"Tam lu pulang naek paan?" Tanya Lala saat dirinya tak mendapati sebuah kendaraan di halaman rumah nya.
Tugas kelompok mereka sudah selesai walaupun Tama gak bener kerja nya.
"Bentar" Tama pun mengirimi pesan pada Tante Nita agar anaknya alias Vino nganterin dia pulang.
Tadi abis foto bareng, Tama iseng minta nomer nya Tante Nita, eh taunya berguna.
Setelah menunggu 10 menit suara deru mesin motor terdengar dan ada suara klakson di depan rumah Lala.
Vino sebenarnya malas untuk menjemput Tama. Tapi apalah daya nya ketika mendengar sang Mama terus mengoceh kalau kita harus mengutamakan cucu presiden gitu katanya. Gak nyambung banget.
"Gue pulang duluan La" pamit Tama
Lala mengantarkan Tama sampai depan pintu
"Tiati"
'Bang Vino jadi tukang ojek? Baru tau' batin Lala bingung
Tama berlari menghampiri Vino yang di pinggir jalan.
Vino menjalankan motor nya melewati rumah-rumah.
"Rumah lu di mana?" Tanya Vino"Ajak gue makan dulu" perintah Tama
"Nggak" tolak Vino
"Gue bayar sendiri tenang, lagian tadi gue gak di tawarin makan. Tuan rumah apaan" gerutu Tama
"Gue request jangan di cafe duit gue gak cukup soalnya" lanjut nyaVino pun membawa ke warteg terdekat.
"Turun"Tama turun dari motor Vino. Lalu ia berjalan memasuki warteg memilih tempat duduk yang strategis.
Vino datang dan duduk di samping Tama yang kosong.
Mereka memakan makanan yang sudah mereka pilih sendiri tadi dengan menghayati.
"TAMAA!!" teriakan sebuah perempuan memekakan telinga.
Teriakan tersebut memanggil para wanita-wanita yang lain untuk mendekat.
Di ketahui mereka adalah perempuan dari SMA nya sendiri. Biasanya mereka tidak bisa meminta foto atau sebagainya pada Tama di sekolah karena teman-teman Tama yang selalu bersamanya dikabarkan menyeramkan.
Berhubung sekarang Tama sedang berada di luar sekolah, di warteg lagi. Mereka bisa mendekat dan meminta apapun dengan mudah.
Tama menghela nafas panjang, sepanjang itunya.g dan menundukkan kepalanya malu dengan warga yang menatapnya aneh.
"TAMA!"
"MINTA FOTO DONG"
"MINTA TANDA TANGAN DONG"
"MINTA KECUPAN CINTAH DONG"
"NAK TAMA MINTA SPERMA MU DONG BIAR ANAK TANTE GANTENG KAYAK KAMU"
"TAMAA"
Dan masih banyak lagi.
Vino kesal mendengar teriakan mereka yang tidak merdu sama sekali dan mengganggu acara makan mereka. OHOK.
Lalu Vino berdiri dengan tiba-tiba, tubuhnya menjulang tinggi di antara para perempuan, menatap mereka dengan tatapan tajamnya. Membuat teriakan mereka mereda, dan hening seketika.
"Tama nya mau makan dulu, kalian kalo mau Poto nanti silahkan keluar dulu, kalo gak ada urusan di sini. Kalian menganggu kenyamanan pelanggan disini" ucap Vino penuh penekanan dan aura negatip.
Lalu para perempuan itu seketika menuruti perkataan Vino. Seperti telah di hipnotis.
Vino dan Tama melanjutkan acara makannya dengan nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐔𝐂𝐔 𝐏𝐑𝐄𝐒𝐈𝐃𝐄𝐍
Teen FictionGue ganti profesi jadi rakyat biasa bisa gak si?- Tama Cerita seorang Tama yaitu cucu presiden yang capek mempunyai penggemar di mana-mana. Gay story BxB Homo