16 September 2039
02.07 AM
.
"Zebra ke Phantom. Kami sudah di posisi"
(Phantom ke Zebra. Dimengerti, Jalankan misi sesuai rencana)
"Roger"
10 Prajurit terbaik yang terdiri dari pasukan koalisi, kembali menyelinap kedalam kerajaan menuju istana utama.
"Stay sharp, kita tidak ingin membongkar posisi kita"
"Yes sir"
Pasukan yang bersenjatakan M4A1 SCAR-L Lengkap dengan Suppressor, laser pointer, Flashlight, NVG, Light weight kevlar, dan beberapa peledak C4. Bergerak menuju gadung yang cukup besar diantara gedung lainnya
"Shh... He's mine"
Ucap Komandan pasukan pada tim.
Komandan pasukan bergerak secara perlahan berusaha tidak menimbulkan suara apapun saat mendekati prajurit itu.
Saat berhasil menyelinap dibelakang prajurit itu, Komandan pasukan langsung menikamnya tanpa suara sama sekali.
"Target tumbang, memulai operasi"
"Kalian, berpencar dan temui aku di titik temu. Waktu kalian 40 menit"
"Copy"
Tim mulai berpencar dibagi kedalam 5 kelompok terpisah.
Letnan Febri memimpin unit ke 4 yang terdiri dari JSDF/SFG dan Kopasus.
"Radio check"
"Check"
"Loud and Clear"
"Signal clear"
Febri langsung memerintahkan timnya untuk regroup, menyusun rencana yang akan mereka lakukan
"Baiklah, target kita adalah Gedung Senat yang ada di atas sana. Apa beacon berfungsi dengan baik?"
"Beacon berfungsi normal pak"
"Bagus. Sekarang, ayo berangkat"
Febri memimpin timnya menuju gedung senator tempat dimana raja dan para senat dan penasihat ahli biasanya berkumpul membahas mengenai segala hal
"Kontak"
Febri memberikan hand signal ketika melihat 4 orang prajurit kerajaan.
"Pick one"
Dengan NVG, tim dapat melihat setiap target yang mereka bidik dengan laser pointer.
"Kill'em"
Suara tembakan yang sangat hening membunuh keempat prajurit itu seketika.
"Nice job"
Febri dan tim kembali melanjutkan perjalanan menuju gedung. Berutung tidak ada satu penjagapun di gerbang masuk gedung itu, mempermudah mereka menyelinap masuk kedalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesian Armed Forces in Another World
FanfictionTahun 2039, tahun dimana Indonesia masih terlihat sama saja di mata seorang prajurit bernama Andika Pratama. Hingga sebuah portal asing yang tercipta di tengah Jakarta Pusat menyebabkan banyak negara terseret dalam konflik internasional yang berkepa...