Tittle : Ketika NCT Menikah [new version]
Cast : Johnny Seo x Seo Hawa NaPandangan seorang Seo Hwa Na menyipit saat sinar matahari sudah menelusup masuk kedalam kornea matanya. Tubuhnya meringsuk senada dengan decitan ranjang yang terdengar tepat ditelinga.
Berulang kali ia mencoba menormalkan pandangan matanya untuk melihat tepat kearah jam yang berada tepat di atas pintu kamar. Setelah beberapa detik ia mengamati, seketika ia terjungkal saat melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi itu artinya dia sudah sangat terlambat.
Buru tanpa menghiraukan seseorang yang masih terlelap disampingnya, ia lantas berlari menuju kamar mandi yang tidak jauh dari ranjangnya.
Johnny Seo yang merasakan kegaduhan sontak membuka matanya saat mendapati pintu kamar mandi sudah tertutup dengan sangat keras. Membuat telinganya sedikit berdengung.
Johnny : Astaga, pelan dikit dong nutup pintunya. Kenceng banget.
Hawa Na : Ya sori, aku mau cepet soalnya.
Johnny mendengkus sebal. Selalu seperti itu, terlambat memang sudah menjadi kebiasaan bagi seorang Seo Hwa Na. Sudah sewajarnya memang jika menikah dengan wanita yang berprofesi sebagai pekerja kantoran. Setiap hari tak ada hidangan sarapan atau pun sajian untuk nya. Hanya roti yang memang sudah stand by dimeja makan. Sementara minuman apapun itu, baik itu teh ataupun kopi tidak tersaji sama sekali. Dan satu-satunya cara agar ia bisa minum teh atau kopi di pagi hari adalah dengan menyiapkan sendiri. Sangat miris bukan?
Langkah kaki Johnny menapaki apartemen miliknya. Ah tidak apartemen milik mereka berdua. Itu adalah tempat tinggal yang memang disediakan orang tua mereka sebagai hadiah pernikahan mereka.
Tubuhnya mendekati lemari pendingin, mengambil sebotol air mineral meneguknya untuk menetralkan tenggorokannya yang terasa kering. Duduk dimeja makan sembari mengolesi beberapa lembar roti tawar dengan selai coklat kesukaannya.
Hwa Na : Haduuh, gue telat, gue telat.
Celotehan itu terdengar jelas ditelinga Johnny.
Johnny : Pelan-pelan. Kamu bisa jatuh kalo lari kayak gitu.
Tak ada jawaban dari Hwa Na. Wanita itu masih sibuk dengan kegiatannya memakai heels miliknya. Bahkan lihatnya, karna terlalu terburu-buru rambutnya juga terlihat berantakan. Sepertinya dia lupa merapikan penampilannya?
Hwa Na : Aku pergi dulu.
Johnny : hei, tunggu.
Hwa Na berbalik, kembali menatap sang suami yang sekarang sudah mendekatinya perlahan. Dengan jarak cukup dekat, tangan kekar Johnny merapikan rambut Hwa Na yang terurai dan berantakan.
Johnny : Kalo mau pergi kerja tu seenggaknya perhatiin ni rambut. Kamu diketawain orang nanti.
Hwa Na tersenyum, dia memang bodoh bisa-bisa nya dia melupakan penampilannya sendiri.
Hwa Na : Ah bener, aku buru-buru soalnya tadi. Sampe rambut pun gak keurus gini.
Tangan Hwa Na juga sibuk merapikan tatanan rambutnya.
Johnny : Memangnya hari ini kamu sibuk banget ya?
Hwa Na : Iya, hari ini aku harus ikut meeting dengan clien. Jadwalnya jam 10, lah ini udah jam 9.
Johnny diam mendengar ucapan Hwa Na. Jujur ada rasa kasihan saat melihat sang istri yang tampak sangat kelelahan dengan kegiatan yang dia lakukan. Belum lagi dia juga harus melayaninya. Astaga seandainya ia bisa membujuk sang istri untuk tidak bekerja mungkin hasilnya tidak akan seperti ini.
Hwa Na : Tapi ya wajar sih aku sampe telat kayak gini, kan ini semua salah kamu.
Johnny : Kok malah nyalahin aku?