From Me, To The Star
****
Semua orang nampak senang, tak terkecuali Reyna yang sibuk menciumi adik kecilnya. Tangan mereka bertaut, dengan Reyna yang sesekali mengajak bicara adiknya meski tidak mendapat jawaban selain ocehan dan suara tawa Arga yang menggemaskan, mereka terlihat maniiis sekali. Kiki dan Mirna dengan wajah sumpringah juga nampak ada disana, mereka berdua akan ikut dinner keluarga Aldebaran.
Keluarga itu memang memperlakukan semua orang sama, tak ada yang dibedakan. Meski dengan driver, security dan bodyguard mereka. Meski wajah Aldebaran sih, yang sering galak dan tidak bersahabat. Namun semuanya tau bahwa wajah hanyalah cover.
Al nampak galak dan bringas, namun hatinya... ya kadang gila juga sih, siapa yang bisa membuang dua orang dewasa sekaligus dengan membayar orang-orang suruhan? Hanya Aldebaran saja nampaknya. Namun sampai detik ini, tidak ada satu orang pun dari keluarganya yang tau, tentang apa yang telah dilakukan Al pada dua bajingan yang sudah menyakiti Andin itu.
Tak ada polisi yang mencarinya, tidak ada yang mencurigainya. Semua itu apalagi, kalau bukan karena kekuasaanya yang begitu besar. Atau mungkin saja, dua orang itu memang tak punya keluarga, sehingga tak ada yang merasa kehilangan mereka. Lagipula, keluarga nya juga akan berpikir untuk apa, memiliki keluarga yang kelakuannya begitu kurang ajar dengan melecehkan seorang wanita? Orang tuanya juga pasti akan malu.
"Ini harusnya kita naik bus ya, biar bisa rame-rame" celetuk si pemilik restoran. Seekor kucing bengal yang tak lain adalah pemilik separuh saham restoran sedang goleran di kaki majikannya.
"Susan gak diajak grandpa?" tanya Reyna
"Susan doyannya Royal Canin kak, gak doyan makanan restoran, nanti sakit perut"
"Ya udah pa, ayo berangkat, semua juga udah siap" kata istrinya
"Al, Andin, Mirna dan anak-anak satu mobil ya, nanti di supirin Riza. Kalau Kiki sama saya deh. Nanti di supirin driver" ucap Hernawan. Mereka masuk ke dalam mobil masing-masing,
Mirna duduk di samping Riza, sedangkan Aldebaran, Andin dan kedua anaknya duduk di belakang. Reyna melirik ke arah papanya, lalu berlari ke grandpa nya
"Aku mau sama grandpa boleh gak?" tanya gadis itu pada grandpa nya
"Kenapa? Reyna gak mau sama mama sama papa?" tanya Andin
"Mau, tapi kasihan adek nanti sempit"
"Ya udah kakak sama grandpa aja, biar adek nya gak sempit ya, ayo"
Hernawan, berkata pada Uya, bahwa mereka sekeluarga akan pergi. Uya nampak protes sebab dia tidak diajak,
"Nanti semua yang di rumah, saya bungkusin pizza tiga box" ucap Hernawan yang langsung di sambut senyum oleh semua orang yang berjaga di rumah itu.
***
Restoran bernuansa mewah dengan ornamen dan pernak pernik serba gold itu nampak ramai. Lampu-lampunya juga nampak begitu terang, restoran mewah dengan harga makanan yang super terjangkau itu juga menjadi tempat favorit muda mudi dan semua kalangan, tidak terkecuali mahasiswa yang hobi pamer di sosial media.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOVEL VERSION) Debarandin : Sekuel of Secret
FanfictionBaca dulu SECRET 1 (Sudah di buku kan) dan SECRET 2 (WP) Lanjutan dari SECRET 2 yang SUDAH TERBIT dengan judul dan cover yang sama ; Debarandin bisa dibeli lewat Tokopedia atau BukaLapak. Versi E-book tersedia di Google play book!