.
Mobil Meta sudah terparkir di depan sebuah kedai makanan yang cukup asing baginya. Ia sangat jarang bahkan tidak pernah tau tempat ini.
.
Ia memasuki tempat itu dan mencari keberadaan seseorang.
"Ta ! Disini !" ujar seseorang dari meja nya.
Meta menghampiri Gerald yang sudah menunggu nya.
.
"Sorry lama kak," ujarnya
"Sans aja sih, lo mau pesen apa nih ?" tanya Gerald pada yang lebih muda.
"Soto Kikil deh kak, enak tuh kayaknya," jawab Meta.
.
Setelah mereka melahap semua makanan yang mereka pesan, sekarang mereka tengah berbincang bincang.
"Oh jadi lo sampe jatoh kemaren tuh karna ribet ngurusin calon lo ?" tanya Gerald.
"Ya gitu deh, tapi jujur gue se gak pengen itu di jodohin." jawab Neta dengan raut kesalnya.
.
"Kenapa lo gak ngomong ?" tanya Gerald lagi.
"They're so toxic, gue takut," jawabnya dengan senyum pahit.
.
"S-sorry gue gak maksud—" ucapan Gerald terpotong oleh suara Meta.
"Gakpapa kak, gue aja yang too much information haha" jawabnya.
.
Gerald melihat ke arah case handphone milik Meta. Kemudian sepintas ide terpikirkan.
"Loh, lo suka marvell ?" tanya Gerald.
"Ya iya lah ! Gue ini cinta mati nya marvell," ujar Meta bersemangat.
.
"Hahahahahaha iya sih yaa, coba aja Thanos jentikin jari pas lagi pre test auto sejahtera idup gue kak !" tawa Meta menggelegar akibat topik yang Gerald bawa.
"Itu mah akal akal an lo doang Meta hahaha. Btw besok lo kelas ?" Gerald menghentikan langkahnya saat mereka sudah berada di depan mobil Meta.
.
"Iya besok kelas, kenapa kak ?" tanya Meta.
"Nope, mau ngajak lo nongkrong. Kalo gabisa gapapa kok," ujar Gerald lagi.
"Bisa bisa, calling gue aja kak mau jam berapa." jawab Meta dengan senyuman manisnya.
.
Gerald gemas dengan anak kelinci berkedok mahasiswa semester 7 ini. Tangannya bergerak mengusak rambut halus Meta.
"Dah sana pulang, safe drive ya Ta," ucap nya pada Meta.