IBLIS WABAH

36 7 0
                                    

Di sore hari Uzui Tengen sedang berjalan menuju desa kecil yang lumayan jauh, dimana itu adalah tempat misi nya.

Tengen : aku sudah berhasil membunuh satu iblis sebelum nya bisa dibilang ini misi kedua kan ?

Nijimaru : kaaak... iya Tengen-sama kaaak... semoga perjalanan anda baik baik saja hingga akhir kaaak....

Tengen : tu burung asal pergi aja, salam dulu gitu kek

Tengen : oh sudah sampai, aku tidak sadar kalo perjalanan ku cepat juga ya

Tengen : aku akan mas-....AH!!?

Tengen : APA APAAN INI!!?

Penduduk : diam disana! Siapa kau ?

Tengen : aku Uzui Tengen, sang dewa tampan yang akan menyelamatkan desa kecil ini

Penduduk : !!! DEWA!, tidak mungkin ada desa sekecil dirimu bocah, dan kenapa anak seusia mu sudah membawa 2 belah pedang

Tengen : ah, aku ini pemburu iblis yang hebat dan elok dan suatu saat nanti aku akan menjadi seorang pilar seperti guru

Penduduk : ??? Pemburu...iblsi ?

Tengen : yah benar, di desa ini sudah banyak nyawa yang menghilang bukan

Penduduk : bagaimana kau tau, ini hanya rahasia desa kami

Tengen : ayo lah ada banyak tempat dengan penduduk hilang secara misterius tau

Penduduk : ap-APA, ternyata bukan hanya desa kita yang terkena wabah

Tengen : wabah?

Penduduk : iya, ada wabah yang membuat para penduduk sakit patah hingga kehilangan nyawa nya, tapi sampai sekarang belum ada yang tau wabah itu datang dari mana dan bagaimana cara menghentikan nya

Tengen : *ini pasti perbuatan iblis*

Tengen : boleh aku bertemu kepala desa ini ?

Penduduk : asal kau tidak melakukan perlawanan akan kami izin kan

Tengen : tenang saja, aku hanya akan membunuh iblis

Uzui Tengen dibawa ke sebuah rumah yang lebih besar dari rumah penduduk lain nya dan rumah itu diduga milik kepala desa.

Penduduk : tuan ada yang bertemu dengan mu

Kepala desa : siapa yang ingin bertemu dengan ku ?

Penduduk : seorang anak yang bernama Uzui Tengen

Kepala desa: Uzui Tengen ya, bawa dia masuk

Tengen : permisi aku masuk

Kepada desa : apa kau yang bernama Uzui Tengen ?

Tengen : iy itu nama ku

Kepala desa : Uzui berapa usia mu ?

Tengen : 16 kek

Penduduk : jaga omongan mu bocah kau harus memanggil "tuan"

Tengen : tapi dia kan sudah tua

Penduduk : tetap saja

Kepala desa : jangan berdebat disini, Uzui apa kau murid dari Agatsuma Zenitsu?

Tengen : bagaimana kakek tau tentang guru ku

Kepala desa : yah itu cerita lama, yang ingin ku tanyakan sekarang adalah apa kau siap untuk membantu desa kami dari wabah iblis ini ?

Tengen : tentu saja, serahkan padaku

Tengen : kalau boleh tau sejak kapan wabah ini datang ?

Kepala desa : sudah lama dari 3 tahun lalu, ada seorang pria dari desa ini ingin mengambil minum di sumur saat malam hari, lalu saat dia kembali tubuh nya sudah penuh dangan darah dari matanya, tubuhnya mengeluarkan cairan ungu kami tidak tau itu apa, karena sumur jarak nya sangat jauh dari desa jadi kami tidak tau apa yang dilakukan oleh pria itu, lalu besoknya saat malam saat istri dari pria itu ingin tidur dia terkejut suami nya sudah tidak ada dikamar nya, padahal tidak memungkinkan untuk orang yang hampir lumpuh seperti itu bisa berjalan, setelah itu setiap ada orang yang datang ke sumur pada malam hari  pasti akan mengalami hal sepeti itu, di siang hari nya kami mencoba untuk memeriksa apa yang terjadi dengan sumur itu, yaaah tapi sumur itu baik baik saja tapi sumur itu sangat bau sekali, setelah insiden itu kami para penduduk tidak pernah minum di sumur itu lagi, kami mengambil air yang letak nya lebih jauh

Tengen : baiklah itu indo yang cukup, terima kasih kakek

Setelah bertemu dengan kepala desa, Tengen diberi rumah kecil di desa sebagai tempat untuk istirahat sementara, dan saat malam hari Tengen keluar rumah itu dengan persiapan yang besar.

Tengen : aku akan keluar untuk mencari letak iblis itu, kalian tetap disini dan jangan ada yang keluar

Penduduk : baik, semoga kau selamat hingga fajar

Tengen berkeliling memeriksa disekitaran desa, dengan insting Tengen yang tajam dia mengikuti aroma yang tidak enak.

Tengen : bau aroma ini tidak hilang hilang, baunya lebih parah dari sana

Tengen : ini sumur, kenapa asal bau nya dari sumur ? Coba aku lihat

Tengen : !!! A-apa ini ada banyak sekali mayat di sumur ini, dan semua mayat ini tidak memiliki bola mata

Iblis wabah : nee, apa yang kau lakukan disini bocah ? Apa kau juga ingin seperti mereka

Tengen : hei hei...datang datang itu harus nya kau memberi salam dong, dan aku ini Uzui Tengen anak yang akan membunuh mu malam ini juga

Iblis wabah : aku tidak peduli dengan kau bocah, dan sebaiknya kau tidak terlalu percaya diri karena aku akan yang akan membunuh mu

Iblis wabah : ah satu lagi, aku memakan bola mata korban korban yang ku beri racun saat mau mengambil air dari sumur ini

Tengen : woi kau itu kejam ya, padahal ini hanya lah desa kecil tapi kau malah mencari korban di desa ini

Tengen : perbuatan mu itu tidak bisa dimaafkan sialan

Tengen : Pernafasan suara jurus pertama : halilintar

Iblis wabah : teknik darah iblis : percikan racun

Tengen : Pernafasan suara jurus kelima : simfoni benang melengkung

Iblis wabah : teknik darah iblis : taring pemotong

Tengen : auch, cih lumayan juga kau

Iblis wabah : sudah ku bilang kan, aku lah yang akan membunuh mu

Tengen : jangan terlalu yakin, aku ini...... SEORANG MURID PILAR PETIR YANG BERNAMA AGATSUMA ZENITSU

Iblis wabah : memangnya kenapa kalau kau itu seorang tsuguko, tetap saja kau tidak akan bisa mengalahkan ku

Tengen : Pernafasan suara jurus keempat : lonceng kematian avci

Iblis wabah : !!! Tidaaak

Tengen : sudah ku bilang jangan terlalu yakin kan, ah sudah fajar aku harus melanjutkan misi lagi

Kepala desa : tunggu nak, kami penduduk desa sam saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkan desa kami, tapi banyak penduduk desa yang masih sakit apa kau bisa mengobati mereka ?

Tengen : tenang saja kek, para kakushi  akan segera datang kesini

Kepala desa : baik, sekali lagi terima kasih banyak Uzui Tengen, lain kali mampir lah ke desa kami

Tengen : ok, aku akan pergi sekarang

Penduduk : HATI HATI DI JALAN, JAGA KESEHATAN MU YAAA

to be continued ⭐

KIMETSU NO YAIBA : TSUGUKO 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang