Pergi

41 6 0
                                    

Felix mendadak sangat gugup saat bertatap muka dengan Hyunjin lagi,
" Hyun, aku pengen ngomong sama kamu, boleh ? " Tanya nya ragu.

" Enggak bisa gue sibuk. "

Setelah mengatakan hal itu, Hyunjin pergi meninggalkan Felix seorang diri. Air mata lelaki cantik bertubuh mungil itu mengalir tanpa bisa dicegah. Ia menyadari sikap Hyunjin berubah drastis semenjak Felix mengungkapkan perasaannya kepada Hyunjin. Lelaki tampan itu mendadak bersikap dingin kepadanya, bahkan tak segan melontarkan kata-kata pedas kepada lelaki bertubuh mungil tersebut.

" Hyun, apa tidak ada sedikit saja kesempatan untuk memiliki
hati mu ? " Lirihnya.

Felix memilih pergi ke taman sekolah yang bersebrangan dengan kelasnya. Dia melamun memikirkan cara agar sikap Hyunjin bisa kembali seperti dulu. Felix sadar Hyunjin sampai kapan pun tidak akan pernah menjadi miliknya, Hyunjin telah memiliki tambatan hatinya, ia menyukai lelaki manis bernama Yang Jeongin.

Lelah dengan pikirannya, Felix memutuskan untuk kembali ke kelas. Di saat ia baru memasuki kelas, dia bisa melihat Hyunjin tengah tertawa dengan teman-temannya. Pandangan mereka sempat bertemu, namun dengan cepat Hyunjin mengalihkan pandangannya.

Biasanya Hyunjin akan lebih memilih menghabiskan waktunya bersama Felix ketimbang bersama teman satu tongkrongannya, namun semenjak hubungannya dengan Felix merenggang, semua berubah, Felix seperti orang asing baginya.

" Kak Hyunjin! " Teriak Jeongin dari luar kelas.

Felix bisa melihat, senyum Hyunjin merekah mendengar panggilan dari orang yang ia cintai. Dengan langkah cepat Hyunjin keluar menghampiri Jeongin yang berdiri di balik pintu kelasnya.

Sakit. Itulah yang Felix rasakan, dadanya terasa diremat kuat ketika melihat Hyunjin tersenyum lembut menatap kearah Jeongin dengan tangan yang tak henti mengelus rambut hitam milik Jeongin.   

Felix menelungkupkan wajahnya di atas meja, menyembunyikan wajahnya yang kembali basah oleh air mata. Felix berusaha meredam suara tangisan dengan tangan mungilnya.

" Lix? " Felix merasakan seseorang tengah menepuk pelan bahunya.

Felix tidak memiliki keberanian untuk mengangkat wajah sembab nya kearah pria yang tadi menepuk bahunya. Karena dia tahu itu suara milik Han Jisung sahabatnya.

" lix, gue tahu lo lagi nangis, gue minta hapus air mata lo sekarang! lihat gue. " Jisung mengelus pelan pipi Felix yang masi telungkup di atas meja.

Felix dengan terburu-buru menghapus air matanya lalu menatap ke arah sang sahabat. Jisung dengan tatapan sendunya, merasa iba melihat keadaan Felix yang jauh dari kata baik, namun masih berusaha terlihat baik dengan memperlihatkan senyuman secerah matahari miliknya.

" lix, gue selalu ada disisi lo, kenapa lo nangis sendirian? " Han membawa Felix kedalam dekapannya, " gue rela ngelakuin apapun. Tapi, please... stop tangisin cowok bajingan itu. " 

" Kalau gue bisa, gue juga pengen berhenti nangis karena dia Han, " ujar Felix pelan, mengeratkan pelukannya di pinggang Han.

" Kalau gue bisa, gue juga pengen berhenti nangis karena dia Han, " ujar Felix pelan, mengeratkan pelukannya di pinggang Han

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kak Felix..." Saat mendengar namanya dipanggil, pria berdarah Aussie itu menaruh sapu yang ada di genggamannya, ketika orang yang memanggilnya mendekat. 

Itu pria yang tengah dekat dengan Hyunjin, Jeongin. " Kenapa Jeo? "

" Aku cuman mau bilang, aku sama kak Hyunjin udah jadian. Jadi....kakak jangan coba-coba deketin kak Hyunjin. "

Jeongin memutari tubuh Felix, memberi pandangan menelisik dengan senyum seolah mengejek felix.

" Cowok kaya gini mau jadi saingan aku? mending kamu mundur teratur deh kak. "

Belum sempat Felix meluapkan amarahnya,  datang Han dengan nafas memburu mendekati mereka berdua. " Lo ngapain disini? " tanya Han dengan sinis.

Jeongin melirik tak minat kearah Han, " aku gak ada urusan sama kakak―jadi kak Han gak perlu tau. "

" Terserah lo deh bocah. Gue ingetin sama lo, jangan ganggu Felix! " tangan Han bergerak mendorong pelan dada Jeongin agar menjauh dari Felix.

" gak bisa ya cari kerjaan lain? kerjaannya kok suka nyakitin orang, sama persis sama cowok lo si dower. "

Han menarik tangan Felix mengajak pria kelahiran Aussie itu untuk pergi ketempat lain asalkan tidak bertemu cowok gak jelas macem si Jeongin.

" Felix menepuk pelan tangan Han agar berhenti sebentar, " tunggu
Han. "

" Jeongin, aku cuman mau bilang, kamu gak bakal dapat apapun dengan nyakitin aku. Yang ada kamu nambah dosa buat diri sendiri. Rasa sakit yang kamu kasi ke aku bakal sembuh dengan berjalannya waktu, tapi enggak dengan dosa yang kamu perbuat. "

" Dan inget aku gak akan nge rebut Hyunjin dari kamu, aku bukan orang yang suka nge rebut milik orang lain kayak kamu, Hyunjin pasti tau arah jalan pulang ke rumah, meskipun dia sempet salah alamat, " Imbuh Felix.

" Sialan tu orang, " Jeongin menatap penuh benci kearah Felix yang sudah menjauh.


















𝙾𝚄𝚁 𝙻𝙾𝚅𝙴 (𝙷𝚈𝚄𝙽𝙻𝙸𝚇)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang