Aku merasa sedikit gugup karena hari ini, tepatnya sore ini adalah pertemuan pertama dengan anggota ekskul voluntee. Setelah bel jam pelajaran terakhir aku segera merapihkan buku-bukuku. Saat aku sedang berberes seseorang menyapaku.
"Va? Mau ke BK? Barengan ya?" Tanya Zakki.
"Eh" Aku menengok sedikit ke arahnya "iya."
"Anu, saya boleh bareng juga?"
"Lu juga ikut voluntee?" Tanya Zakki ke Farshan.
"Iya"
"Yaudah yuk, tapi ke kantin sebentar ya, sebelum tutup, gua haus."
Aku pun ikut mengantar Zakki ke kantin untuk membeli air mineral. Hmm sepertinya bukan air mineral, tetapi minuman kaleng.
Aku lihat dari raut wajahnya sepertinya dia mencari seseorang, dia selalu melihat ke arah taman samping.
"Kamu cari siapa?" Tanyaku.
"Enggak, biasanya dia lewat sini sih, kayaknya gak akan datang deh" Setelah mengatakan itu semangatnya mengendur.
Kami bersama-sama masuk ke ruang BK dan bertemu dengan anggota lainnya. Beberapa orang aku tahu mereka, tapi empat orang lain itu siapa? Memang tidak asing, tapi aku tidak tahu semua nama murid disekolah ini.
"Baiklah, saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang telah datang hari ini. Sesi perkenalan akan kita mulai dari pengurus terlebih dahulu."
Kami semua saling menyebutkan nama dan asal kelas. Dan empat orang lainnya itu adalah Umayr yang biasa dipanggil R (ar) si wakil ketua, lalu Zahwa si sekretaris dan dua orang seangkatan dengan aku Tanisha dan Lili.
Sang ketua memulai dengan menjelaskan visi serta misi ekstrakulikuler Voluntee, dilanjutkan dengan aktivitas dan materi yang akan diberikan selama kegiatan ekskul. Dari sini aku bisa melihat wajah kak Ricca berbeda dari biasanya, dia sedikit berekspresi dan menikmati berada di ruangan ini.
Karena ini pertemuan singkat sebelum semester depan kelas dimulai, jadi kami hanya berkenalan dan mengajukan pertanyaan tentang Voluntee. Aku sendiri masih berdiam diri melihat beberapa interaksi kecil mereka.
Aku rasa aku ini pengamat yang cukup handal, atau bisa dikatakan sebuah pajangan.
Kak R lucu, selalu manut apa yang dikatakan oleh Kak Sarah, mungkin karena dia adalah wakil ketua. Berbeda dengan Kak Zahwa yang punya banyak ide, ia selalu memberikan pendapat sambil tersenyum, ia tidak memaksakan opininya itu tetapi juga bisa menyeimbangkan dengan ide lainnya.
Sementara itu Pak Bara sendiri hanya sedang mengamati kami, aku memperhatikan sikap Lili yang acuh tak acuh, Lili hanya sibuk dengan cerminnya sambil bolak balik melihat ke arah pintu. Aku yakin dia juga menunggu orang lain.
Kak Ricca juga melihat Lili dan langsung bangun dari posisi duduknya dan mengambil cermin Lili. "Sekolah apa nyabe, dandan mulu." Katanya ketus.
Tanisha mendekat ke Lili dan berbisik "udah gua bilangin juga"
"Ya sorry, gua takut tiba-tiba Hans dateng dan muka gua lagi buluk."
Aku sedikit mendengar percakapan mereka. Jadi memang benar Hans dan temannya ikut ekskul ini.
Terdengar suara ketukan pintu, lalu beberapa orang masuk.
"Halooo~ sorry ya kita telat 30 menit." kata Jojo dengan santainya.
"Hans!" Teriak Lili sambil dilirik sinis oleh Tanisha.
Mereka bertiga langsung duduk seenaknya seperti tidak terjadi apapun. Padahal beberapa menit lagi pertemuan ini akan selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Point Of You
General FictionSeminggu sekali pertemuan itu diadakan, sebagai wadah pembekalan bagi masa depan. Satu persatu coba memahami masalah dengan penuh kebijaksanaan. Menjadi orang yang lebih dewasa karena keadaan memang sangat tidak menyenangkan. Tapi inilah hidup, kare...