Prolog : Lost in Your Eyes

191 26 10
                                    

Aku terjebak.
Sorot mata itu nampak tak beriak.
Dadaku sesak.
Mengingat, bahwa diriku lah yang membunuh binar mata itu telak.

- Lost in your eyes -

***

Dingin udara pagi menerpa kulit tubuhnya yang nampak sedikit pucat. Kim Taehyung, pemuda itu tengah duduk di balkon kamarnya. Menatap pada sang kala yang hampir menampakkan sinarnya. Hembusan nafasnya samar terdengar berat. Ia lantas menoleh pada seseorang yang masih meringkuk di atas ranjangnya. Jeon Jeongguk, sahabatnya.

Kegiatan mereka semalam membuat Taehyung kacau. Pikirannya kalut, mengingat bagaimana Jeongguk menyetubuhinya. Tergesa dan penuh amarah. Dan Taehyung cukup tau diri untuk tidak bertanya. Kali ini, ia ingin menjaga hatinya tetap utuh. Meskipun ia tau, bahwa itu hanyalah angan semata.

Kembali Taehyung menatap lurus pada sang fajar. Sinarnya cantik membias tepat pada tubuh ringkihnya. Pemuda itu memejamkan mata, sebelum kembali membeliak ketika merasakan lengan kokoh melingkar pada perut ratanya.

"Maaf."

Taehyung tak menjawab, memilih fokus pada pemandangan dihadapannya. Membiarkan Jeongguk semakin menyesali perbuatannya.

"Lo nggak tidur?"

Menggeleng, Taehyung melepaskan lengan Jeongguk pada perutnya. Memilih melangkah pergi meninggalkan pemuda itu dalam kebingungan. Meskipun begitu, Jeongguk tetap menyusulnya. Melihat Taehyung yang ternyata pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan, seperti biasa.

Jeongguk tertegun kala melihat Taehyung berjalan sedikit tertatih. Pemuda yang hanya mengenakan kemeja putih kebesaran itu bergerak perlahan menyiapkan sarapan. Tidak menghiraukan Jeongguk yang menatap nanar pada paha dan leher Taehyung yang terluka. Akibat ulahnya, tentu saja.

"Taehyung, gue--"

"Duduk aja. Sarapannya hampir siap."

Dirinya tak menurut. Dengan cepat, Jeongguk meraih tubuh Taehyung dalam pelukan. Namun, tetap saja Taehyung mengabaikan pemuda itu.

"Taehyung, maaf. Gue kalap semalem. Maaf Taehyung, maaf. Mau ke rumah sakit? Biar luka lo diobati."

Taehyung menggeleng pelan. Dirinya sedikit terkekeh, menertawakan sikap Jeongguk yang tiba-tiba perhatian.

"Nggak perlu. Lagian, udah biasa kan, Gguk?"

Jeongguk melepas tautan keduanya. Menatap Taehyung yang tengah menatapnya juga. Binar itu hilang, dan Jeonguk merasakan nafasnya memberat.

Sial. Sial. Sial.

Menurunkan lengan Jeongguk dari pundaknya, Taehyung menjawab datar setelahnya.

"Berperilaku sewajarnya aja, Jeongguk. Seperti sebelum-sebelumnya. Just, use me."

Setelahnya, Taehyung pergi. Meninggalkan Jeongguk yang termenung ditempatnya berdiri.

***

Jeongguk tak pernah tak terpesona dengan Taehyung. Segala hal yang berhubungan dengan Taehyung selalu memukau. Wajahnya, tubuhnya, sikapnya, sifatnya. Semua nampak indah. Dan yang paling Jeongguk suka, adalah binar indah pada matanya ketika menatap. Yang paling bersinar ketika Taehyung berbicara.

Maka, ketika binar itu hilang saat menatapnya, Jeongguk kalang kabut. Merasa menjadi seseorang yang paling gagal menjaga Taehyung. Seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya.

***

TBC!

Immortal [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang