[01]

871 74 2
                                    

-ῳơųŋɖ ơŋ ცąცყ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ῳơųŋɖ ơŋ ცąცყ-

2008.

Sano Manjiro tengah bersender ditembok rumah kosong dan depannya terdapat mayat-mayat yang baru saja ia bunuh. Ia membuang pistol yang ia gunakan untuk membunuh orang-orang yang sudah tak bernyawa itu, helaan nafas lolos dari mulut Manjiro tangan kanannya memijit kening yang sedikit sakit sembari memejamkan mata.

Ia tersentak kala mendengar suara barang jatuh dari salah satu ruangan disana, karena rasa penasaran yang sangat tinggi ia pun bangkit dan pergi ke ruangan itu. Sesampainya disana tidak ada barang jatuh tuh Manjiro mencoba berpikiran positif kalo itu bukanlah hantu atau dia nya saja yang salah dengar.

"Jelas-jelas tadi aku mendengar suara barang jatuh dari sini." Lirihnya seraya menggeleng-geleng kepala, tangan kanannya menyibak rambut kebalakang seraya berdecih.

Tak lama setelah itu terdengar lagi suara barang jatuh, kali ini Manjiro benar-benar ketakutan. Ia berpikir apakah itu Arwah-Arwah yang baru saja ia bunuh? Atau hanya ada orang iseng yang menjatuhkannya? bisa juga ada binatang seperti tikus yang tak sengaja menjatuhkan barang itu? Fyuu~ ini benar-benar membuat buluk kuduknya berdiri. Manjiro memberanikan dirinya untuk berjalan keruangan sebrang yang tertutup rapat itu.

Langkah demi langkah dan sampailah ia didepan pintu, tangannya memegang kenok pintu dan hendak membukanya, tapi pintu itu sama sekali tidak mau terbuka dengan kata lain pintu itu terkunci. Manjiro berdecih kesal lalu memukul pintu itu. Ia pun membalikkan badannya dan bersender dipintu seraya menundukan kepalanya.

Oee~ Oee~ Oe~

Terdengar suara tangisan Bayi dari dalam ruangan, tentu saja itu membuat Manjiro terkejut sekaligus takut. Maksudnya mana mungkin ada bayi didalam rumah kosong ini? Apakah itu Hantu Bayi? Oh tidak. Tapi Manjiro segera membuang rasa takutnya ia segera mendobrak pintu ruangan itu.

"HARUCHIYO! KOKO!," Teriaknya memanggil teman-temannya yang berada diluar rumah.

BRAKK!! Pintu berhasil terbuka, Manjiro segera masuk dan mencari suara tangisan Bayi itu. Kini matanya tertuju pada sebuah penggorengan dengan arang yang masih panas dibawahnya. Semua orang pasti akan terkejut kala melihat seorang Bayi mungil itu berada diatas penggorengan dengan tubuh banyak luka bakar. Manjiro benar-benar tak percaya apa yang ia lihat sekarang. Tanpa basa basi ia segera mengambil Bayi itu ta peduli cara menggendong Bayi itu salah atau benar yang penting Bayi itu berhasil ia selamatkan.

Bayi itu terus menangis kesakitan, itu juga membuat ketakutan Manjiro bertambah. Ia melirik barang yang jatuh didekat jendela yang terbuka lebar itu. Ia juga melihat telapak kaki seseorang yang masih hangat dan menuju keluar jendela. Ia tak habis pikir dengan orang yang membuang Malaikat mungil itu.

Akashi Haruchiyo dan Kokonoi Hajime baru saja sampai mereka juga ikutan terkejut kala melihat Bayi yang terus menangis kesakitan sambil meronta-ronta.

𝐃𝐎𝐋𝐋 𝐆𝐈𝐑𝐋|𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang