Bulan Maret tepatnya pada tahun 2020, kampus tempat Anca menuntut ilmu meliburkan seluruh kegiatan kampus selama 2 Minggu. edaran surat itu baru Anca terima di saat Anca sudah kembali liburan semester.
Mau tidak mau, orang tuanya menyuruh Anca untuk kembali lagi ke kota asalnya. tetapi Anca menolak permintaan kedua orang tuanya.
"Bunda, kalau Anca kembali ke rumah gara-gara libur 2 Minggu. ngabisin duit ah, Anca juga lagi banyak kegiatan disini" Ucap Anca.
"Oke, Bunda gak akan nyuruh kamu kembali. tapi Inget ya Ca, ini virus Corona. bahaya Banget"
"kamu jangan kemana-kemana dulu, beli masker sama hand sanitizer ya"
"gak usah makan di tempat, take away aja"
"kalau habis keluar, langsung mandi"
Bundanya terlalu menghawatirkan kesehatan putri keduanya. saat ini hanya Anca yang berada di luar daerah. Kakak, Adik, Bunda dan Ayahnya sudah kembali kerumah dua hari yang lalu.
Kakaknya bernama Achel Nugroho sudah kembali dari luar kota, setelah kampusnya memutuskan untuk meliburkan proses pembelajaran tatap muka selama satu bulan. mau tidak mau Achel kembali ke kotanya.
Di kota tempat Achel menutut ilmu, sudah ada beberapa orang yang terpapar Virus Corona. sedangkan adiknya bernama Aji Nugroho diliburkan untuk sementara waktu dari Akademi sepakbola di kota B.
Kedua orang tua Anca juga memutuskan untuk kembali ke kotanya karena kantor tempat orang tuanya bekerja menerapkan sistem WFH.
Berbeda dengan kampus Anca yang memutuskan untuk meliburkan mahasiswanya selama dua pekan saja.
"Beli masker yuk" ajak Raini, sahabat Anca dikota ini.
Raini dan Anca memilih untuk mengontrak rumah. menurut mereka berdua, rasanya lebih nyaman seperti ini. tidak ada yang mengawasi mereka, tidak ada yang memarahi mereka berdua.
keuntungannya mereka berdua lebih percaya satu sama lain, menjaga satu sama lain dan hidup mandiri dengan semua kebutuhan mereka.
"Kata Joko, Masker di apotek seluruh kampus sudah habis. mending kita ke kota aja" Saran Anca.
"Gilak, gue baru dapat info ni. katanya masker di kota satu kotak harganya dua ratus ribu Ca. Gilak gak sih !!!!" omel Raini
"Anjir, satu box dua ratus ribu ???? gak habis pikir. pasti banyak yang sudah nimbun deh Ra"
"Iya, gue curiganya gitu"
"lu jadi balik ?"
"enggak Ra, mau balik kalau dikasih waktu cuman dua Minggu doang rugi. mending gue disini"
"Kampus kita Gilak banget sih, Temen gue sudah disuruh libur satu bulan Ca"
"Ya sama aja kaya mas Achel, dia sudah balik. sih Aji kampret juga sudah balik"
"WAHAHAHAHA. jadi tinggal lu doang" Tawa Raini pecah melihat ekspresi wajah sahabatnya yang terlihat kesal.
"Iya anjir"
Daripada Anca terus menerus memikirkan kebersamaan keluarganya. Raini mengajak Anca untuk menikmati soto langganan mereka.
"nanti gue deh yang bayar" Rayu Raini.
"Okeee" Anca bergegas mengikat rambutnya dan mengambil sweter serta kunci motor dikamarnya.
"GILIRAN GINI DOANG, SEMANGATNYA EMPAT LIMA" Teriak Raini.
"Yeee, wajar dong gue semangat. jarang-jarang anak rantau di traktir" Ledek Anca.
"JARANG-JARANG LU BILANG ??"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK MASALAH, SEBELUM TERLAMBAT !!!
FanfictionAnca menyesal baru mengenal EXO disaat seperti ini, ia menyesal tidak merasakan kebahagiaan dan Kesedihan Bersama EXOL lainnya. Mengapa ia baru mengenal mereka sekarang ?