Brian memasuki ruangan meeting itu hendak memanggil Winara untuk turun. Baru saja masuk, Brian di suguhi pemandangan seorang Winara menenggak botol aqua yang berisi air.Ia mematung di ambang pintu sesaat kemudian mendekat ke arah Winara.
"Lo dipanggil Mami," ujarnya
Winara menolehkan kepala ke arah Brian kemudian mengangguk. Ia menutip kembali botol itu kemudian mengusap air yang mengalir dari sela bibirnya.
Brian melihat itu. Bibir Winara yang ia dambakan. Winara kini ingin beranjak dari tempatnya. Baru satu langkah ia berjalan, tangannya ditarik oleh Brian membuat Winara menoleh ke arahnya
Dengan kecepatan cahaya pun Brian menarik tangan Winara mendekat kemudian menyambar bibir kenyal itu. Ia peluk pinggang ramping milik Winara.
Nampaknya si manis mulai terlena oleh bibir tebal Brian. Winara memejamkan matanya dan menikmati sesapan yang Brian berikan. Pelukannya mengerat dan ciumannya semakin dalam
Sial. Winara bersumpah Brian adalah orang pertama yang membuatnya candu berciuman.
Brian melepas ciuman itu saat Winara memukul pelan bahunya. Tercipta jembatan saliva antara keduanya.
"D-dev maaf sorry gue kelepas--" ucapan nya terpotong.
"enak, i mau minta lagi sebelum bobo," ucap Winara sembari mengedipkan sebelah kelopak matanya kemudian mengecup pelan pipi Brian lalu meninggalkan sang patung itu terdiam akan perbuatannya