Bagian 4

969 120 4
                                    

"Kasihan sekali, kau pasti terluka karna berkelahi. Tenanglah selama kau disini kau tidak akan kelaparan."

Wen Ning mengelus lembut kepala kucing itu dengan jari telunjuk nya. Mengelusnya sepelan mungkin agar tak menganggu kucing yang sedang tidur itu.

Kucing berwarna orage dibagian punggung dan putih di bagian perutnya itu telah di beri makan juga dibersihkan tubuhnya. Lukanya pun telah balut dengan perban.

Perlu perjuangan untuk membersihkan kucing juga membalut lukanya. Namun akhirnya Wen Ning berhasil melakukan nya.

"Baiklah aku harus mandi."

Wen Ning beranjak untuk mandi. Tak berselang lama Wen Ning telah kembali dengan pakaian bersihnya. Bau khas bunga lotus tercium dari pakaian juga tubuhnya.

Wen Ning duduk di tepi ranjang, dengan menggunakan kain ia mencoba mengeringkan rambut panjangnya.

"Em?.. Kau bangun apa kau lapar lagi?"

Wen Ning mendekati keranjang dimana kucing itu tidur. Lalu berjongkok dan mengelus kenapa kucing itu. Wen Ning tersenyum senang saat ujung jarinya di jilat oleh kucing itu.

"Kontak fisik permata? Kau manis sekali segerala sembuh agar kita bisa bermain."

Cukup lama bermain dengan kucing itu, Wen Ning memutuskan untuk tidur. Ia berbaring dengan nyaman diatas kasur. Menyelimuti dirinya lalu perlahan tertidur.

                               +++++++++

Wen Ning mengeliat kecil meregangkan tubuhnya saat merasakan cahaya samar sinar matahari mengenai wajahnya.

Menerjapkan matanya beberapa kali, sebelum akhirnya membuka dengan sempurna. Wen Ning segera membereskan ranjang miliknya lalu mandi.

"Astaga?! Ketua sekte Jiang anda sedang apa?"

Wen Ning terkejut saat ia baru saja keluar dari kamar mandi. Jiang Cheng sudah ada didalam kamar nya.

"Memberi kucing mu makan. Lihat dia kelaparan."

Jiang Cheng menunjuk kearah kucing yang tengah memakan daging segar dengan lahapnya.

"Terimakasih sudah memberi nya makan lebih dulu."

Jiang Cheng diam, ia memperhatikan Wen Ning yang sedang mengeringkan rambut nya dengan kain.

"Eh?!"

"Duduk dan makan sarapan mu. Biar ku bantu mengeringkan rambut mu."

"Eh tapi.."

"Duduk"

Wen Ning pun menurut, ia duduk di kuris ia menatap hidangan sarapan nya. Bau wangi lezatnya makanan membuatnya tersenyum.

"Anda yang membawanya kemari?"

"Pelayan."

'Tentu saja aku.' batin Jiang Cheng

"Ooh.., terimakasih"

Wen Ning menikmati sarapan nya sedangkan Jiang Cheng berdiri dibelakangnya. Dengan lembut menggosok rambut Wen Ning dengan kain agar rambut itu kering.

"Anda sudah sarapan?"

"Hn. Setelah sarapan aku kemari."

Wen Ning sedikit menoleh.

"Sendirian?"

"Dengan Jin Ling

Jiang Cheng kembali memposisikan dengan benar kepala Wen Ning.

ChengNing ( Jiang Cheng Wen Ning ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang