sudah tiga hari lamanya Raini meninggalkan Anca di kota ini. ternyata pemerintah republik Indonesia sudah menetapkan secara resmi "Indonesia terpapar virus Corona" dan mewajibkan seluruh masyarakat menggunakan masker dan menjauhi kerumunan. beberapa hari ini pula Anca terpaksa untuk memasak makanannya sendiri.
beberapa warung makan di sekitar tempat tinggalnya dan lingkugan kampus banyak yang tidak berjualan. setiap pagi hari Anca akan membeli sayuran segar kepada petani di sekitar rumahnya. mulai dari terong, kangkung, bayam, dan kacang panjang.
dihari pertama Anca memasak, hasilnya diluar ekspetasi. Masakannya terasa tidak enak, hanya terdapat rasa asin dilidah Anca.
"Hari ini mau masak apa lagi ya" tanya Anca pada dirinya sendiri.
Tadi pagi Anca hanya membeli kacang panjang dan jagung muda. ia memutuskan untuk mencari resep mudah di YouTube untuk menunya hari ini.
"Tumis aja deh,lebih enak' ungkap Anca.
Sebelum Anca memilih untuk memasak, pertama-tama ia akan memastikan kelengkapan bumbu-bumbu yang akan digunakan Anca.
Garam dan gula masih tersedia, rupanya air Anca habis. Anca menurunkan galon dari dispenser, waktunya ia memesan air kepada penjual.
To : Kang galon
Bapak, air Galon saya habis. bisa diantar ke perumahan indah permai blok A no 04.
From : Kang galon
sorry friend, saya lagi di kampung halaman. kemungkinan balik satu Minggu lagi hehehe. beli di tempat lain dulu ya friend, kalau saya kembali harus beli di saya lagi.
sial, dimasa-masa seperti ini Anca harus mencari penjual isi ulang. biasa jika penjual air tidak dapat mengantarkan kesini, Raini dan Anca akan membeli satu kardus air mineral kemasan gelas.
tapi untuk saat ini, Anca harus lebih menghemat keungan. pasalnya, Uang bulanan Anca belum dikirim oleh bundanya.
Handphone yang Anca pegang tengah berdering. ada satu pesan WhatsApp, ia membuka pesan tersebut. kedua matanya melebar melihat pesan yang Ia dapat.
From : Adik
Mba Ca, Ayah punya anak dari selingkuhannya. Hari ini Bunda pergi dari rumah, Aji sama Abang aja yang dirumah.
Rupanya sampai kapanpun Ayah Anca tidak akan Pernah bisa berubah. Menjadi dewasa tidak dipengaruhi oleh usia lagi, Setiap detik, menit, hingga jam. Anca selalu belajar memberikan pengertian kepada ayahnya. mengatur emosi di depan ayahnya, mencoba untuk menghargai serta menghormati Ayahnya. gunanya Anca melakukan hal seperti itu, ia ingin Ayahnya berubah.
Ternyata hal yang Anca lakukan selama ini hanya sia-sia.
To : Anca
Ji, Kasih Bunda waktu ya. Mba yakin, Bunda akan segera kembali kerumah. bagaimana pun Ayah nyakitin perasaan bunda berulang kali. bunda selalu memaafkan dan melupakan semuanya bukan.
mba harap, kamu sama Abang sehat-sehat disana ya. jangan suka keluyuran kemana-mana. jangan lupa makan ya ❤️Hanya kata-kata penyemangat yang bisa Anca berikan kepada adiknya. Anca, bunda, adik dan Abang berulang kali mengalami guncangan mental, berulang kali mental mereka jatuh.
Dan hal ini, sudah mereka anggap biasa saja walupun masih menyakitkan perasaannya.
"ANCAAAA" Pintu rumah Anca diketuk berulang kali.
suara itu terdengar tidak begitu asing, saat Anca membuka pintunya ia melihat Lasi tengah membawa jajanan begitu banyak di dalam kantong belanjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK MASALAH, SEBELUM TERLAMBAT !!!
FanfictionAnca menyesal baru mengenal EXO disaat seperti ini, ia menyesal tidak merasakan kebahagiaan dan Kesedihan Bersama EXOL lainnya. Mengapa ia baru mengenal mereka sekarang ?