Cinnamon Love

Bab Three

I can't win, I can't wait

Suara Channel mengalun merdu saat menyanyikan lagu milik David Guetta. Airmata menyebalkan terpaksa ditahannya jatuh serta suara yang nyaris serak. Ia tak ingin menghadiri acara pertunangan adik tirinya. Apalagi melihatnya begitu bahagia bersanding dengan lelaki tampan disebelahnya. Kesha tertawa dan malu-malu melirik Samuel.

I will never win this game
Without you, without you
I'am lost, i am vain
I will never be the same

Kenapa Channel harus bersenandung lagu romantis menyedihkan ini. Ia tampak seakan terpuruk dihadapan mereka dan semua tamu undangan pesta ini. Matanya terpaku pandangan Samuel yang balas menatap. Tatapan dingin penuh kebencian. Ia kalah dan terluka. Channel takkan bisa berpura-pura senang atau bahagia. Ia merasa hatinya hancur saat Samuel melirik mesra Kesha yang menunduk sopan.

I can't rest, i can't lie
All i need is you and i
Without you, without you
You, you, you

Ia dan William mengorbankan perasaan mereka. Hanya untuk kebahagiaan kedua pasangan itu. Bahkan William mengabarkan lewat message bahwa ia dalam perjalanan kemari. Samuel. Setelah Channel menyadari perasaannya. Lelaki itu malah meruntuhkam dinding cinta yang mulai dibangunnya. Rencana pertunangan dadakan ini menyakiti ia dan William. Teman yang dulu  dicintainya merelakan Kesha bersanding dengan Samuel.

Can't erase, so i'll take blame
But i can't accept that we were  strange
Without you, without you

Ia yang bersalah dari hubungan segiempat ini. Samuel membencinya karena merasa dijebak. Mengira William dan ia melakukan rencana menipunya. Bukan itu sebenarnya alasan dibalik penyamaran Channel selama ini.

I can't quit now
This can't be right
Without you

Channel takkan menyerah. Ia harus mengungkapkan kebenarannya malam ini. Meski harus merusak kebahagiaan keduanya.

Namun semuanya berubah dalam sekejap. William. Malam itu temannya tak datang. Ia membuatnya hancur karena membiarkan Kesha tertarik lelaki lain. William berbohong senang tentang kabar pertunangan orang dicintainya. Kabar mengejutkan datang membuat ricuh pesta seraya lagu berhenti dinyanyikan olehnya. William bunuh diri di apartemennya. Channel tak tahu teman yang paling disayanginya bisa serapuh itu. Harusnya ia yang begitu terluka bukan William, sahabatnya sejak kecil.

Tangisannya pecah menatap mereka berdua bergantian. Aura kebencian menguat perlahan. Samuel melangkah mendekatinya. Sebaliknya ia mundur perlahan memisahkan jarak. Kesha tampak shock dipojok ruangan. Ia menutup mukanya dari isakan yang menguncang bahunya. Channel tahu Samuel merasa bersalah. Tapi semua terlambat. Ia memilih meninggalkan semuanya. Pergi jauh dari mereka berdua.

"Selamat tinggal, Samuel."

Gumam Channel dalam igauan tidurnya. Ia terlelap di kursi mobil Samuel.

"Maafkan aku, Channel."

Samuel mengusap jemarinya pada tetesan airmata Channel yang luruh di pipi. Seharusnya ia tak memancing pengakuan cinta gadis disebelahnya. Mengadakan pesta pertunangan palsu. Ia tahu hubungannya terlarang bersama Kesha. Sebab mereka bersaudara memiliki ibu yang berbeda melahirkan mereka. Fakta ini ia ketahui saat Clevo, sahabat sekaligus pengacara pribadinya menguak info yang diselidiki.

"Aku hanya mencintaimu. Pertama dan terakhir."

Usai mengucap kata magis itu. Samuel mengecup lembut bibir Channel tanpa permisi. Merasakan kerinduan serta kehangatan disana. Gadis itu mengernyit dan gelisah meski matanya tertutup.