Chapter three

9.1K 917 34
                                    

Happy Nice Day!!

03.

Setelah mengganti baju nya, Vania keluar dari kolong jembatan tempat ia bersinggah di dunia baru. Vania berjalan dengan langkah riang sambil bersenandung kecil dengan wajah yang ceria + imut.

Selama itu pula Vania tidak menyadari bahwa ia menjadi pusat perhatian.

A-astaga imut sekali!!

Arghh pipi nya itu minta di toel anjir, goyang-goyang mulu

Cantik banget gila, ga ngotak deh

Seketika gue merasa kayak gembel

BAWAIN KARUNG ANJIR, ITU BONEKA MAU GUE BAWA PULANG AJA!!

dll

Vania tidak mendengar, ia hanya fokus berjalan sembari melompat-lompat. Tiba-tiba ia berhenti, sistem yang melihat itu bertanya.

[Ada apa tuan rumah?]

"Nia harus tinggal dimana coba? uang aja gapunya, mana perut nia udah laper lagi." Keluhnya seraya mengusap perut mungil nya.

(Ceritanya didalam batin)

[Tukarkan saja dengan point]

"Kenapa ga ngasih tau dari awal sih?" Kesal Vania dengan mencebikkan bibirnya kebawah, pemandangan yang sangat imut tak baik untuk sistem kita ini.

[Ekhem, maaf]

"Aku maafin, berapa point buat tukerin ke uang?." Tanya Vania.

[1 point sama dengan 1 juta tuan rumah]

"Oke, tukerin 50 point." Pinta Vania.

[Baik tuan rumah]

Permintaan di proses.

Menukarkan point dengan uang.

Proses selesai.

[Sudah tuan rumah, sisanya sistem simpan didalam kartu atm anda]

Setelah itu muncul dompet berwarna hitam di telapak tangan Vania, Vania lantas memeriksa uang nya.

"Yaudah kuyy kita makan." Kata Vania setelah itu memasuki sebuah restoran yang sedang trend di zaman nya.

"Mba." Panggil Vania.

"Iya dek, mau pesan apa?." Tanya pelayan tersebut.

"Aku nasi goreng seafood satu sama es teh nya satu, terus air mineral di botol satu."

"Baik dek, harap di tunggu pesanan nya." Ucapnya setelah itu melenggang pergi, tak lama pesanan nya datang dan Vania langsung melahap nya.

Skip.

Saat ini Vania sedang berjalan-jalan sebentar, Vania memberhentikan langkahnya saat mendengar suara seperti pukulan.

Karena rasa kepo yang tinggi Vania menghampiri asa suara itu, Terlihat sekumpulan pria berbaju hitam yang sedang mengeroyok pria paruh baya.

Karena tak tega akhirnya Vania datang ketempat itu seraya berteriak. "Pak polisi, disini orang nya tangkap aja pak."

Sekumpulan pria berbaju hitam itu membubarkan diri mereka masing-masing, Vania mendatangi pria itu dan berjongkok untuk melihat nya.

"Om? om gapapa kan? Om mau kerumah sakit ga? Atau om ada patah tulang gitu?." Tanya Vania beruntun.

"Wajahnya mirip dengan fani." Batin pria itu menatap wajah Vania dengan lekat.

"Om? kok bengong si? atau om lagi nahan rasa sakit? bentar deh tadi taksi udah mau kesini kok, abis itu kita kerumah sakit." Ucap Vania.

"Kerumah om aja."

"Yaudah, tuh taksi nya udah dateng. Ayok om, hati-hati." Kata Vania seraya memapah tubuh besar pria itu, Sedangkan sang empu menahan senyum geli melihat perjuangan gadis mungil yang mencoba membawanya.

Sesampainya didalam taksi, mobil itu melaju menuju rumah si 'om' dengan arahan nya. Tak lama, akhirnya mereka sampai di perumahan elit.

Mereka sampai disebuah mansion yang begitu besar, Setelah itu Vania keluar setelah membayar ongkos taksi tadi. Vania berjalan menuju gerbang hitam itu dan mengetuk nya dibaca menggedor nya dengan kencang.

"Haloo!! tolong bukain gerbang nya."

Tak lama gerbang itu terbuka dan nampak lah seorang satpam seraya berjalan menghampiri Vania yang kembali memapah pria dewasa itu.

"Astaga tuan, kenapa bisa kayak gini?." Kaget satpam itu saat melihat tuan nya pulang dengan penuh luka.

"Bawa saya terlebih dahulu." Titah pria itu.

Pak satpam yang mendengar itu dengan sigap mengambil alih tubuh pria itu dan membawanya kedalam mansion dengan Vania yang mengekor dari belakang, Sesampainya didalam mansion terdapat dua orang pria dewasa, tiga wanita dan empat remaja laki-laki. Mereka terlihat sangat fokus hingga tidak menyadari ada yang datang.

"Maaf semuanya, ini tuan arya muka nya babak belur." Ucap satpam itu membuat mereka semua mengalihkan tatapannya kearah suara.

"Ya ampun arya, kamu kenapa bisa kayak gini deh? sini duduk dulu." Ucap wanita yang paling tua tapi masih terlihat cantik menurut suaminya.

"Di keroyok musuh ayah, tapi gapapa. Ada dia yang nolongin arya." Kata arya seraya menunjuk Vania dengan dagu nya.

Langsung saja mereka menatap Vania, Sedangkan yang ditatap menundukkan kepalanya malu.

Shy-shy cat hha

"H-halo semuanya." Sapa Vania dengan terbata-bata.

"Kamu m-."

"PRINCESS MOMMY AKHIRNYA KAMU PULANG, DARI LAMA KITA NYARIIN KAMU SAYANG." Tiba-tiba seorang wanita dewasa berteriak dan memeluknya dengan erat.

"A-ah? tante? maaf tante siapa ya?." Bingung Vania.

"Aku Mommy kamu sayang, kamu lupa sama Mommy?." Tanya balik wanita itu.

"Hah? M-mommy?."

TBC.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✿Beautiful Girl Character Figure.✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang