10. What The Night Can Do

7.8K 651 141
                                    

What The Night Can Do
****

Wajah Andin seperti kecewa, Al tau dia yang salah, maka tak heran kenapa Andin melakukan itu
“Ndin, maaf....” ucap Al dengan suara yang begitu lembut,
Al mengangkat wajah Andin dengan telunjuknya, membuat wanita itu akhirnya mau tidak mau harus menatap wajah suami nya lagi. Tatapan itu, perlakuan itu dan suara yang tak pernah mampu Andin tolak

“Perlakuan kamu yang seperti ini yang selalu bikin aku gak bisa marah ke kamu mas. Aku begitu lemah dengan tatapan kamu” ucap Andin dalam hati

“Maaf yaaaa....”
“Maafin saya”
“Kamu gak kangen sama saya? hm?”
“Gak kangen?”
“Kok diem aja sih? Berarti saya kangen sendiri dong? Kamu gak ka....”
“KANGEEN!”
“AKU KANGEN MAAAS!”
“Masa sih?”
“Aku kangen! Tapi aku kesel sama kamu”

“Iya, saya salah, saya minta maaf ya..”
“Sini peluk dulu” ucap Al
Mereka akhirnya kembali saling memeluk, meredam amarah dan segala rasa kacau di hati mereka. “Di maafin gak?” tanya Al

Pria itu dengan sedikit kekhawatiran, mencoba terus memikirkan hal baik. Apalagi ini adalah permintaan Andin, meski wanita itu tidak mengatakan nya secara gamblang, namun dari bahasa tubuhnya, dia nampak sedang ingin. Al tidak mau menyiakkan kesempatan itu, sebab dia tau begitu sulit untuk Andin melepaskan bayangan ketakutan yang beberapa waktu lalu telah mengambil alih hidupnya. Membuat dia selalu ketakutan dan bermimpi buruk. Sebuah pemandangan yang begitu membuat Al terluka setiap kali Andin terbangun tengah malam dan selalu meminta Al untuk memeluknya.

“Hei, lihat saya.. lihat”
Dengan puppy eyes nya yang begitu indah, juga wajah yang begitu menggemaskan, Andin menatap suaminya,
“Saya kangen, kangeeen banget. Saya kangen kamu yang seperti ini” ucap Al
“Boleh gak?”
“Apa?”

Al tersenyum, “Boleh gaaaaak?” tanya nya lagi tanpa menjawab pertanyaan Andin sebelum nya.
Mereka diam beberapa saat, lalu kemudian nampak Andin mengangguk pelan sebagai jawaban persetujuan dari permintaan Aldebaran.

*** 

Suara gesekan dari kedua tubuh yang sedang menikmati malam itu, terdengar sayup-sayup bersama desahan lembut dari kedua nya. Al masih sibuk menikmati tubuh wanita yang aroma nya begitu memabukkan, menenggelamkan wajahnya di lekuk leher jenjang itu, lalu sesekali turun ke dadanya. Malam itu, waktu seperti berjalan lambat, membiarkan dua orang yang sudah lama saling menahan rindu itu larut dalam pusaran kenikmatan yang rasanya sudah lama sekali tidak mereka rasakan.

Kedua tangan Andin memeluk erat pria yang sedang berada tepat di atasnya.
Pria itu, selesai bermain dengan tubuh bagian atas wanita nya, memberikan sentuhan yang lama tidak dirasakan, dia memperlakukan Andin dengan begitu hangat dan lembut, penuh cinta dan kehati-hatian. Kedua tangan nya menyibakkan rambut wanita yang sedang menatap nya.

Sedangkan sesuatu di bawah sana seperti sedang berusaha mencari jalan untuk masuk. Kedua paha wanita itu sudah tertahan oleh tubuh besar di atasnya.

Namun, rasa takut itu masih ada, terlihat jelas dari tatapan Al bahwa dia sedikit ragu untuk memulai. Di kepala nya terekam jelas suara tangisan Andin yang memilukan, suara sesegukan dan isakan wanita itu saat menahan sakit akibat keguguran, sedangkan Andin juga mencoba sekuat tenaga untuk melupakan ingatan tentang laki-laki bejat yang sudah menyentuh bagian dari tubuhnya secara paksa, mereka saling menatap, lalu anggukan dari Andin seolah memberi jawaban,

“Mas, it’s OK, we should get some fun. Kita sama-sama harus memulai ini ya, aku pasti menikmati nya, gak usah takut” bisik Andin. Al belum memulai nya, padahal rasa ‘ingin’ nya sudah sampai di pucuk kepala.

“Biar aku” ucap Andin

Detik berikutnya, yang dilakukan wanita itu benar-benar membuat Al terperangah. Dia mendorong tubuh suami nya, lalu membalik keadaan. Kini dialah yang memegang kendali,
“I’ll show you if everything will be fine” bisik Andin
Sepertinya, perlu beberapa waktu, agar membuat Al yakin untuk kembali melakukan nya. Andin juga harus paham bahwa terkadang, seorang pria memiliki pikiran yang berbeda tentang sex life.

(NOVEL VERSION) Debarandin : Sekuel of Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang