Pergi [II]

29 3 0
                                    

" lix, maaf banget gue gak bisa nemenin lo disini, mama udah nelpon nyuruh pulang, " Han terburu-buru memasukkan ponselnya lalu menatap Felix dengan tatapan memelas.

Remaja manis itu hanya tersenyum lalu menepuk bahu Han, " gapapa kok Han, pulang aja. "

Felix duduk melamun sendirian
di halte usai Han pergi meninggalkannya, ia asik menatap kendaraan yang berlalu-lalang dihadapannya.

Melihat sepasang sahabat yang tertawa bersama berboncengan motor membuat ingatan nya seakan kembali ke masa saat dimana dia dan Hyunjin akan pulang bersama memakai motor kesayangan Hyunjin. Mereka akan pergi ke kedai ice cream  kesukaan Felix terlebih dahulu, baru setelah itu pulang mengantar Felix dengan selamat sampai rumah.

" Itu gak mungkin bakal terulang lagi," lirihnya.

Asik memandangi kendaraan yang tengah melintas, Felix tidak sengaja melihat Hyunjin melintas di depannya, ia terlihat terburu-buru.

Pasti mau jemput Jeongin batinnya.

" Bus nya pada kemana sih? " Felix menatap cemas ke arah jalanan, melihat langit mulai mendung, ia hanya bisa berharap semoga saja, dirinya sampai di rumah sebelum hujan turun.

Dan harapan hanya tinggal harapan,  setelah felix merasakan sepatunya basah terkena air hujan yang mulai turun membasahi bumi.

Saat tengah sibuk menepuk jaketnya yang sedikit basah, Felix sekilas melihat seseorang yang familiar sedang berdiri di toko kue yang ada di seberang jalan.

" Loh itu kan Jeongin?! terus Hyunjin jemput siapa dong? " remaja manis itu spontan menajamkan penglihatannya ke arah dimana Jeongin berdiri tidak sendirian.

Dan entah datang dari mana, Felix melihat Hyunjin berhenti tepat di depan Jeongin, lalu memarkirkan motornya sembarangan.

Pria kelahiran Maret itu menarik lengan Jeongin agar berdiri disisinya, namun pria pemilik manik rubah itu malah melawan dan lebih memilih memegang tangan lelaki asing yang tadi bersamanya itu.

" Bajingan Lo! "

Hyunjin yang sudah dikuasai emosi tanpa berpikir panjang, langsung melayangkan pukulan telak pada lelaki asing itu. Felix bisa melihat ada kilat kepuasan di wajah Hyunjin saat melihat lawannya jatuh tersungkur tak berdaya.

Masih dengan posisi tubuh menyentuh aspal, pria asing tadi membalas menendang paha Hyunjin, yang mengakibatkan pria tampan itu ikut tersungkur ke pinggir jalan.

Felix yang sejak tadi hanya menjadi penonton mulai merasa panik disaat melihat Hyunjin dan lelaki asing itu berkelahi tanpa tau tempat. memperhatikan kanan kiri remaja manis itu dengan segera menyebrang jalan ingin menghampiri Hyunjin.

" Hyunjin jangan berantem disini, " Felix berusaha melerai Hyunjin dengan lelaki asing itu.

Bukannya berhenti mereka malah semakin menjadi, saling memukul berusaha menjatuhkan satu sama lain, Felix yang niatnya menarik tangan Hyunjin, malah ia yang terkena pukulan.

" Hyunjin... " Felix meringis merasakan pukulan Hyunjin yang mengenai perutnya.

Lelaki tampan itu sempat menoleh kearah Felix, " Lo ngapain sih ikut-ikutan? Udah sana pergi! " ucap Hyunjin.

Saat Hyunjin lengah, lelaki asing itu menyeringai kemudian hendak menendang perut Hyunjin agar jatuh tersungkur.

Bughhhh...

"Aaaaaaaaaaaa "

Tinnn.....tinn.......bruukkkk...

" FELIX...."

Felix yang hendak melindungi Hyunjin dari lelaki asing itu malah dia yang terkena tendangan hingga tersungkur ke jalan dan naas sebuah truk melintas dengan kecepatan tinggi membuat nya terpental ke pinggir jalan.

" bangun lix...." Hyunjin dengan tangan bergetar menyentuh perlahan tubuh Felix yang sudah terbaring bersimbah darah.

" Felix, jangan gini..ayo bangun. "

Hyunjin menangis memegang pipi tembam Felix yang sudah kotor terkena darah, kedua mata indahnya masih bisa menatap Hyunjin walau sudah terlihat kesadarannya semakin menipis.

" Hyun...a-aku c-cinta sama...k-kamu. "

Hyunjin tidak sanggup untuk menghentikan air matanya ketika melihat keadaan Felix yang sudah sangat lemah, namun masih bisa tersenyum meski dia tahu sangat susah bibir tipis itu tersenyum secerah biasanya.

Lelaki tampan itu dengan cepat menghapus kasar air matanya,
" bertahan lix, aku mohon. "

Dia menatap orang disekitarnya, mencoba mencari bantuan.

" SIAPAPUN TOLONG BANTU SAYA BAWA FELIX KE RUMAH SAKIT KENAPA HANYA DIAM? "

" Jin, ayo gendong Felix kita bawa dia ke rumah sakit, " Chris turun dari mobilnya, lalu membukakan pintu di bagian penumpang.

Chris yang kebetulan tengah melintas lalu melihat kerumunan, pria blasteran itu iseng turun dari mobilnya bertepatan dengan teriakan nyaring Hyunjin yang meminta tolong.

" Bang chris hiks Felix pingsan, bang gimana ini..hiks "

Hyunjin panik melihat Felix yang pingsan dalam pangkuannya, tangannya sudah gemetar melihat wajah Felix yang kian memucat.

" Lo jangan nangis terus jin, tenang. Kita dikit lagi sampai di RS. "





























Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙾𝚄𝚁 𝙻𝙾𝚅𝙴 (𝙷𝚈𝚄𝙽𝙻𝙸𝚇)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang