Chapter 1 Awal konflik dan lahirnya pahlawan Nasional

175 16 0
                                    

Jakarta, 9 April 2039

Markas Tentara Nasional Angkatan Darat Indonesia

"Kalian semua! Cepat bergerak atau aku akan membuat kalian mengelilingi lapangan ini 20 kali!"

"Siap Pak!"

Salah satu rutinitas yang tidak pernah terlewat menjadi seorang prajurit adalah latihan dan latihan setiap harinya.

Disini di Komando Daerah Militer Jayakarta, Seorang Prajurit dengan Pangkat Prajurit Satu/Pratu menjalani rutinitasnya yang biasa tanpa ada hal yang menarik.

Namanya adalah, Andika Pratama Suwandi atau orang-orang biasa memanggilnya dengan Andika.

"Hah... Hah... Capek"

Setelah selesai pelatihan rutin, ia berteduh sebentar dibawah pohon sambil mengembalikan tenaga nya yang terkuras habis.

'Kalau begini terus, aku bisa mati'

Pikirnya saat membayangkan rutinitas latihan yang tiap hari harus dijalani.

Yah walaupun sebenarnya dibandingkan dengan yang ia alami saat masa rekrutmen, ini masih dikatakan mudah

Umurku saat ini 27 tahun dan sudah genap 6 tahun aku menjadi prajurit TNI.

Sejujurnya aku tidak mau bergabung menjadi tentara, namun semenjak Undang-Undang Wajib Militer kembali di perbaharui, semua yang berusia 18 hingga 35 tahun wajib melayani negara sebagai prajurit setidaknya 5/8 tahun.

'Tinggal dua tahun lagi dan aku cabut dari sini'

Belakangan ini banyak hal yang aneh terjadi di negara ini dimulai dari huru-hara soal pandemi, ribut soal pemilu dan banyak lagi yang aku tidak bisa ingat lagi.

'Apa tidak ada hal yang menarik yang bisa terjadi?'

Aku mendesah saat memikirkan hal-hal yang mustahil, misalnya perang melawan monster atau sejenisnya.

Aku kembali membayangkan diriku sebagai protagonis di sebuah game RPG.

'Man! Pasti keren kalau itu beneran'

(Semua Personel, diharapkan kembali ke Barak dan tunggu instruksi selanjutnya)

'Hm? kok tumben ada briefing?'

Aku berjalan kearah barak dimana ku lihat beragam prajurit dari divisi berbeda sedang sibuk akan sesuatu. Mereka kelihatannya akan melakukan sesuatu, tapi apa?

Latihan tempur di tengah kota?

'Heh... Paling mau sok-sokan di depan publik'

Aku tertawa kecil memikirkan ekspresi Prajurit-prajurit ketika di sorak-soraki oleh banyak warga saat parade militer 17 Agustus tahun kemarin.

"Kalian semua, cepat bergerak!"

'hm?'

Apa perasaanku saja yang mengatakan kalau mereka semua membawa senjata api sungguhan?

Indonesian Armed Forces in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang