Ketidak sengajaan itulah awal dari pertemuan kita selanjutnya.
Awal dari keterikatan benang takdir yang diciptakan oleh sang dewi.***
"Althea cepatlah!.. Kenapa kau lambat sekali, kau tau jarang-jarang kita bisa belajar sambil berlibur begini."
Gadis yang dipanggil Althea itu hanya bisa mendengus mendengar suara teriakan teman nya yang kelewatan hiperaktif itu. Dia bingung dengan teman nya itu apakah dia tidak lelah? Mengingat perjalanan mereka untuk sampai didesa kecil ini cukup memakan banyak waktu.
Padahal tadi ia berniat untuk tidur saja jika sudah sampai ditempat yang dituju, cukup melelahkan baginya untuk mengikuti perjalanan yang cukup memakan waktu lama itu. Tapi temannya yang berisik satu ini tidak bisa membiarkannya beristirahat walau hanya sebentar saja dan menyeretnya untuk pergi menemaninya berjalan-jalan ditempat baru ini.
"Berisik Bella! Pelankan suaramu kalau bicara, aku tidak setuli itu sampai-sampai kau harus berteriak seperti itu!"
Ucap gadis itu sambil menutup muka dengan malu sembari mengerutu kebodohan temannya yang diperkirakan urat malunya sudah putus itu.
"Yakan siapa tau kau tidak mendengarkanku, Habisnya kau kalau jalan lambat sekali sih."
Melihat sikap masa bodoh temanya itu diam-diam Althea hanya bisa menghembuskan nafas pasrah dengan sifat absurd temannya yang satu ini. 'kenapa dulu aku mau berteman dengan manusia yang satu ini ya Tuhan' ucap thea dalam hati dengan raut wajah yang masam.
"Sudahlah Bella. mungkin saja thea lelah mengingat perjalanan kita tadi memang cukup memakan waktu yang lama."ucap Alex membela Thea.
Diam-diam Althea mengacungkan jempolnya kepada Alex yang peka terhadap keadaannya sekarang ini. Jujur saja sekarang ini thea sungguh sangat malas sekali untuk pergi jalan-jalan, ia hanya ingin tidur dan beristirahat dengan tenang dikasur tercintanya! sungguh tubuhnya sangat lelah sekali saat ini!.
"Seharusnya kau tolak saja ajak kan Bella jika kau lelah Thea. Jangan terlalu memaksakan dirimu jika kau merasa lelah."ucap Alex dengan nada kawatir terhadap Thea.
"Hhhh... Aku sudah menolaknya Alex tapi seperti yang kau tau Bella itu keras kepala, pasti punya banyak akal untuk menyeretku agar mengikuti kemauannya walau terkadang hal itu tak masuk akal."
Thea menghela nafas kesal mengingat hal itu, ia ingat betul bagai mana Bella mengancamnya tadi untuk memaksanya ikut. Wanita itu mengacamnya dengan mengatakan hal yang tak masuk akal.
'aku akan mengatakan kepada Alex kalau kau menyukainya. Aku ingat Alex sangat sangat memperhatikanmu pasti dia senang mendengarnya.'
Mengingatnya saja thea sangat kesal setengah mati, bagai mana mungkin ia menyukai Alex. Ia hanya mengangap Alex sebagai kakaknya saja mengingat pria itu sangat baik padanya dan suka membantunya saat ia kesulitan.
Karna terlalu lama melamun Thea pun tak sengaja menubruk bahu seseorang saat tengah berjalan melewati kerumunan orang yang ada didepanya. Ia sedikit tersentak karena terkejut dan langsung menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang ia tabrak tadi, saat ia melihatnya ia hanya melihat seorang pria dengan rambut putih terang dan mata biru lautnya yang berkilauan. Saat ia hendak berbicara kepada pria tersebut tangan thea ditarik paksa oleh sesosok teman kurang ajarnya yang tak lain dan tak bukan adalah Bella.
"Kau ini lambat sekali sih! Coba kau lihat disana pantainya sudah terlihat cobalah kau liat Thea!"
Thea pun segera melihat apa yang dikatakan oleh Bella, dan ya.. ia terpesona untuk sesaat melihat hamparan laut biru diujung sana yg sebentar lagi terlihat jelas. Sesaat setelah thea melihatnya ia pun kembali menoleh kebelakang untuk melihat pria bersurai putih bermanik biru tadi, yang saat ini masih memperhatikan nya dari kejauhan sambil membalas tatapan matanya dengan tajam.
Entah mengapa Thea merasa merinding saat menatap matanya yang seolah-olah berkata 'aku menandaimu' itu, karena merasa tak nyaman dengan pria itu Thea pun memilih untuk tak melihatnya lagi dan berfikir untuk melupakan nya saja. Toh mereka tak akan bertemu lagi bukan?.
Thea tak tau saja kalau pria itu terus menerus memperhatikan gerak-geriknya sedari tadi sampai merasa gadis tersebut hilang dari pandanganya barulah ia berbalik pergi sembari bergumam dengan kata 'mate' secara terus menerus sepanjang perjalanannya.
***
Sab, 20 November 2021
Hallo ini cerita pertama aku jika kalian suka aku bakal usahain lanjut terus.
Awalnya aku sedikit ragu untuk buat cerita disini karna kurang percaya diri sama diri sendiri padahal aku udah cukup lama stay di wattapad buat baca cerita2 yang menarik disini.
Dulu sempet kepikiran untuk mencoba nulis cerita disini, tapi gak jadi karna takut kalau ceritanya gak bagus plus kurang percaya diri.
Tapi dari sekian lamanya mikir2 akhirnya baru kesampaian saat ini aja buat cerita disini wkwkwkwk tapi gak tau bakal berhasil apa enggak jadi mohon dukungannya buat aku ya biar semangat lanjutinnya lagi.
Btw aku sengaja bikin bab pertama sedikit buat awalannya aja. Nanti di bab berikutnya ku usahain minimal 1000 kata atau lebih nanti Okee🤗.
Jangan lupa vote dan komen guys kalau suka dan mau lanjut yaa..By ©Aster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery From The Sea Blue
FantasySemuanya berawal dari kegiatan survei yang kulakukan bersama dengan teman-temanku. Aku bertemu dengan seorang pria yang mengklaim bahwa aku adalah pasangannya. Awalnya aku tak mengerti apa maksudnya?. Tapi sekarang aku paham setelah ia menunjukan pa...