Chapter 5

415 69 5
                                    

Hari ini Haechan selalu berangkat pagi untuk pergi ke sekolah, ia kembali memakai sepeda gunung milik kakak nya. Haechan tersenyum licik lalu pergi membawa sepeda itu, sesampai nya di sekolah Haechan langsung pergi ke kelas nya, ia tersenyum lebar saat melihat gadis berambut pendek dengan bando polos di kepala nya. Ternyata ini alasan Haechan selalu berangkat pagi dan tidak mau lagi berangkat bareng sang kakak. Haechan merapihkan rambut nya sembari melihat pantulan wajah nya kaca jendela kelas, ia mengecek bau mulutnya dan langsung bergegas masuk kelas. Senyuman Haechan tak pudar sampai ia duduk di kursi nya, tatapan nya juga tidak lepas dari gadis cantik di depan nya itu. Haechan berdehem kecil membuat gadis di depan nya menoleh ke belakang.

"Kamu kenapa chan? Tenggorokan kamu sakit?" rasanya jantung Haechan ingin meledak saat gadis bernama Kang Hyujin itu bertanya seperti itu.

Haechan langsung bersigap untuk pura-pura sakit tenggorokan. "Ekhem, ekhem! Iya nih, sakit banget, kayak nya gara-gara minum banyak es hari ini."

Gadis itu melebarkan mata nya. "Kamu pagi pagi gini minum es? Ya ampun pantes aja, ke UKS yuk? Kita ambil obat sakit tenggorokan."

Haechan menggeleng gemas lalu meraih lengan kurus Kang Hyujin dan di letakan nya di atas kepala Haechan. "Di elus aja udah sembuh kok hehe."

Hyujin terkekeh malu, Haechan selalu saja bisa membuat Hyujin jadi tersipu malu dengan kelakuan nya. "Hyujin-ah! Ayoo eluss!" rengek anak itu membuat Hyujin gemas.

"Iya iyaaaa."

Mereka berdua tidak berpacaran, hanya saja mereka saling suka namun mereka juga saling gengsi satu sama lain. Tapi kelakuan mereka layak nya sepasang kekasih, sangat romantis dan menggemaskan.




Dita berlari untuk bergegas ke kelas nya, dan saat sesampai nya ke kelas sangat bertepatan dengan bel masuk. Dita duduk di kursi nya dengan napas yang tidak beraturan. Pasalnya ia sangat sial hari ini, dengan sepeda milik nya yang di pakai sama adik nya, telat ke halte bus sampai ia harus berlari mengejar bus itu, dan sekarang ia harus kembali berlari agar tidak telat masuk ke kelas nya. Ia berjanji setelah ia bertemu adik nya, ia akan menjambak rambut Haechan sampai botak. "Awas ya lo chan! Habis nyawa lo sama gue nanti." celetuk nya pelan.

"Oy! Muka lu kusut amat Dit," itu Kim Doyoung, teman dekat nya Dita di sekolah.

"Iya! Gue lagi kesel ama si piggy, masa sepeda gue di pake sama dia, gak bilang-bilang lagi, mana gue harus kejar bus hari ini, capek banget doy.." Doyoung terkekeh dan mengusap rambut Dita.

"Udah udah, jangan marah marah mulu ah, tuh muka idung lu tambah pesek!" Dita menepis tangan Doyoung lalu memukul pundak nya dengan keras.

"Aw! Kok lu mukul si?"

"Ya lagian orang lagi kesel malah bikin tambah kesel." kesal Dita.

"Iya iya sorry deh."

"Pagi anak-anak!"





♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

Sore, pukul 05.00 pm.

Laki-laki bernama Kim Jungwoo itu sedang menetralkan rasa lelah nya karena kerja terlalu keras hari ini. Ia juga belum makan sedari siang, Jungwoo membuang napas ke udara dan bersandar di bangku nya yang empuk itu.

Ceklek!

Jungwoo menegakkan badan nya, betapa terkejut nya ia melihat mantan kekasih nya itu berani memasuki ruangan nya. "Hyera?"

"Jungwoo, maafin aku.. Aku mohon dengerin dulu penjelasan aku, ya?" rasanya Jungwoo sudah tidak mau mengingat kejadian waktu itu.

Sajang-nim | Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang