Terlambat

33 1 0
                                    

Pertemanan hadir karena perkenalan, berdekatan karena saling mengenal dan akrab karena saling memahami

Zela meguap sambil meregangkan otot-ototnya, ia mengerjapkan matanya berkali-kali.

Lampu masih terlihat bersinar terang di kamarnya dan ia menolehkan pandangannya kearah jarum jam yang telah mengarah ke angka 6.45.

Seketika mata Zela melebar, dan ia terkejut seperti sedang melihat hantu.

"MAMAAAA!! ZELA KESIANGAN!" Teriak Zela sambil lari ke kamar mandi dengan tergesa-gesa hingga terjatuh.

Ia terheran kenapa jam weker nya tak berdering, karena ulah jam nya itu kini ia harus terlambat ke sekolah.

Tak butuh lama ia langsung menuruni anak tangga dan terus menggerutu kenapa mamanya tidak membangunkannya.

"Kenapa mama gak bangunin Zela? Bahkan papa udah berangkat ke kantor" gerutu Zela

"Mama sudah bangunin kamu dari tadi, tapi kamu gak bangun-bangun, udah ini sarapannya"

"Gak sempet ma, Zela langsung berangkat aja"

Zela memasuki mobilnya, sekarang mobilnya sudah di tambah karena diperbaiki oleh supir Jordan.

Kali ini Zela mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan bunyi klakson sudah terdengar daritadi di telinga Zela namun ia tak peduli karna yang dipikirannya sekarang ia tak mau terlambat dan di hukum.

10 menit kemudian Zela sampai disekolah, namun kali ini sepertinya nasib menghampirinya. Zela baru saja sampai disekolah dan gerbang baru saja di tutup.

"Pak satpam bisa bukain gerbangnya gak?" Mohon Zela

"Gak bisa neng, udah peraturan sekolah ini" jelas pak satpam

"Zela mohon pak, plissss"

"ZELA" Suara keras menggelegar terdengar nyaring di telinga Zela.

Terlihat sosok berseragam, tua, perut buncit dan berkumis tipis sedang menatap Zela garang.

"E..eh pak Dodi, Pak tolong bukain gerbangnya ya pak, Zela tadi telat gak lebih dari 5 menit kok"

"Bisaa..bisaa.. tapi ada syaratnya" tawar pak Dodi

"Apa pak?" Tanya Zela

"Kamu keliling lapangan 5x dan tidak diperkenankan masuk ke kelas hingga jam istirahat tiba"

"Yah pak, jangan gitu dong, kan saya mau belajar"

"Ya kamu belajar disiplin dulu baru belajar teori dikelas" tegur pak Dodi

"Iya pak, maaf"

"Yaudah pak, bukain gerbangnya biarin dia masuk dan menjalankanhukumannya" pinta pak Dodi kepada satpam.

Pak satpam pun mengangguk dan membukukan gerbang untuk Zela.

Setelah memarkirkan mobilnya, Zela berjalan pelan ke arah pak Dodi yang sudah menunggunya di depan parkiran sekolah.

"Sana kamu ke lapangan"

"Iya pak"

Zela mulai berlari ke lapangan untuk menjalankan hukuman dari pak Dodi, dan ini adalah putaran ketiga yang Zela jalani. Keringat terus becucuran dengan deras dari pelipis mata hingga ke dagu dan menetes di lantai.

"Huft.. capek, mana lapangannya luas banget" keluh Zela dengan nafas terengah-engah.

Tak terasa Zela telah mengelilingi lapangan 5 putaran dan kini hukumannya telah selesai.

Evil CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang