15 : #UTSKetika

476 52 20
                                    

#UTSKetika
Itachi dapet telepon





Yang rumahnya sering dijadiin tempat nongkrong anak UTS ya rumahnya Obito. Selain karena rumahnya yang gede, adem, dan banyak makanan, Obito juga tinggal sendirian. Emak sama Bapaknya workaholic gila yang jarang banget pulang, jadi Obito dirumah cuma sama ART doang. Anak UTS jadi bebas merdeka.

Nah, yang paling sering ditelepon pas lagi nongkrong tuh Itachi. Soalnya Mama Mikoto emang hati-hati banget sama pergaulan anak sulungnya itu. Tiap kali Itachi pamit mau nongkrong sama anak UTS, Mama Mikoto malah pesen sama Sasuke.

"Awasin kakak kamu ya,"  katanya.

Sasuke mah ngeiyain aja. Gatau deh siapa yang jadi adek disini.

Shisui sebagai tetangga Itachi sama Sasuke juga sering di wanti-wanti buat jagain Itachi biar ngga ketularan pengaruh negatif anak UTS. Padahal mah anak UTS ngga negatif-negatif amat. Paling cuman Indra sama Madara yang positif.

Positif bikin waswas.

Karena itu juga Mama Mikoto sering nasehatin Itachi buat ngga deket-deket sama Indra atau Madara. Soalnya mereka berdua yang paling tua di squad mereka. Pasti pergaulannya diluar sana perlu diragukan, yakan? Ya ngga heran Mama Mikoto khawatir.

Hari itu Itachi sama Sasuke ikut nongkrong dirumah Obito, kayak biasanya. Abis gopud ayam geprek, anak UTS yang ngumpul di ruang tengah rumah Obito lagi hanyut dalam kegiatannya masing-masing.

Indra sama Madara duduk lesehan di deket jendela yang kebuka sambil ngerokok.

Obito sibuk misuh-misuh ke Izuna yang langsung rebahan di sofa dan ngga beresin sterofoam bekas ayam geprek yang tercecer di lantai.

Shisui sama Sasuke sibuk main PS. Dan Itachi duduk di sofa deket mereka, nunggu giliran main.

Diantara keharmonisan itu, ponsel Itachi yang bernada dering 'dasar buaya buntung tung' itu berbunyi.

"Siapa, Chi?"  tanya Shisui tanpa ngeliat kearah Itachi. Sibuk melototin monitor.

"Mama."



Denger itu, Indra langsung nengok.

Madara ngga jadi nyalain rokok lagi,

Izuna langsung bangkit dari sofa,

Obito berhenti misuhin Izuna,

Shisui cuma bilang 'oh',

Dan Sasuke ngga peduli.


Tanpa naruh rasa curiga ke temen-temennya yang ngeliatin dia kayak harimau ngeliat mangsa, Itachi ngangkat telepon dari Mama Mikoto itu.

"Halo, Ma?"

'Halo, Itachi ...'   suara lembut Mama Mikoto memecah hening.  'Kamu masih di rumah Obito, kan?'

"Masih, Ma."

'Sasuke sama kamu?'

"Iya. Lagi main PS sama Shisui."

'Syukur deh. Kamu pulang kapan, Nak?'

"Bentar lagi ya, Ma. Itachi belum dapet giliran main PS."

'Yaudah. Jangan sampe malem ya?'

"Iya. Tenang aj--"

Tiba-tiba, suara ngga mengenakkan terdengar bersahut-sahutan.


"Ah~ Itachi-kun! P-pelan, sayang!" 

"UNGHHH~ YAMETEEE! JANGAN KASAR-KASAR ITACHI-KUN! KYAAA~" 

"Woy, Chi! MATIIN DULU ROKOKNYA!" 

"Itachiii! Minum lo belum abis nih!"

Jeritan beruntun tapi beda nada suara itu sukses bikin Itachi beku ditempat. Dia melototin si pelaku satu persatu. Mulai dari Indra yang mulai paling awal, terus Madara, abis itu Obito, dan yang terakhir si Izuna yang sekarang ketawa guling-guling di karpet.

Sementara itu, Shisui sama Sasuke sibuk nahan ngakak.

Di seberang sana, Mama Mikoto diam ngga bersuara.


"Uh .. Ma, I-Itachi bisa jelasin--"

'Pulang.'

Itu bukan suara Mama Mikoto. Tapi suara Papa Fugaku yang sama sekali tidak bersahabat.

Panggilan pun terputus, dan Itachi murka.

"BANGSAT! ANJING BABI KUDA MONYET KUCING GARONG LO SEMUA YA!"

Itachi ngabsen penghuni kebun binatang, ngga lupa barang-barang Obito yang dilempar ke para tersangka tadi. Sayangnya yang kena lempar malah ngakak gelundungan tanpa merasa bersalah. Madara sampe bengek soalnya keselek asap rokoknya sendiri.


"Pfft-"

Tatapan tajam Itachi beralih ke Shisui yang ketauan nahan ketawa.

BAK BUK BAK BUK!

"BERANI LO KETAWA HAH? BERANI LO?"

"Ampun, Chi! Ampun! Aduh, AMPUN!"

Shisui pasrah digebukin pake gagang sapu sama sahabatnya itu. Sementara adeknya Itachi, Sasuke, sudut bibirnya daritadi masih kedut-kedut. Mati-matian nahan diri biar ngga ketauan.

"BODOAMAT. GUE PULANG."

Dengan murka, Itachi lari keluar rumah Obito. Ninggalin temen-temennya yang masih ngakak.

"Chi! Kok gue ditinggal?"  teriak Sasuke berniat ngejar kakaknya.

"LO BALIK SENDIRI, BANGSAT."




BRAK!

Pintu rumah Obito dibanting. Sasuke terdiam, dan yang lainnya ikut terdiam.

Hening ...




"Pfft! HAHAHAHAHAHA!"

Begitu kakaknya udah ngga terlihat lagi, tawa Sasuke pecah. Bikin yang lain ketawa lagi.

"ANJENG KASIAN JUGA YA TUH ANAK?"  Indra ngusap air matanya.

"Iya, anjir,"   Madara narik napas,  "TAPI SERU BANGSAT HAHAHAHAHAH!"

"Semoga Itachi diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi gebukan rotan Pak Fugaku, Kami-sama .." 

"ANYING HAHAHAHAHAHAH!" 

Izuna mencoba berdoa dengan tulus, tapi gagal gara-gara Obito yang ngakak kenceng. Dia jadi ikutan ngakak.

Mereka semua ketawa ndelosor di lantai. Tanpa menyadari kalo Shisui daritadi pingsan akibat gebukan maut Itachi.


R I P .


•••

Sejak saat itu, Itachi bersumpah bakal ngangkat telepon dari Mama Mikoto secara sembunyi-sembunyi.

•••


a/n : siapa yg kgn ak? ( ͡° ͜ʖ ͡°)

UTS : Uchiha The Somplak [⏳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang