ΔBroken and Never the SameΔ

Chapter Twenty Nine

Cerita ini bukan milik saya
Karakter cerita ini milik J. K. Rowling
Saya hanya kang translate (´∀｀)
______________________☆______________________

.
.
.
.

"Dengan semua pesona tambahan, itu akan menjadi sembilan galeon dan delapan belas sabit." Harry mengeluarkan tasnya dan mulai menghitung koin, hanya untuk Severus menyerahkan jumlah uang yang diminta. Menyadari tatapan Harry, Severus terkekeh.

"Ini milikku untuk membayar, Karus. Sebagai dominanmu, aku menyediakan." Harry mendengus dan menyilangkan tangannya, menyebabkan Madame Malkin terkikik. Dia menyerahkan jubah itu kepada Severus, yang segera menyusutkannya dan memasukkannya ke dalam saku jubahnya. Severus dan 'Leo' meninggalkan toko, hanya agar Draco dan Tom segera bergabung.

"Apakah kalian berdua mendapatkan barang-barang yang kalian butuhkan?" Draco menyeringai arogan sementara Tom mengangguk, membuat 'Leo' sedih dengan akting paksa mereka.

"Ke mana selanjutnya, Profesor Snape?" Severus merasakan dorongan untuk menggigil mendengar suara penuh dosa itu, mengingatkannya pada pakaian berbahaya yang diberikan Madam Malkin untuk tunduk padanya. Membersihkan tenggorokannya, Severus senang bahwa dia adalah seorang vampir, menghentikan keinginannya untuk memerah.

"Aku akan pergi ke Apothecary untuk mendapatkan peralatan ramuanmu, aku juga perlu mengambil beberapa bahan. Tom dan Draco akan membawamu ke Flourish and Blotts." 'Leo' menghela nafas dan mengangguk, sebanyak dia ingin mandiri, senang memiliki teman untuk menjaganya.

Severus dengan cepat meninggalkan kelompok, karena Apothecary berada di sisi lain Diagon Alley, lebih dekat ke Knockturn Alley daripada apa pun. Harry bergeser lebih dekat ke teman-temannya karena kehilangan Severus, dan meraih tangan Draco saat dia melihat aura merah memancar dari seseorang di dalam toko buku. Draco menatap 'sepupunya' dengan prihatin, tetapi hanya mencengkeram tangannya sedikit lebih erat untuk meyakinkan.

Beberapa menit kemudian, kelompok tiga orang itu memasuki toko, melewati rak 'buku bekas' tanpa melirik. Tom berpisah dari submissif-nya dengan lambaian tangan untuk melihat beberapa teks warisan dan mungkin menemukan buku tentang Penguasa Alam. Draco mengeluarkan daftar Hogwarts-nya dari salah satu saku dalam jubahnya dan mulai membimbing 'Leo' ke rak Hogwarts.

"Menurutmu kelas apa yang akan kau ambil tahun ini, Leo?" 'Leo' bersenandung saat dia berjalan ke rak dengan beberapa buku liar. Buku-buku itu tiba-tiba terdiam, ketika mereka mendengar suara sirene. 'Leo' dan Draco saling melirik sebelum 'Leo' mulai menyenandungkan nada yang menenangkan, menyaksikan dengan kagum ketika buku-buku mulai mendengkur, terpikat untuk tidur.

"Aku akan mengurus Makhluk Gaib, Transfigurasi Tingkat Lanjut, Mantra Tingkat Lanjut, Seni, mungkin Pertahanan Tingkat Lanjut Melawan Ilmu Hitam, mungkin Herbologi Tingkat Lanjut, dan semoga Severus mengizinkanku masuk ke kelas Ramuan Tingkat Lanjut. Apa yang akan kau ambil, Draco?" begitu suaranya berhenti, buku-buku itu tampak terbangun, dan menggeram lagi, meski lebih pelan. Mata 'Leo' melebar, tapi Draco hanya terkekeh.

"Aku yakin Severus akan membiarkanmu masuk. Satu-satunya alasan kau tidak melakukannya dengan baik adalah karena dia sangat kasar padamu, dan jika beberapa Slytherin membuang barang-barang ke dalam kualimu, mau bagaimana lagi." Draco bersiul pelan, mengalihkan pandangannya dari 'sepupu' cemberutnya yang dengan ringan mencubit lengannya. Draco berteriak, melompat sedikit. Salah satu buku di rak sebelahnya jatuh, menghantam kepala Draco sebelum jatuh ke lantai dan terbuka, menggigit sepatu domsubmissif-nya.

'Leo' dengan cepat mulai bernyanyi dan buku itu menjadi tenang, menjilati kaki 'Leo' dan mengibas-ngibaskan ikat pinggangnya seperti ekor. 'Leo' membujuk dan mengambil buku itu, mengerutkan kening pada rak tempat buku itu jatuh. Draco mengutuk dirinya sendiri dan membersihkan sepatunya dengan lembut sambil melotot ke buku yang menyinggung.