Oneԅ

2K 180 49
                                    



Dingin, itu yang aku rasakan, hari ini salju turun dengan sangat lebat, kemarin malam saja ada badai salju yang menerpa kawasan di daerah ku untung nya tidak ada sesuatu yang rusak namun hawa dingin yang menusuk semakin tajam. Aku sudah tidur dengan beberapa lapis selimut padahal tapi tetap saja terasa dingin ternyata aku lupa mematikan AC.

"Astaga kenapa aku sangat bodoh"

Akhirnya mati juga, walaupun masih dingin tetapi kini sudah mulai berambur hangat, tiba tiba perut ku terasa lapar karena memang aku belum makan dari semalam, lampu mati dan itu membuat kadar ingin memasak ku menjadi turun, untung nya hanya aku sendiri di rumah tidak ada anak ku baekho, ia tengah sekolah.

Sering telepon terdengar pada pendengaran ku, aku bergegas mengangkat telepon yang masuk.

"Hallo?"

"Sunoo-a aku merindukan mu"

Aku terkekeh mendengar rengekan imut dari salah satu kakak ku, Jake. Ah aku juga merindukan nya, rasa nya ingin menyusul ke Australia namun masih ada baekho yang harus sekolah disini.

"Aku juga, apakah Hyung sudah sarapan?"

"Belum, aku akan makan di kantor nanti, aku sedang malas memasak, lalu bagaimana dengan mu apakah kau sudah makan?"

"Belum juga, tapi aku lapar~"

"Hushh jangan sampai telat makan nanti jika kau jatuh sakit bagaimana"

"Cerewet"

"Hah?!, Yak sunoo-a kau bilang apa barusan?"




"MAMAAAA~!!"




Sunoo menengok ke arah pintu, dapat dilihat baekho yang sedang berjalan ke arah nya dengan senyum khas nya. Sunoo ikut tersenyum, baekho menatap bingung ke arah telepon yang digenggam sunoo.

"A-ah Jake Hyung, baekho sudah pulang dan aku harus memasak, akan kututup dulu ya, sampai jumpa Hyung jaga kesehatan mu"

"Yak sun–

Tut Tut Tut

Sunoo berjalan ke arah baekho lalu mengusap rambut hitam nan lebat nya.

"Anak mama sudah pulang, Bae lapar?, Mau mama masakin apa sayang?"

Wajah baekho sedikit garang saat sunoo menyebut kata kata 'Anak mama' namun terganti dengan wajah ceria saat sunoo memanggil nya dengan sebutan sayang, pipi nya memerah mendengar itu.

"Emm, sundubu jjigae!"

"Baiklah, ganti pakaian dan cuci muka lalu turun kebawah ok?"

Baekho mengangguk namun sebelum pergi untuk membersihkan badan baekho menyempatkan untuk mengecup bibir sunoo, yah bibir. Baekho lalu berlari ke atas meninggalkan sunoo yang mematung dengan tatapan shock nya.

Tunggu, ah sudahlah lagipula mereka ibu dan anak jadi wajar saja bukan. Sunoo pun mulai berkutat dengan dapur.






"Mama bisakah kau memelukku agar aku dapat tertidur dengan cepat?, Besok harus berangkat pagi karena ada jadwal piket"

Sunoo tersenyum, ia merasakan sebuah tangan yang melingkar pada pinggang nya. Sunoo sedang mencuci piring.

"Baekho kan sudah besar, sudah berumur enam belas tahun"

Baekho menyusupkan kepala nya pada ceruk leher sunoo, sunoo tertawa geli saat merasakan hembusan nafas yang disengaja dihembuskan terlalu keras. Sunoo berbalik dan langsung berhadapan langsung dengan Baekho yang tinggi nya sudah melebihi dirinya sendiri. Apakah baekho terlalu banyak gizi hingga tumbuh dengan sangat cepat.

"Tapi baekho ingin sekali, ayolah"

"Baiklah"

Baekho langsung berjingit senang, ia menggenggam tangan sunoo dan langsung menarik ke kamar nya. Sunoo hanya menggeleng maklum dengan kelakuan anak nya, seperti nya baekho sedang ingin dimanja. Baekho langsung tiduran, sunoo enggan untuk bergabung, rasa nya sedikit aneh. Baekho yang melihat sunoo hanya menatap ke ranjang nya tanpa ikut bergabung dengan nya merotasikan mata kesal.

"Eh YAK ANAK NAKAL!"

Sunoo berteriak saat pinggang nya ditarik masuk ke dalam pelukan baekho, sebenarnya Bekho ingin dipeluk atau memeluk dirinya.

"Lho kok malah peluk mama, bukan nya baekho mau nya dipeluk?"

"Hehe, iya ma"

Baekho turun untuk memeluk sunoo dari bawah, agak susah menjelaskan nya namun kira kira posisi nya seperti ini, sunoo memeluk baekho dan baekho juga memeluk sunoo namun kepala baekho ia tenggelam kan pada belahan dada sunoo yang sedikit berisi. Sunoo menanggap nya hal wajar karena dulu saja baekho menyusu pada nya.

"Ssshhh cepat tidur sayang nya mama"

Diam diam baekho mengepalkan tangan nya, ia kesal karena masih saja dianggap anak oleh sunoo, ingin sekali rasanya baekho mengontrol pikiran sunoo agar menurutinya.









Ia mendengar nya, suara suara yang melontarkan beberapa deret kata yang mengejek nya. Mereka pikir baekho tidak mendengar nya karena Baekho memakai earphone di telinga nya namun siapa sangka bahwa baekho tidak menyalakan satu pun musik. Ia marah namun tidak bisa melawan ia terlalu malas untuk hal seperti itu, membuang waktu dan tenaga.

"Hey lihatlah, tampang memang oke namun keluarga?, Keluarga nya saja tidak tertata rapi, Hanya nama dan marga nya saja yang melindungi nya"

"Betul, dia juga tidak mempunyai ayah bukan?"

"Namun apa salah nya tidak mempunyai ayah?"

"Yah sangat tidak pantas saja, entahlah aku tidak menyukai seseorang yang keluarga nya tidak lengkap"

"Tapi kan dia tampan kenapa tidak kau permainkan saja, goda dia lalu setelah ia jatuh kedalam mu kau tinggalkan dia dengan tragis"

"Sssttt jangan keras keras dasar bodoh"

"Dia tidak akan mendengar nya"

"Ide mu menarik juga"





Baekho tersenyum tipis, sangat tipis. Tidak menyukai orang yang keluarga nya tidak lengkap katanya?. Dan apa tadi, mempermainkan nya, baekho akan membuat rencana wanita sialan itu berbanding balik.

"Damn bitch"






TBC

Awalan nya masih aneh yah:D
Aku bakal jarang up(?) Soal sebentar lagi ujian dan harus sampai nilai di atas KKM, kalau dua pelajaran enggak sampai di atas KKM bakal gak naik kelas:)

𝙷𝚎 𝚒𝚜 𝚖𝚢 𝚕𝚘𝚟𝚎𝚛 𝚗𝚘𝚝 𝚖𝚢 𝚖𝚘𝚝𝚑𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang