belajar agama, mengaji dan berusaha berbuat baik terhadap sesama namun rintangan harus dia hadapi. Beruntung lida yang yang m...