Fifth

92 13 6
                                    

" Aku jumpa benda ni dekat katil kau . Any explanations ? " Bangchan menayangkan sekeping kertas yang berhantu di hadapan Minho



" Hyung .... " Minho tiba-tiba tergagap



" Aku tak faham satu ape pun dalam kertas ni . Kau ke yang tulis ? " Bangchan masih membelek belek kertas tersebut dengan muka hairan .




" Tu lah masalahnya hyung . Kalau hyung nak tau kan , masa tu ada sorang pakcik ni bagi kertas ni dekat aku . Tapi aku tak kenal pun siapa dia . Selagi aku tak terima kertas ni , dia ganggu je aku kat luar office " Minho menceritakan hal sebenar kepada Bangchan . Memang perlu cerita lah kalau dengan Bangchan ni . Dia kan leader 




" Pakcik tu rupa macam mana ? " tanya Bangchan lalu duduk di atas katil empuk milik Minho





" Rupa dia tak macam pakcik senanya . Rupa dia macam atok atok " kepala Minho dihempuk dengan bantal gebu




" Pabo . Bagi lah tau ciri-ciri dia . Kau rasa umur dia berapa . Pastu muka dia macam mana " Bangchan menjeling Minho dengan pandangan tak puas hati .





" Umur dia aku rasa dalam 50 an macam tu . Aku tak sure lah . Tapi muka dia macam atok atok sebab rambut dia dah beruban . Muka pun berkedut dah . Apalagi jalan , membongkok lah " Minho menggaru kepala yang tidak gatal .




" Dia dari zaman purba ke " tanya Bangchan lagi



Minho membuat muka 'huh ?'




" Yelah . tengok tulisan ni macam tulisan purba je " Bangchan masih membelek kertas itu .



" Entah lah " Minho pun merampas semula kertas tersebut daripada tangan Bangchan .



× × × × × × × × × × × ×

" Ku senandungkan ~ lagu untuk mu . yang jauh di mata . kan ku kirimkannnn ~ kasih di angin laluuuUuU ARGHHHHHH !! " jerit Jisung terkejut . Mana tak nya . Tengah sedap bergelek tetiba ada manusia datang dari mana tah . Dah lah perempuan . Buat malu je



" Hai " perempuan itu menyapa Jisung dengan senyuman di bibir nya


" H-hai " Jisung terus berlari masuk ke dalam rumah . Malu lah katakan



Changbin yang ternampak kelakuan Han Jisung itu memandang hairan .


" Dah kenapa jantan ni " kata Changbin lalu menggeleng kepala


" Eh hai . Siapa ni ? " tanya Changbin apabila perasan wanita tersebut .



" Saya penjaga kamu semua " kata wanita itu lembut

" Penjaga ? " Changbin menggaru kepala . Aish budak ni blur ke ape


" Ye. Maksud saya , saya yang akan masakkan , kemas villa dan lain lain " katanya lagi .



" Ouhhhh . Kejap eh saya panggil hyung saya " Changbin pun masuk ke dalam villa tersebut meninggalkan wanita itu




" Diorang memang suka tinggal tinggal orang macam tu jeke ? Dah lah tak jemput masuk . Bukannya aku nak curi apa-apa pun . Ingat aku tak dibayar ke ha " bebel wanita itu perlahan




" Awak ke penjaga kitorang ? " tanya Woojin apabila keluar dari villa tersebut .




" Ouh yaa " jawab wanita itu .



" Kalau macam tu . Masuk lah . ada extra room . tapi dekat tingkat atas sekali pastu paling hujung . Diorang tanak bilik tu sebab diorang semua pemalas . That's why diorang ambik bilik tingkat bawah je " terang Woojin panjang lebar sambil membawa wanita itu ke tingkat paling atas .



" Ni mesti paling tua ni . Banyak cakap " desis wanita itu perlahan .


" Apa dia ? " Woojin memandang ke arahnya .

" Tak da apa . Saya cakap awak ni peramah lah sebab banyak cakap " tipu wanita itu .



" Okay ni bilik awak . By the way, nama awak apa ? "


" Lupa nak kenalkan diri . Saya dari syarikat pakcik Sooman ......... " 




You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

❝ THE VILLA ❞ Where stories live. Discover now