Chapter 1

230 14 3
                                    

Disclaimer : Garasu no Kamen by Suzue Miuchi

FanFiction by Agnes Kristi

====================================================================

====================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menikah?" Maya hampir tersedak saat mendengar perkataan ibunya. Dengan cepat dia meletakkan cangkir teh dimeja lalu menatap kedua orang tuanya bergantian. "Ayah dan ibu bercanda?" Wanita muda dengan rambut hitam panjang dan wajah cantik itu tampak terkejut.

"Tentu saja tidak," jawab Mayuko. Dia menyesap tehnya dengan anggun, sekilas melihat sang suami dari sudut matanya. "Katakan sesuatu, Anata."

Ichiren, ayah Maya, hanya tersenyum tipis sebelum menghela napas panjang. Entah kenapa udara di dalam ruang keluarga itu membuatnya sesak, ditambah dengan tatapan tajam putrinya. "Sebenarnya ini adalah ide ibumu," jawab Ichiren pelan, "Aku berkata yang sebenarnya," katanya lagi saat Mayuko menyipitkan mata sebagai tanda protes.

"Tapi kenapa tiba-tiba membicarakan tentang pernikahan? Aku bahkan tidak memiliki kekasih saat ini. Tunggu-," Maya terhenyak saat menyadari sesuatu dibalik senyum ibunya, "-jangan katakan kalau ibu berencana menjodohkanku?"

"Dia pria yang baik," kata Mayuko yang secara tidak langsung mengiyakan pertanyaan Maya.

"Tapi menurutku tidak," komentar Ichiren, membuat Mayuko kembali menatapnya tajam.

"Astaga, kumohon Bu." Maya memelas pada ibunya.

"Kau bukan gadis kecil lagi, Maya. Sudah waktunya memikirkan masa depanmu. Tidak selamanya karir aktrismu bersinar."

"Aku tahu, tapi jangan menjodohkanku. Setidaknya beri aku waktu untuk memilih sendiri pasangan hidupku." Maya menatap sang ayah untuk meminta bantuan.

"Benar apa yang dikatakan Maya. Tidak perlu terburu-buru seperti ini, Mayuko. Putri kita belum terlalu tua hingga kau harus menjodohkannya," bela Ichiren. Sejak awal dia memang tidak menyetujui rencana perjodohan ini. Apalagi setelah tahu siapa calon suami putri semata wayangnya. Tapi entah kenapa Mayuko tetap bersikeras dengan rencana itu.

"Maya tidak akan pernah menikah jika kita tidak menjodohkannya. Yang ada didalam kepalanya hanyalah naskah drama dan akting. Kau lihat sendiri, berapa banyak pria patah hati karena putri kesayanganmu itu." Mayuko melipat tangan di depan dada. Kesal karena sang suami tidak juga mendukung idenya. Padahal dia hanya ingin yang terbaik untuk Maya.

"Maya hanya belum menemukan yang terbaik. Bukan begitu, sayang?" Ichiren kembali membela putrinya. Dia tersenyum lebar saat Maya kemudian mengangguk mantap.

"Ayolah, Bu. Aku berjanji akan lebih serius memikirkan masa depanku. Setidaknya setelah festival drama musim gugur selesai." Maya melakukan akting terbaiknya. Matanya terlihat sendu dengan ekspresi wajah mengiba.

"Jangan berakting di depanku, Maya. Apa kau lupa siapa ibumu?"

Maya meringis sembari menggaruk pelipisnya. Oh, siapa yang tidak mengenal Mayuko Ozaki? Aktris wanita legendaris pada jamannya. Hanya dengan sekali lihat, Mayuko bisa membaca akting lawan mainnya. Kehebatan dan bakat alam Mayuko jugalah yang membuat Ichiren Ozaki, sutradara ternama di Jepang, jatuh hati pada pandangan pertama. Pasangan suami istri itu telah banyak melahirkan aktor dan aktris berkualitas melalui teater dan sekolah akting mereka, Tsukikage. Tentu saja Maya jadi salah satunya.

OMIAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang