14.JE or JO

201 39 3
                                    

Hari ini Yudha mendapat shif pagi ,walaupun ia masih mengantuk karena semalaman begadang bersama Duo J ia tetap harus berangkat .Semalam Jevier dan Johan sengaja menginap dengan alasan ingin menjaga yudha sebenarnya kalaupun tidak di jaga juga yudha tak akan di gondol maling

"Heh bangun pulang sono entar pada di cariin mak lu gua juga mao kerja" Yudha menggoyangkan tubuh mereka berdua agar segera bangun dan meninggalkan rumah yudha

Jevier terbangun dari tidurnya ia mengucek mata nya lalu melihat jam dinding ternyata jam sudah menunjukan pukul 07.30 ia ada kelas pagi hari ini jadi ia harus segera pulang dari rumah Yudha

"Jo bangun , kuliahh kita ada kelas pagi" Jevier menggoyangkan tubuh Johan

"ck males ahh"

"Bangun atau gua plintir tangan lu yang lagi sakit?"

"iyaa iya nih aku bangun sabarr" Johan dengan malas pun membuka matanya lalu duduk untuk mengumpulkan nyawanya

"Nahh gitu pada bangun sono pada cuci muka abis tu pulang dah gua mau kerja"

"ngusir??"-johan

"iyee,btw nanti kunci taroh kek biasa ya" Yudha berdiri lalu meninggalkan mereka yang masih duduk untuk mengumpulkan nyawa

Jam demi jam berlalu tak terasa shif Yudha sudah selesai ia pun segera mengemasi barangnya lalu bergegas untuk pulang kerumah

Ia pulang dengan berjalan kaki sembari menikmati langit senja yang sangat elok rupanya , melihat para pengemudi kendaraan yang lalu lalang di jalan melihat para pedagang malam yang sedang siap siap membuka gerai makanannya

Yudha berniat untuk mampir ke salah satu warung makan disitu , ia pun segera menuju tempat itu . Sesampainya disana ia duduk lalu memesan beberapa jenis makanan yang ada disitu

Sembari menunggu makanannya datang tiba tiba di pikirannya terlintas suatu hal

"Gua jadi kepikiran tentang Jevier yang nyuruh gua milih dia atau Jevier,gua sebenernya masih bingung siapa yang gua cinta diantara mereka apa gua cinta sama johan?atau Jevier??"

"Mas ini makannya" Yudha masih melamun ia tak mendengar suara dari pelayan warung makan itu

"Mass??"

"Eh astagaa maaf bu saya ngelamun tadi"

"ah iya gapapa mas ini makannya" wanita paruh baya itu menaruh makanan yang Yudha pesan

"Ibu boleh duduk disini nak?"

"oh silahkan bu" Wanita itu tersenyum lalu duduk di bangku depan yudha

"Nak,kamu lagi ngga ada masalah kan" Yudha tertunduk lalu menatap manik wanita paruh baya itu

"Ngga ada bu,saya...cuman lagi bingung"

"Kalau ibu boleh tau kamu lagi bingung tentang apa??"

"Saya bingung sebenarnya saya mencintai orang yang mana" Wanita itu menatap Yudha lalu memegang tangan kanan yudha

"Nak.. pilihlah yang menurut hatimu adalah yang terbaik yang bisa membuatmu bahagia dan senantiasa bersamamu dalam keadaan suka atau duka"

"Kedua orang yang ada di pilihan saya mencangkup semua hal itu bu itu yang membuat saya bingung"

"Ibu yakin pasti ada salah satu diantara mereka yang mempunyai tempat paling spesial di hatimu apakah ada??" yudha berfikir sejenak lalu mengangguk kepada ibu itu

"Ada bu" Ibu itu tersenyum lalu mengusap surai hitam milik Yudha

"Nahh berarti itu yang layak kamu pilih nak"

3 WARNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang