Chapter 17: Kind Hearted

10.3K 897 84
                                    

Happy reading Fellas 💅

Flashback 

Eline merasakan pipinya yang terus dikecupi oleh seseorang, badannya juga sedikit berat seperti ada yang menindihnya. Hal tersebut membuat gadis cantik itu memaksakan matanya untuk terbuka dan ternyata, ia mendapati pria yang selama ini tinggal bersamanya mengecupi seluruh wajahnya. 

"Kenapa Damien?" tanya Eline dengan nada yang masih serak. 

"Bangun sayang, aku punya kejutan untukmu" ucap Damien sembari memberikan air putih untuk diminum oleh Eline. 

"Apa itu?" tanya Eline, sesudah ia meminum beberapa teguk air putihnya. 

Damien tersenyum "tutup matamu, jangan buka sampai ku suruh" ucapnya. 

Eline menuruti perkataan Damien, gadis itu bisa merasakan pergerakan Damien yang meninggalkan kasur. Satu menit ia menunggu hingga ia mendengar kembali suara Damien. 

"Buka matamu" ucap Damien. 

Eline membuka matanya dan mendapati sebuah kotak musik berhiaskan emas mengalunkan musik yang begitu lembut. 

"Kau suka?" tanya pria itu. 

Eline mengangguk "ini sangat indah Damien" ucap gadis itu dengan bahagia. Ia memegang kotak musik tersebut, berat namun indah. Eline sangat suka dengan musik yang dikeluarkan dari kotak tersebut. 

"Terima kasih Damien" ucap Eline dengan senyuman yang indah. 

"Sama-sama sayang."

Damien memeluk tubuh Eline. Selama ia bisa melihat senyuman Eline, pria itu rela menghabiskan seluruh hartanya hanya untuk gadis yang ia cintai tersebut. 

Flashback end 

Eline memandangi kotak musik yang sudah jarang ia sentuh. Anggap saja, Eline sudah mencapai titik kebosanannya dengan kotak musik tersebut yang dahulu ia putar setiap harinya tanpa henti. Eline bahkan sampai menghapal naik turunnya nada yang dihasilkan kotak tersebut. 

Sebuah ide terlintas di pikiran gadis itu tadi pagi usai sarapan, ia ingin menjual kotak musik ini lalu ia sumbangkan kepada orang-orang yang ia lihat kemarin bersama dengan Grace dan yang lainnya. 

"Kau ingin menjualnya?" tanya Lucas ketika ia mendengar rencana dari Eline. 

"Iya, apakah ini akan cukup?" tanya Eline. 

Kucing itu cukup lama memandangi kotak tersebut. Kemudian dari kedua matanya keluar sebuah cahaya yang memindai kotak musik itu secara keseluruhan. 

"Bahkan ini lebih dari cukup" ucap Lucas

Eline meringis, ia tidak dapat membayangkan betapa mahalnya kotak musik ini. Wajar saja, hampir seluruh permukaan di kotak ini dilapisi emas apalagi serpihan berlian di sisi kotaknya membuat kotak musik itu elegan dan cantik. 

Terkadang ia merasa Damien terlalu boros.

"Ayo Lucas, kita pergi" ucap Eline. Gadis itu menaruh Rascal di tas selempangnya dan mereka segera ke sudut taman yang biasa dipakai oleh Lucas untuk membuka portal. 

"Kau mau kemana Eline?" tanya Madam Gisel. 

Eline terkejut ketika berpapasan dengan Madam Gisel "M-main Madam Gisel, seperti biasa. Di taman" ucap gadis itu dengan kikuk.

Madam Gisel menyerngitkan dahinya dengan bingung, lagi? ini sudah seminggu berturut-turut gadis itu selalu bermain di taman. Tidak biasanya Eline bermain di satu tempat secara terus-menerus apalagi, di jam yang sama. 

HIS RAPUNZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang