[04]

276 27 1
                                    

|SELAMAT MEMBACA.

Kakucho berjalan memasuki Rumah besar itu sambil menggendong (Name) yang tertidur pulas. Raut wajahnya nampak gelisah sambil menunduk, Ia tak sengaja menabrak Ran dan untungnya (Name) tidak bangun.

"Ada apa dengan raut wajahmu?" tanya Ran.

"Saat sedang di Shinjuku, Aku lalai dan kehilangan (Name), saat di cari ternyata (Name) bersama dengan Hanma." balas Kakucho.

"Lalu kenapa denganmu yang nampak gelisah itu." kata Ran.

"Aku akan menceritakannya nanti, Aku pergi dulu ke Kamar untuk membaringkan (Name)." kata Kakucho lalu pergi meninggalkan Ran.

Ran di buat bingung dengannya lalu Ia berjalan ke ruang yang Semua Anggota ada disana... Kakucho membaringkan (Name) dan meletakkan Anna di sebelah (Name). Ia kembali berjalan keluar Kamar dan menuju ruangan yang Ran masuki tadi.

"Kau mau cerita apa Kakucho?" tanya Manjiro sambil menyilangkan kakinya.

"Begini."

  flaback on.

Shinjuku.

"Hanma..."

Hanma menyeringai.

"Yo~ Kakucho, lama tidak bertemu." kata Hanma.

Kamu melirik Hanma lalu Kakucho.

"Om kenal sama Paman ini?" tanyamu.

"Iya, Dulu waktu Paman masih remaja, Paman dan Om itu adalah Teman dekat." sahut Hanma membuat pandanganmu beralih padanya.

"Hehh benarkah? Tapi kenapa (Name) gak pernah liat Paman yah." katamu.

Kakucho menurunkanmu lalu menggandeng tanganmu dan menjauh dari Hanma.

"Waktu itu Paman dan Om Kaku terlibat masalah sehingga Kita harus berpisah, dan sekarang adalah pertemuan Kita kembali. Benarkan Kakucho?" kata Hanma sambil menyeringai.

"Apa maksudmu Hanma!? Teman dekat katamu? Bahkan waktu di Tenjiku Aku tidak pernah menyapamu apa lagi bicara denganmu." balas Kakucho lalu pergi darisana.

"Hei tunggu dulu Aku ingin mengatakan sesuatu padamu... Dimana Mikey? Aku ingin bertemu dengannya dan menanyakan sesuatu padanya." sahut Hanma seraya berjalan mengikuti langkah Kakucho.

"Aku tidak akan memberitahu dimana Bos padamu, enyalah dari sini Hanma, Aku sudah muak melihat wajahmu itu." kata Kakucho.

"Baiklah kalo begitu sekarang kembalikan Putriku." sahut Hanma membuat langkah Kakucho berhenti lalu berbalik belakang.

"Hah?"

"Gadis itu Putriku, kembalikan Dia padaku." kata Hanma lagi.

"Sialan Kau brengsek!" kata Kakucho dengan penekanan didalamnya, Ia mengabaikan Hanma dan kembali berjalan di ikuti oleh Hanma.

"Kalian menemukan Gadis itu 13 tahun yang lalu kan? Di sebuah Rumah kosong." ucap Hanma.

Kakucho kembali mengabaikan Hanma dan pergi darisana, Kamu hanya menurut dan tidak kau ikut-ikutan, urusanmu nanti dengan Manjiro.

Sesampainya di parkiran Kakucho membukakan pintu mobil untukmu dan Kamu masuk, Dia berjalan menghampiri Hanma yang masih mengikutinya.

"Kau mau apa sebenarnya Hah!?" bentak Kakucho.

"Aku hanya mau Putriku kembali dan bertemu dengan Mikey. Bilang padanya jika Aku berterima kasih karena sudah membesarkan Putriku. Baiklah kalo begitu Aku pergi dulu... " kata Hanma lalu pergi meninggalkan Kakucho.

Kakucho berdecih lalu Ia masuk kedalam mobil dan menyalakan mesin mobil lalu melajukannya, di perjalanan Kakucho khawatir padamu yang terus diam.

"(Name), abaikan Pria gila tadi yah." ucap Kakucho.

"Hmm Iya." balasmu.

   flasback of.

"Putri?" gumam Manjiro.

"Tenang Bos, tidak ada bukti sama sekali." sahut Ran.

"Ahh benar juga yah, sama sekali tidak ada bukti... Ya ampun kenapa Aku sampai panik tadi padahalkan tidak ada bukti." ucap Kakucho, Ia terduduk di lantai.

"Hei Orang-orang bego, Kalian tidak dengar? Hanma tahu jika (Name) di temukan 13 tahun yang lalu dan di Rumah kosong." sahut Takeyomi.

"Lah? Iayaya... "

"Kalau Hanma Ayah kandung (Name), lalu siapa Pria yang Aku dan Koko bakar itu?" sahut Haruchiyo.

"Waw Kau masih ingat ternyata..." sahut Koko.

"Jelaslah, bahkan Aku mengingat wajah Wanita dan Pria yang Kita bakar 13 tahun yang lalu." balas Haruchiyo.

"Haruchiyo, cepat cari tempat Hanma tinggal." printah Manjiro.

"Baik." balas Haru lalu pergi dari ruangan itu.

"Mikey Kau percaya dengan ucapan Hanma!?" tanya Kakucho.

"Tidak, tapi Aku ingin menemuinya... " balas Manjiro lalu beranjak dari duduknya dan pergi keluar ruangan.

Ia berjalan menuju kamar (Name), Ia berjalan ke arah kasur lalu duduk di pinggirannya. (Name) tidur membelakanginya sambil memeluk Ana. Manjiro mengelus surai (Name).

"(Name) udah tidur?" tanyanya..

"Udah tapi bangun gara-gara Papa ngelus rambut (Name)." balasmu.

"Oh maaf Sayang, Papa akan pergi dan (Name) tidur lagi yah... " kata Manjiro.

"Papa... (Name) bukan Anak kandung Papa yah?" tanyamu membuat Manjiro tersentak.

"Ucapan Paman Tanaka itu benar yah? Kalo gitu (Name) nyesel Main jahit-jahitan bareng Eto. Harusnya (Name) main jahit-jahitannya bareng Papa." sambungmu seraya bangun.

Kamu berbalik badan, raut wajahmu nampak kecewa. Manjiro bangun lalu menangkup wajahmu.

"Jangan begitu, (Name) Putri kandung Papa kok. Selama-lamanya akan seperti itu." kata Manjiro sambil tersenyum.

"Jangan bohong... (Name) benci Orang yang bohong... Benar juga yah, lagian (Name) juga gak mirip sama Papa." balasmu.

Manjiro membulatkan mata lalu kembali tersenyum.

"Memangnya harus mirip? Liat, Paman Haru dan Omi juga Adik Kakak kandung tapi Mereka tidak mirip."

"Itukan... "

Manjiro tertawa kecil.

"Kau memang penjahat kecil yah, bahkan Papa sama sekali sadar saat Kau menusuk pisau ke perut Papamu sendiri." katanya sambil tertawa kecil.

"Itu salah Papa sendiri." lirihmu.

Manjiro menempelkan jidatnya dengan (Name).

"(Name) akan menjadi Putri Papa selama-lamanya, sampai (Name) tua dan punya cucu." katanya.

|BERSAMBUNG.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐃𝐎𝐋𝐋 𝐆𝐈𝐑𝐋|𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍✔ 🎉
𝐃𝐎𝐋𝐋 𝐆𝐈𝐑𝐋|𝐁𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang