Chapter 1: Adeline Clarissei

27.5K 2K 13
                                    

Happy reading Fellas 💅

Matahari perlahan mulai mengintip di balik langit, cahayanya menerangi semua benda yang ada di semesta, termasuk kastil yang berdiri kokoh itu. Kastil itu diterpa cahaya matahari sehingga membuat bangunan itu terkesan indah dan mewah, jauh dari hiruk pikuk publik menjadikan kastil itu sebagai tempat yang asri dan menyenangkan, hutan yang hijau dan rindang, di siang hari asri sekaligus menjadi menyeramkan di malam hari mengelilingi kastil tersebut layaknya pagar alami yang melindungi tempat tersebut. 

Tidak banyak yang tahu letak kastil ini. Hanya orang kepercayaan sang pemiliklah yang diizinkan untuk mengakses tempat ini. Sisanya, jangan harap kalian bisa menembus masuk ke hutan ini. 

Meskipun terlihat kuno dan tua, tapi kastil ini tidaklah sepenuhnya kuno malah sebaliknya. Kastil ini dimodifikasi seperti smart home pada umumnya, maklum saja teknologi sudah berkembang pesat di tahun ini. Semua mengandalkan teknologi, dari bangun tidur hingga mata kembali terpejam tidak ada satu pun kegiatan yang tidak mengandalkan teknologi terutama AI (Artificial Intelligence.) 

Masuk ke dalam kastil, terdapat beberapa interior mewah dan terkesan modern, tampilan luarnya saja yang tampak kuno tapi di dalamnya segala perabotan mewah dapat ditemukan. Tapi kastil ini juga mempertahankan sisi tradisionalnya, kalian bisa menemukan beberapa interior yang sengaja dijaga keasliannya. 

Di dalam kastil ini terdapat sekitar 15 kamar tidur, dan yang paling besar berada di lantai tiga. Bisa dikatakan jika lantai tiga ini adalah lantai yang cukup privat dan pelayan tidak diizinkan untuk masuk selain pelayan yang telah ditunjuk khusus oleh sang pemilik untuk bersih-bersih. 

Memasuki kamar berukuran besar itu, seorang gadis dengan rambut pirang keemasan, kulitnya halus dan putih seperti susu, bola matanya tidak terlalu besar ataupun kecil, iris matanya berwarna cokelat, bibir merah muda alami itu sesekali mengeluarkan senandungan yang indah. 

Jika dilihat lebih dekat, gadis itu sungguh cantik dan indah bak dewi. 

Adalah Adeline Clarissei yang tengah sibuk menyisir rambutnya. Salah satu kegiatan favorit yang ia lakukan setiap harinya. Gadis itu biasa disapa Eline, dan dalam beberapa bulan lagi akan memasuki umur 20 tahun. Umur yang tepat untuk dikatakan sebagai dewasa. 

Eline membiarkan rambut panjang se-pinggangnya terurai, ia kemudian berjalan menuju jendela dan menghirup napas dalam-dalam. Udara pagi yang menyenangkan langsung memasuki tenggorokannya dan memenuhi paru-paru. Eline sangat bersemangat hari ini, ada banyak hal yang ditunggu untuk dilakukan olehnya. 

"Halo Rascal" sapa Eline kepada kellinci kecil yang sering mengunjungi dirinya. 

Eline mengelus bulu berwarna putih milik Rascal, membuat kelinci itu nampak senang dengan elusan Eline. 

"Ada apa?" tanya Eline ketika Rascal melompat-lompat, kelinci itu seolah menyuruhnya untuk keluar dari ruangannya. 

"Aku tidak bisa keluar Rascal, dia bisa marah jika aku keluar" ucap Eline. Rascal kemudian menunjukkan raut wajahnya yang mengisyaratkan jika Eline sangat membosankan, gadis itu terkekeh pelan. 

"Ayolah Rascal, ada banyak hal yang bisa dilakukan di kastil ini" ucap Eline kemudian menggendong Rascal. Keduanya kemudian keluar dari kamar, Eline memasuki lift untuk turun ke lantai satu, tempat dimana ia akan sarapan. 

Lift berdenting, menandakan jika ia telah sampai tujuan. Eline menengok ke arah kanan dan kirinya, memastikan jika tidak ada orang yang berlalu lalang. Sempurna! ucapnya dalam batin, suasana kastil masih sangat sepi, biasanya di jam-jam seperti ini para pelayan masih berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dari kepala pelayan, hanya pelayan senior saja yang sudah sibuk melayani. 

HIS RAPUNZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang