2. Ajisai

6 0 0
                                    


Tahun ajaran baru telah tiba. Libur akhir semester telah usai, musim pertandingan juga telah berlalu. Parade atlit dalam musim kompetisi SMA nasional yang berlangsung di kota pelajar ini telah terlaksana. Kini menyambut para juara, yang telah melewati banyak tantangan selama kompetisi. Kompetisi musim ini SMA Adijaya kembali meraih posisi teratas dan menjadi klub basket nomor satu nasional untuk tingkat SMA. Sebuah prestasi yang membanggakan untuk sekolah yang belum lama bergabung di kompetisi nasional itu.

Dari luar pintu gerbang, sorak sorai  siswa-siswi SMA Adijaya menggema. Menyambut beberapa atlit terbaik yang telah kembali membawa harum nama sekolah. Mereka baru saja memenangkan kompetisi basket tingkat SMA. Tidak heran mereka begitu populer di sekolah tersebut. Terutama di kalangan para siswinya.
Tapi satu di antara mereka. Ia tampak lebih bersinar, yang namanya lebih sering disebut. Dia tidak lain adalah sang Kapten Tim. Ajisai. Murid paling populer di sekolah tersebut bahkan sudah terkenal di sekolah-sekolah lainnya karena telah banyak mengantarkan timnya juara di bawah kepemimpinan. Julukannya 'sang School Prince'. Tidak hanya siswi-siswi di sana juga tak sedikit siswa Adijaya mengidolakannya. Bukan hanya karena kemampuannya sebagai kapten tim basket yg mumpuni tapi juga karena Dia berbakat dan ... tampan.

Dengan dikerumuni siswa-siswa itu. Mereka berjalan melewati koridor bak artis yang dikerumuni fans-fansnya. 

Dalam keriuhan itu, tiga orang siswa duduk di bangku sisi koridor dengan tenangnya. Sekali Ajisai menoleh dan melemparkan senyuman ramah sebelum akhirnya berlalu melewati mereka.

Melihat itu, Chika dan Rin tersentak tak tahan mendapatkan seringai manis dari sang School Price tersebut.

"Haaa aku mau pingsan" ungkap Chika sambil memegang dadanya.

"Aku butuh Oksigen. Jantungku serasa berhenti berdetak, dia ganteng bangeet!!" Sambung Rin sambil memegang dada kirinya seolah jantungnya betul akan copot.

Sementara satu gadis lainnya yang sedari tadi hanya sibuk dengan komik bacaannya hanya melihatnya sinis.

"Kamu kenapa sih, Yan? Masih gitu aja sama Kak Ajisai. Masih belum lupa sama kejadian pas ospek?" Tanya Rin pada Ayani.

"Ssst Rin. Gak usah dibahas. Ayani kan memang strict banget sama cowok. Apalagi setelah kejadian itu." Chika berusaha menjaga kepala temannya ini biar tetap dingin. 

"Kenapa? Kak Ajisai kan nggak melakukan hal yang salah. Justru yang dia lakuin bukannya romantis ya"

"Romantis" satu kata itu yang jadi masalah utamanya. Karena melakukan hal yang katanya romatis itu. Dia jadi diserang sama siswi-siswi fans fanatiknya school prince itu. Dia bahkan hampir gak bisa pulang karena ditahan sama senior-senior cewek yang ngerasa nggak suka sama dia. Penyebabnya satu. Ajisai.

----

Ajisai. Dia yang nama lengkapnya Ajidhar Saitama Prasetyo. Si bocah ajaib yang udah terkenal dari SMP nya karena bakat basketnya yang hebat. Dia bahkan sempat bergabung di tim nasional junior basket ball dan berlaga di turnamen internasional. Dia yang kini  kapten tim basket Adijaya. Yang bisa nganterin tim sekolah ke kompetisi nasional untuk pertama kalinya, bahkan sejak pertama kali dia bergabung dan jadi kapten tim.

Siswa paling populer namun justru paling aneh bagi Ayani. Waktu di kegiatan ospek, karena dia, banyak yang membenci dan memusuhinya di saat seharusnya dia mendapatkan banyak teman baru. Saat kegiatan ospek Dia nyamperin Ayani di tengah kegiatan ospek berlangsung. Setelah meminta izin pada panitia. Dia menghampirinya.

"Kamu yang namanya Ayani, kan?

"Iiya. Kok kakak tau?" Jawabnya sedikit ragu.

"Gak penting. Nih..."Ajisai mengulurkan tangannya memberikan sebuah kotak nasi padanya.

"Ha, apaan nih?"

"Aku buru-buru jadi nggak bisa nunggu nanti buat ngasih ini."

"Tunggu dulu, kak. Ini apa ya?"

"Nasi kotak."

"Tau nasih kotak. Tapi maksudnya apa ya?"

"Anggap aja tanda welcome. Dan nggak usah bilang terima kasih. Lagi pula setelah ini kita bakal sering ketemu, kan?"

"Ha?"

"Kita kan satu sekolah" Ajisai tersenyum lalu pergi setelah mengucap terima kasih sama panitia ospek di sana.

Dia bingung, karena tiba-tiba ada cowok  gak tau siapa, ngasih dia nasi kotak. Maksudnya? Sementara semua orang yang di sana justru menatapnya sinis. Apalagi senior-senior yang ada di sana seperti sudah ingin menerkamnya. Membuatnya bergidik.

Sejak saat itu, dia merasa jadi dimusuhi satu sekolah dan benar-benar berusaha untuk tidak berurusan lagi dengan para atlit itu. Khususnya Ajisai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEAVE ME to LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang