Promise 2

1.6K 49 1
                                    

Crystal dan keluarganya sedang berada di airport, 5 menit lagi mereka sudah harus berada di pesawat. Sedangkan Sehun yang berjanji akan datang untuk melepas kepergiannya tak kelihatan batang hidungnya. Crystal terus melihat jam yang melingkari tanganya, dia tetap menunggu Sehun, dia yakin Sehun akan datang.
"Crystal, Ayo!"
"Tunggu ma, sehun akan datang sebentar lagi.."
"Baiklah,"
Mamanya akhirnya duduk kembali, dia maklum Crystal seperti itu.
"Dimohon untuk penumpang tujuan London Inggris harap menuju pesawat, karena pesawat akan segera lepas landas. Terima kasih"
"Crystal ayo, mungkin Sehun sedang sibuk"
Crystal menyerah menunggu Sehun. Dia sudah harus pergi sekarang.
"Baik-"
"CRYSTAL!"
Crystal segera berbalik dia melihat Sehun sedang berlari kearahnya.
"Sehun.."
"Crystal, maaf.. hosh.. aku terlambat. Hosh.. Kamu tidak boleh melupakanku! kamu juga harus makan yang teratur jangan sampai penyakit magmu kambuh dan-"
"Crystal ayo, maaf Sehun kami sudah harus pergi"
Sehun menatap Crystal
"Crystal.. aku sayang kamu"
Crystal kaget. Air mata yang dia tahan sedari tadi dia biarkan melintasi pipinya
"Aku juga sayang Sehun"
Sehun tersenyum dia mengusap air mata Crystal dan mengecup puncak kepala Crystal lama.
"Aku akan menunggumu Crystal"
"Iya, tunggu aku Sehun"
Crystal tersenyum, ia lantas berbalik pergi meninggalkan Sehun yang terus menatap punggungnya hingga tak terlihat dari pandangannya.
"Goodbye Crystal"
"Goodbye Sehun"
Ucap mereka secara bersamaan.

*
10 tahun kemudian...

"Akhirnyaa..."
Crystal merentangkan tanggannya sambil menghirup udara kelahirannya yang sangat amat ia rindukan. Iya, hari ini Crystak kembali ke Seoul, dia akan menetap disini seorang diri. Setelah memohon mohon, akhirnya dia diizinkan oleh Orangtuanya untuk menetap di Seoul.
"Hello Seoul!"
Dia sangat gembira dia tidak menghiraukan pandangan orang-orang di sekitarnya yang memandangnya aneh. Sekarang dia harus cepat-cepat pulang ke rumah lamanya untuk menaruh barang-barangnya dan langsung ke rumah Sehun. Dia sangat merindukan lelaki itu. Dia menyetop taksi dan memberi tahu tujuannya.

*
"Tunggu ya pak, jangan pergi"
"Iyaa nona"
Crystal tersenyum melihat rumah lamanya. Memang orang tuanya tidak menjual rumah ini karena mereka berpikiran rumah ini banyak kenangan jadi sayang untuk dijual dan Crystal menyetujuinya. Rumahnya sangat terawat karena orang tuannya menyewa seseorang untuk membersihkan rumah itu setiap minggunya. Crystal menaruh barangnya di kamarnya dan tidak lupa mengunci kembali rumahnya. Dia langsung menyuruh supir taksi alamat rumah Sehun yang sudah dia ingat di luar kepala.

*
-Crystal POV-
"Ini pak uangnya, Terima kasih "
"Iya, Terima kasih juga"
Akhirnya, aku akan segera bertemu denganmu. Aku segera memencet bel rumah mewah ini, seorang satpam membukakan pagar, aku tidak mengenalnya ah.. mungkin satpam baru.
"Mau bertemu siapa nona?"
"Em, mau bertemu dengan Oh Sehun, apakah dia dirumah?"
"Maaf nona, Tuan Sehun sedang dirawat di rumah sakit. Tuan Sehun sakit parah."
Aku kaget, syok, sedih, khawatir menjadi satu. Sehun.. tak terasa air mataku menetes.
"P-pak rumah sakit mana?"
"Seoul life hospital"
"Terima kasih pak"
Aku langsung lari menuju rumah sakit itu. Melihat taksi aku segera menyetopnya.
"Tujuan mana nona?"
"Seoul life hospital"
Di dalam taksi aku terus menangis, aku khawatir. Sehun tepati janjimu...

*
-Author POV-
Crystal berhenti di meja resepsionis, dia menanyakan kamar Sehun.
"Oh Sehun lantai 3 kamar nomor 940"
Tanpa mengucapkan terima kasih dia langsung berlari menuju lift dan memencet angka 3. Setelah menemukan kamar Sehun tanpa mengetok pintu dia langsung membuka pintu. Semua orang yang berada di ruangan itu kaget melihat Crystal. Ibu Sehun menghampirinya dan memeluknya yang masih termangu di depan pintu karena melihat keadaan Sehun.
"Crystal..."
"Ibu...Sehun... Sehun kenapa???"
"Crystal ini sudah takdir Tuhan.."
"Sehun sakit apa?? ibu beritahu aku.."
"Minum dulu ya.."
Crystal menggeleng dia tidak inggi minum sekarang.
"Ibu beritahu aku, Sehun sakit apa??"
"Sehun, awalnya dia hanya merasa sakit kepala. Ibu sudah menyuruhnya ke klinik tapi dia tidak mau kamu tau kan sikap keras kepalanya. Dia hanya meminum obat yang dia beli di mini market. Lama kelamaan dia merasa lehernya kaku, dan sakit bila digerakkan. Dia terus mengeluh ibu paksa dia untuk ke klinik, dan dia akhirnya mengikuti paksaan ibu."
Ibu Sehun menarik nafas sebentar..
"Tapi karena di klinik peralatannya tidak memadai, dia disuruh ke rumah sakit karena kata dokter di klinik penyakit Sehun sudah parah. Mendengar itu ibu sudah khawatir, ibu langsung mengajak dia hari itu juga ke rumah sakit. Dan.. dokter disini mendiagnosa Sehun terkena radang selaput otak yang sudah sangat parah karena ditangani terlambat."
Ibu Sehun sudah meneteskan air mata sedari tadi. Crystal yang mendengar cerita dari wanita yang sudah dia anggap ibu sendiri semakin syok. Dia berjalan ke sisi ranjang Sehun dan menggenggam tangan sehun yang dingin. Dia menangis dalam diam, air matanya jatuh mengenai tangan Sehun. Sehun membuka matanya, dia kaget melihat gadis yang dirindukannya berada di depannya.
"Cry-Crystal.."
"Sehun.. hei apakabar??"
Dia menghapus air matanya tapi percuma karena air matanya tidak berhenti. Semua orang yang berdaa di ruangan segera keluar memberi mereka waktu berdua.
"Seperti yang kamu lihat. Crystal ma-kin cantik.."
Sehun tersenyum, senyum yang sangat manis.
"Kamu ini... tetap menggombal dalam keadaan yang seperti ini"
"Crystal... kamu san-sangat lama, ak-aku terus me-nunggumu.."
"Maafkan aku Sehun.. maafkan aku.."
"Hei, tidak ada ya-ng salah disini.. sekarang kamu sudah da-datang dan aku gisa men-epati janjiku untuk me-menunggumu.."
Crystal mengangguk
"Iya, kamu sudah menempatinya.."
"Crystal.. ma-maafkan aku.. aku tidak bisa te-terus bersamamu..tidak bisa men-jagamu..."
Crystal hanya bisa terisak sambil terus memegang tangan Sehun
"Aku sangat lemah Crystal.. kamu bisa me-cari lelaki yang lebih untuk men..jagamu"
"Tidak Sehun...tidak..."
"Crystal..aku akan terus ber..samamu...aku akan terus be..rada disisimu.."
"Sehun..."
"Sehun sayang Crystal..."
Setelah itu Sehun menutup mata untuk selamanya.
"Crystal juga sayang Sehun.."
Crystal memeluk Sehun yang sudah pergi meninggalkannya. Dia berdoa semoga dia bertemu Sehun di kelahiran selanjutnya.
"Terima kasih Oh Sehun"

-the end-
*
Akhirnya.. ff absurd ini tamat jugaaa..
Ohiya maaf atas perubahan nama Crsty menjadi Crystal. Author lebih ngerasa nyaman sama nama Crystal. Maaf juga kalau ada typo dimana-mana. Terima kasih sudah yang sudah mau baca ^^ tunggu cerita author selanjutnya yaaa
Byebye...

Promise [EXO SEHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang