1 : Hari yang sial

3 1 0
                                    

Pagi itu langit Kota Bandung sedang cerah. sinar matahari masuk dan menyinari seluruh ruang tengah di rumah itu. Benar-benar suasana yang pas untuk beraktivitas diluar rumah. Siapapun akan bersemangat untuk menjalani hari-harinya, sehingga orang-orang akan mengatakan bahwa langit yang cerah dapat membuat hari-hari kita menjadi cerah juga. Namun langit yang cerah tidak akan selalu membuat hari kita menjadi cerah, seperti ketika aku yang terkejut karena meja tak bersalah yang barusan dipukul oleh ibuku.

" Selina, mama sudah mengeluarkan biaya yang besar untuk les mu supaya kamu lulus Sbmptn. Kenapa kamu masih gak bisa lulus juga? selama ini kamu menyia-nyiakan kerja keras mama ya?" ucap seorang wanita berumur 40 tahunan yang sedang menatap layar laptop di mejanya. ya, wanita itu adalah ibuku.

" Aku gak tau ma, aku yakin aku sudah mengerjakan soal-soalnya sebaik mungkin sesuai yang sudah diajarkan di tempat les," aku hanya menjawabnya dengan alasan biasa.

" BOHONG! mama tidak pernah mengajarimu untuk berbohong pada orang tua! kenapa kamu selalu mengatakan omong kosong pada mama mu ini?" mama semakin marah. aku tidak berani menatap mata mama.

" Aku serius ma, aku sudah mengerjakan semuanya sebaik mungkin. mama juga tau kalo aku selalu meraih posisi 3 besar satu sekolah dan kemarin mendapat nilai paling bagus di ujian akhir sekolah." kataku sambil menundukkan pandanganku ke lantai. lantai keramik yang putih bersih dan dingin disetiap waktu.

BRAKK!! Mama memukul mejanya dengan keras. Aku pun reflek berjalan mundur selangkah ke belakang.

" Terus saja berbohong! hanya menjawab soal-soal saja gak bisa. Mau jadi apa kamu kalo ujian Sbmptn nya aja udah gagal? mama gak peduli. bulan ini kamu gak akan mendapat uang bulanan. mama akan daftarkan kamu ke beberapa ujian mandiri universitas negeri, dan kamu harus lulus di salah satu universitas negeri itu! pergi kamu ke kamar dan belajar yang benar!" setelah mama berbicara seperti itu, mama langsung pergi meninggalkanku.

TRING suara notifikasi handphoneku berbunyi cukup nyaring. ada banyak pesan masuk melalui grup whatsapp. pesan-pesan banyak bermunculan dari grup geng ku. aku dan ke-4 orang temanku adalah orang-orang yang cukup terkenal di SMA ku. Bukan karena kami orang yang cantik atau berstatus anak orang kaya. kami semua cukup terkenal karena posisi dan prestasi yang kami capai. jika mereka menganggap kami grup yang cukup elit, itu memang benar. 

Aku adalah siswi yang selalu meraih posisi peringkat 3 besar satu sekolah. Baru-baru ini aku juga mendapat nilai ujian akhir sekolah paling tinggi diantara teman-teman seangkatanku. sahabatku, chloe adalah ketua OSIS di SMA ku. Kami sudah bersama sejak kami duduk di bangku SMP. Seorang temanku yang lain adalah siswi yang sering mendapat juara setiap mengikuti olimpiade matematika, dan 2 orang lainnya adalah pemain voli terbaik. tim mereka hampir 95 persen selalu memenangkan juara pertandingan. 

ketika aku mengobrol dengan mereka, aku merasa senang. semua kesedihan, amarah, kekhawatiran, dan kegelisahanku mereda seketika saat salah seorang dari mereka mengirim pesan di grup. teman-teman gengku benar-benar oasis ku dan aku berharap kami semua selalu bersama hingga dewasa nanti. namun aku tidak pernah menyangka kalau hari itu adalah hari paling sial dimana hubungan pertemananku akan merenggang.

" Guys gimana kabar kalian?" Chloe menyambut kami. setelah 1 jam berdiskusi di grup untuk ketemuan, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu di cafe seberang sekolah yang baru dibuka minggu lalu. 

" Mantap lah," kata gia. temanku yang jago matematika. 

" Mantap apaan nih? HAHAHAHA" Chloe menggoda  gia. saat itu gia memang sudah ditunangkan dengan seorang anak dari kolega ayahnya. 

" Ish.. ini tuh hari yang cerah.. btw kamu gak lagi mikir yang aneh-aneh kan?" setelah gia berkata seperti itu kita semua tertawa. 

" Nah loh?!" aku juga ikut menertawakannya. mukanya langsung terlihat memerah dengan jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang