Prolog

142 33 6
                                    

"Mama, aku capek. Mau nikah aja." Kim Hyunjin yang kala itu abis ngerjain tugas kuliah, duduk di sofa, random berbicara. Mama Naeun yg ngeliat anaknya pasrah langsung mukul pahanya.

"Sembarangan! Dikira nikah itu gampang apa? Kamu baru masuk kuliah seminggu aja udah ribut nikah." Katanya.

Hyunjin manyun. Justru itu! Seharusnya hyunjin langsung nikah aja. Dia gak kuat dengan sistem kuliah yang otoriter soal tugas.

Bayangin aja ini tugas udah puluhan di saat 7 hari pertama. Benar-benar menyiksa para mahasiswa baru. Catat, hyunjin baru jadi mahasiswa tuh 7 hari!

"MAMAAAA! PLEASE JODOHIN AKU SAMA PEMUDA KAYA RAYA!!"

"KIM HYUNJIN BERISIK!"

Hyunjin manyun, akhirnya dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki, dia beristirahat di dalam kamar. Berangan-angan kepada sesuatu yang tak ia miliki.

"KIM HYUNJIN!" Panggil mamanya.

"APA???"

"Ke bawah sini!" Titah mamanya.

Kim Hyunjin memang anak yang berbakti, ah tidak, sebenarnya ia terpaksa. Daripada mamanya ngomel, mending dia langsung bergegas untuk menghampiri mamanya itu.

"Apa?"

Mama Naeun ngasih goodie bag kepadanya, hyunjin buka isi tas itu dan menemukan beberapa kotak brownies di dalamnya.

"Kasih ke anak kos."

"Hah? Anak kos?"

"Iya. Sana cepet kasih dulu."

"Tapi kan...itu kosan cowok... Mama rela anak mama nanti diapa-apain?" Tanya hyunjin dengan dramatis. Ah iya, sebenarnya ia malas.

Keluarganya hyunjin memang menyewakan sebuah rumah yang dijadikan tempat kos-kosan, tapi kosan khusus untuk laki-laki. Entah kenapa mamanya malah disewakan untuk kosan laki-laki, bukan untuk perempuan atau campuran.

Kata mamanya, di daerah tempat mereka udah banyak kosan perempuan, jadinya mereka deh yang bikin kosan laki-laki.

"Halah. Siapa yang mau sama kamu emang?"

Sakit banget digituin sama nyokap sendiri, tapi tak apa. Kim Hyunjin tetap menjalankan perintah dari ratu. Akhirnya dengan langkah gontai ia langsung bergegas ke sebelah rumah.

Sebenarnya hyunjin belum pernah kesana karena ya...malas. Hyunjin tak pernah mau ingin berinteraksi lebih ke siapapun. Bisa dibilang ia merasa kaku dengan kaum laki-laki. Tergantung merekanya betah sama hyunjin atau nggak, soalnya gadis itu pun tak peduli dengan sekitar.

Tapi, dia juga sebenarnya memiliki rasa malu-malu kepada mereka karena ya...cowok biasanya suka sama perempuan cantik, kan? Dan hyunjin tak merasa ia cantik, ia terlalu biasa.

Yang ia lakukan pertama yaitu membuka gerbang. Kosan masih terlihat sepi. Mungkin mereka di dalam.

Hyunjin sudah di depan pintu untuk siap mengetuk, tapi...

"WOY BANGSAT! ITU KOLOR SIAPA YANG NGEGELETAK DI LANTAI?!"

"Bacot banget. Punya gua!"

"Angkat tolol! Berantakan banget nih rumah kayak kapal pecah!"

"Jen, omongan lo kayak emak gua."

"Gue sebagai kepala kosan pusing anjir ngeliat nih rumah berantakan mulu."

"Santai Jen, kayak di pantai."

"Mulut lo sini gue isiin pasir pantai."

"Ihhhh takuttttt."

Hyunjin and The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang