Mata biru itu tampak indah jika berada dibawah cahaya matahari.
Tapi kalau berada disebaliknya akan tampak menyeramkan.***
Laut biru yang cerah karena diterpa sinar matahari beserta pasir putih yang menyebar keseluruh pesisir pantai ini menjadi pemandangan pertama yang memanjakan mata setiap orang yang mengunjunginya.
Begitu pula Althea dan teman-temannya saat ini, mereka terpukau atas keindahan pantai dan laut di pulau ini yang seakan-akan membawa keindahan nya sendiri.
"Wow! This Very Beautiful! I Like this!. Thea lihatlah bukankah tempat ini indah? Seakan-akan tempat ini belum pernah terjamah sekalipun!"ucap Bella antusias terhadap apa yang dilihatnya saat ini.
"Hm. Ini memang indah, sangat berbeda dengan pulau-pulau yang kita kunjungi sebelumnya."
Thea takjub terhadap keindahan laut yang ada didepannya. Sakin indahnya bahkan thea dapat melihat terumbu karang berserta ikan-ikan kecil berwarna-warni berenang disana.
"Sudah kubilang kan tadi! Kau tak akan menyesal datang kesini! Jika aku tidak menyeretmu dari tempat tidurmu, mungkin kau tak akan bisa melihat semua ini."
Melihat wajah angkuh nan sombong temannya itu thea hanya bisa berdecih kecil melihat kelakuan temannya itu. Ia mengaku salah menolak ajakan teman nya itu tadi, jika Bella tidak menyeretnya kesini tadi mana mungkin ia bisa melihat ini semua. Yaa walaupun masih ada hari esok.
"Yaa... Aku mengaku salah untuk tadi. Terima kasih sudah menyeretku dengan penuh kasih sayang Bella."ucapnya sambil tersenyum kecil.
***
..
.
"T-tuan baik-baik saja?"
Ucap seorang lelaki yang berjalan disamping pria bersurai putih tersebut."Emang kenapa denganku?."jawabnya dengan tatapan mata yang tajam dan dingin.
"Bukan begitu tuan! S-saya dari tadi mendengar anda bergumam kecil sepanjang jalan Makanya saya bertanya kepada anda!"jawab laki-laki itu dengan nada yang gugup.
Siapa yang tidak gugup jika dihadapkan dengan pria berdarah dingin disampingnya saat ini. Jika bukan perintah dari Yang mulia, ia mana mau menemani pria yang ada disampingnya saat ini. Salah sedikit saja nyawanya dalam bahaya. Ia hanya berharap agar pria disebelahnya ini segera mendapatkan pawangnya saja agar pria atau tuannya itu tidak begitu kejam lagi seperti sekarang ini.
"Itu bukan urusanmu. Lebih baik kita selesaikan masalah yang dibuat oleh tikus kecil sialan itu. Aku masih ada Yang harus kulakukan setelah ini."ucapnya dengan nada dingin dan datar.
Mungkin siapapun tak akan percaya kalau pria yang memiliki rupa bak dewa itu memiliki kepribadian yang kejam dan dingin. Semua orang terkadang mudah terhipnotis terhadap rupanya yang bebanding terbalik dengan sifatnya itu, walaupun begitu ia juga bisa menjadi pria yang baik untuk orang-orang yang memang sudah dipercayainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery From The Sea Blue
FantasiSemuanya berawal dari kegiatan survei yang kulakukan bersama dengan teman-temanku. Aku bertemu dengan seorang pria yang mengklaim bahwa aku adalah pasangannya. Awalnya aku tak mengerti apa maksudnya?. Tapi sekarang aku paham setelah ia menunjukan pa...