Hari ini entah kenapa membuat Dita ingin menguburkan diri ke tanah. Kenapa setiap ketemu Jungwoo pasti ada aja kejadian seperti itu, rasa nya Dita sangat malu dan tidak tau harus bagaimana. Pagi ini Dita berangkat ke sekolah naik sepeda, dia sudah bisa menaiki sepeda nya lagi karena semaleman ia mengomeli Haechan karena sembarangan pake barang orang. Akhirnya Haechan minta maaf dan tidak mengulangi kesalahan nya lagi. Dita bergegas untuk pergi ke sekolah dan sampai nya di sekolah ia langsung bergegas ke kelas nya.
"Ei!" sapa Doyoung yang membuat Dita tersentak.
"Ish! Lu tuh kebiasaan bangetttt!" Doyoung cuma nyengir tanpa dosa.
"Lagian seru ngagetin lu." enteng nya.
"Seru seru pale lo! Kalo gue jantungan gimana?! Mau tanggung jawab lo?"
"Boleh, gue kasih jantung gue buat lo biar kita tidak bisa di pisahkan lagi." Dita yang mendengar itu langsung memperagakan orang muntah.
"Jijik ah! Udah yuk masuk." Doyoung mengangguk dan lansung merangkul Dita. Mereka memang sedekat dan seakrab itu.
Kringgg! (Bel istirahat).
"Hyujin-ah~~" panggil Haechan, gadis itu pun menoleh dengan senyuman nya.
"Apaa?"
"Ayok kita ke kantin, mau aku beliin apa?" Hyujin menggelengkan kepala nya.
"Hm? Kok ngegeleng? Kenapa? Emang nggak laper?"
"Ini, aku bawa bekel sendiri hehe." Haechan meng-oh kan.
"Yaudah aku beli makanan dulu ya." Hyujin mengangguk.
Haechan keluar kelas dan langsung menuju kantin, Haechan berpapasan dengan Doyoung dan Dita saat melewati kelas sang kakak. "Ehh dua pasangan yang serasih."
Doyoung cuma nyengir sedangkan Dita mengeluarkan ekspresi kesal nya, entah kenapa rasanya saat bertemu Haechan, Dita ingin melempar adik nya itu ke jurang. "Berisik lo! Minggir!"
"Nuna!" Dita menoleh dengan ekspresi datar.
"Apaan?"
"Beliin makanan~~" rengek nya yang membuat Dita gemas melihat nya, bukan gemas layak nya melihat bayi, tapi gemas ingin melempar sepatu ke wajah Haechan.
"Beli sendiri!"
"Jahat! Jahat! Aaaaa nuna jahat!" Haechan merengek seperti anak kecil dan itu membuat semua orang tertuju ke Haechan.
Dita yang melihat itu sangat merasa malu dan langsung menarik adik nya itu agar menjauh dari kerumunan orang-orang, Doyoung yang melihat itu hanya terkekeh sambil menggeleng kepala nya heran dengan tingkah laku Haechan. "Ish! Lo ngapain sih kayak gitu, malu maluin tau gak."
"Bodo! Wle! Lagian lu gak mau beliin gue makanan." Dita memukul kepala Haechan.
"Lo udah di kasih mama duit! Beli sendiri bisa kan?" Haechan mengerucutkan bibir nya lalu mencolek-colek sang kakak, biasanya kalau Haechan sudah bertingkah seperti itu pasti ada mau nya.
"Ih! Jangan pegang-pegang."
"Aaa nuna! Bantuin gue sekali kali, gue abis ini mau belajar bareng sama Hyujin di Caffe."
"Lah terus? Urusan nya sama gue?"
"Dia mau traktir temen nya kali." Haechan langsung berekspresi tersanjung ke Doyoung karena dia udah peka.
"Tuh! Tuh dia peka, emang ya cuma cowo yang bisa ngertiin."
"Ck! Gak modal! Nih, gue kasih duit aja, udah ah jangan ganggu gue." Haechan langsung tersenyum lebar lalu pergi dari hadapan Dita dan Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajang-nim | Kim Jungwoo
Фанфик"Bagi saya kamu yang terbaik." Ini kisah bagaimana CEO bernama Kim Jungwoo bertemu dengan gadis sederhana bernama Lee Dita. @Kiyeo04